Lena Anis Suci Ana siswi SMA Abdi Negara pada tanggal 21 Maret 2014
Dari pernyataan siswa-siswa di atas dapat diketahui bahwa secara umum nilai yang diraih oleh siswa di SMA Abdi Negara pada
pelajaran sejarah kurang memuaskan. Namun seperti keterangan Ibu Titik Subaryanti ketika siswa mendapat nilai di bawah KKM, guru
memberikan remidi kepada siswa-siswa tersebut agar mencapai nilai tuntas yang telah ditentukan. Sedangkan siswa yang sudah mencapai
KKM tetap diberikan soal untuk pengayaan.
B. Pembahasan
1. Pembelajaran Sejarah di Kabupaten Demak
Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk
mencapai tujuan kurikulum. Jadi, pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan
untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum Hardini, 2011: 10.
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa
lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Pengetahuan masa lampau tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan
untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Mata pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam
pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki kebanggaan dan cinta
tanah air Aman, 2011: 56. Pembelajaran sejarah merupakan perpaduan antara aktivitas belajar
dan mengajar yang di dalamnya mempelajari tentang peristiwa masa lampau yang erat hubungannya dengan masa kini Widja, 1989: 23.
Pengajaran sejarah berfungsi untuk menyadarkan siswa akan adanya proses perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu
dan untuk membangun perspektif serta kesadaran sejarah dalam menemukan, memahami dan menjelaskan jati diri bangsa dimasa lalu,
masa kini dan masa depan di tengah-tengah perdamaian dunia. Dengan ditetapkannya kurikulum yang baru oleh pemerintah
melalui Kemendikbud, untuk pembelajaran tahun ajaran 20132014 beberapa sekolah telah menggunakan kurikulum baru yaitu kurikulum
2013. Pada kurikulum 2013 ini bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia. Dengan tujuan yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut, mata pelajaran sejarah mendapatkan porsi yang lebih banyak
daripada kurikulum-kurikulum sebelumnya. Di Kabupaten Demak, beberapa sekolah sudah menggunakan
kurikulum 2013 diantaranya adalah SMA Negeri 1 Demak dan SMA Negeri 3 Demak. Kedua sekolah tersebut mendapatkan kepercayaan dari
pemerintah untuk menjalankan kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013 pada proses pembelajaran di kelas X. Namun ada juga beberapa sekolah
yang belum menggunakan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 20132014, diantaranya adalah SMA Abdi Negara. SMA Abdi Negara belum
menerapkan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 20132014 ini. SMA Abdi Negara masih menggunakan kurikulum KTSP dalam proses belajar
mengajarnya. Baru di tahun pelajaran 20142015 nanti SMA Abdi Negara menerapkan kurikulum 2013 sesuai dengan anjuran pemerintah.
Pada kurikulum 2013 siswa dituntut untuk lebih aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
yang dilakukan peneliti, pembelajaran sejarah pada SMA Negeri 1 Demak dan SMA Negeri 3 Demak yang telah menerapkan kurikulum 2013 siswa
terlihat lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajarnya. Penugasan- penugasan yang diberikan oleh guru juga membuat siswa untuk lebih
mandiri. Sedangkan pembelajaran sejarah di SMA Abdi Negara terlihat pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Guru menjadi pusat segala
informasi bagi siswa, dan siswa terlihat kurang aktif ketika proses pembelajaran berlangsung.
2. Persiapan Pembelajaran