Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Istilah

kompetensi peserta didik. Sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi yang baik dan mempunyai kreatifitas yang tinggi akan dapat menghasilkan siswa-siswa yang berkualitas. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah juga menentukan proses pembelajaran. Semakin lengkap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah maka semakin efektif pula proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa perlu untuk meneliti tentang “PEMBELAJARAN SEJARAH PADA TIGA SMA DI KABUPATEN DEMAK”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah : 1. Bagaimana persiapan dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Abdi Negara Demak? 2. Bagaimana proses pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Abdi Negara Demak? 3. Apa sajakah kendala-kendala yang dialami dalam proses pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Abdi Negara Demak?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui persiapan dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Abdi Negara Demak. 2. Mengetahui proses pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Abdi Negara Demak. 3. Mengetahui kendala-kendala yang dialami dalam proses pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Abdi Negara Demak.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis Penelitian ini mempunyai manfaat teoritis yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan mengembangkan pengetahuan dalam dunia pendidikan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1. Pembelajaran sejarah menjadi lebih menarik sehingga mudah diterima oleh siswa. 2. Menumbuhkan rasa inovatif, kreatif dan kebersamaan. b. Bagi Guru 1. Meningkatkan kompetensi guru sejarah dalam melaksanakan pembelajaran sejarah. 2. Guru semakin efektif, kreatif dan inovatif 3. Guru mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran sejarah c. Bagi Sekolah 1. Menjadi tolak ukur guru dalam memberikan pembelajaran sejarah agar dapat meningkatkan kompetensi pembelajaran sejarah. 2. Peningkatan prestasi bidang akademik d. Bagi Peneliti 1. Menjadi masukan bagi peneliti di bidang pendidikan dalam pembelajaran sejarah di sekolah-sekolah.

E. Batasan Istilah

Batasan istilah sangatlah penting artinya karena fungsinya memberi batasan luang lingkup dan ini merupakan usaha peneliti untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan pembaca atau pihak-pihak yang terkait agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dalam penelitian ini yang perlu mendapatkan penegasan istilah adalah : 1. Pembelajaran Sejarah Secara harfiah, “Sejarah” berasal dari kata arab “ Syajarah” yang berarti pohon. Arti kata sejarah yang sebenarnya diadopsi dari beberapa arti kata dalam bahasa asing seperti Yunani “Istoria”, Latin “Historia”, Perancis “Historie” dan bahasa Inggris “History”, serta bahasa Jerman “Geschichte”. Menurut Sri Syamsidar Issom dan M. Fakhruddin, sejarah adalah ilmu yang memiliki dimensi waktu temporal dan ruang spasial. Konsep waktu dalam konteks ini meliputi 1 perkembangan, 2 kesinambungan, 3 pengulangan, dan 4 perubahan. Pembelajaran sejarah adalah perpaduan antara aktivitas belajar dan mengajar yang didalamnya mempelajari tentang peristiwa masa lampau yang erat hubungannya dengan masa kini Widja, 1989:23. Pengajaran sejarah berfungsi untuk menyadarkan siswa akan adanya proses perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu dan untuk membangun perspektif serta kesadaran sejarah dalam menemukan, memahami dan menjelaskan jati diri bagsa dimasa lalu, masa kini dan masa depan di tengah-tengah perdamaian dunia Depdiknas, 2003:6. 2. Mata Pelajaran Sejarah Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Pengetahuan masa lampau tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Mata pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air Aman, 2011: 56. Secara subtantif, materi sejarah : 1. Mengandung nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan, patriotisme, nasionalisme, dan semangat pantang menyerah yang mendasari proses pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. 2. Memuat khasanah mengenai peradaban bangsa-bangsa, termasuk peradaban bangsa Indonesia. Materi tersebut merupakan bahan pendidikan yang mendasar bagi proses pembentukan dan penciptaan peradaban bangsa Indonesia di masa depan. 3. Menanamkan kesadaran persatuan dan persaudaraan serta solidaritas untuk perekat bangsa dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa. 4. Sarat dengan ajaran moral dan kearifan yang berguna dalam mengatasi krisis multidimensi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. 5. Berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

F. Sistematika Skripsi