Mekanisme Sumber Pembiayaan Pembangunan
7.3 Mekanisme Sumber Pembiayaan Pembangunan
Sumber pembiayaan pembangunan KEK Lhokseumawe adalah dari APBN, APBA, APBK, Kerjasama Pemerintah dengan Swasta (KPS), dan atau sumber-sumber lain yang sah.
Karena diusulkan oleh Kementerian Perindustrian RI, anggaran untuk pembangunan infrastruktur KEK Lhokseumawe dapat dianggarkan secara khusus mulai tahun 2016 sampai dengan 2020. Untuk APBA, Pemerintah Aceh dengan komitmennya untuk menghidupkan kembali kawasan industri virtal Arun dan sekitarnya dapat mengalokasikannya untuk pembentukan kelembagaan yang mendukung pengelolaan kawasan. Adapun dana dari kabupaten/kota dapat diarahkan pada program pendukung lainnya.
Di samping dana pemerintah, model KPS atau Public Private Partnership (PPP) dapat pula digunakan. Dasar Hukum Pelaksanaan model KPS adalah Peraturan Presiden No. 67 tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 dan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur.
Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau Kontrak, antara instansi pemerintah dengan badan usaha/pihak swasta memiliki beberapa skema, yaitu (1)
Pihak swasta melaksanakan sebagian fungsi pemerintah selama waktu tertentu;
(2) Pihak swasta menerima kompensasi atas pelaksanaan fungsi tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.
(3) Pihak swasta bertanggungjawab atas resiko yang timbul akibat pelaksanaan fungsi tersebut; dan
(4) Fasilitas pemerintah, lahan atau aset lainnya dapat diserahkan atau digunakan oleh pihak swasta selama masa kontrak.
Beberapa bentuk pekerjaan yang dapat dilakukan dengan KPS adalah jasa perbaikan, pemeliharaan atau jasa lainnya, umumnya dalam jangka pendek
(1-3 tahun), dengan pemberian kompensasi/fee. Beberapa contoh Kontrak Servis yaitu : (1) Kontrak pembersihan jalan; (2) Pengumpulan dan pembuangan sampah; (3) Pemeliharaan jalan; (4) Pengerukan kali; (5) Jasa mobil derek.
Kontrak Manajemen yaitu Pemerintah menyerahkan seluruh pengelolaan (operation & maintenance) suatu infrastruktur atau jasa pelayanan umum kepada pihak swasta, dalam masa yang lebih panjang (umumnya 3-8 tahun), biasanya dengan kompensasi tetap/fixed fee.Beberapa contoh Kontrak Manajemen yaitu : (1) Perbaikan dan pemeliharaan jalan; (2) Pembuangan dan pengurugan sampah (solid waste landfill); (3) Pengoperasian instalasi pengolahan air (water treatment plant); (4) Pengelolaan fasilitas umum (rumah sakit, stadion olahraga, tempat parkir,
sekolah). Kontrak Sewa (lease) yaitu kontrak dimana pihak swasta membayar
uang sewa (fixed fee) untuk penggunaan sementara suatu fasilitas umum, dan mengelola, mengoperasikan, serta memelihara, dengan menerima pembayaran dari para pengguna fasilitas (user fees). Penyewa/pihak swasta menanggung resiko komersial. Masa kontrak umumnya antara 5-15 tahun.Beberapa contoh Kontrak Sewa (lease) yaitu taman hiburan (entertainment complex), terminal Udara/bandara, Armada bis atau transportasi lainnya.
Kontrak Build-Operate-Transfer/BOTadalah kontrak antara instansi pemerintah dan badan usaha/swasta (special purpose company), dimana badan usaha bertanggung jawab atas desain akhir, pembiayaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan(O&M) sebuah proyek investasi bidang infrastruktur selama beberapa tahun; biasanya dengan transfer aset pada akhir masa kontrak.
Umumnya, masa kontrak berlaku antara 10 sampai 30 tahun.
Beberapa variasi dengan “tema” sama (1) BT (Build and Transfer); (2) BLT (Build-Lease-Transfer); (3) BOO (Build-Own-Operate); (4) BTO (Build-Transfer-Operate); (5) CAO (Contract-Add-Operate); (6) DOT (Develop-Operate-Transfer); (7) ROT (Rehab-Operate-Transfer); (8) ROO (Rehab-Operate-Own)Development.
Beberapa contoh Kontrak BOT: (1) Pembangkit Listrik (Independent Power Producer/IPP); (2) Jalan Tol; (3) Terminal Udara (Airports); (4) Bendungan& bulk water supply; (5) Instalasi Pengolahan Air (water/wastewater treatment plant); (6) Pelabuhan Laut (Seaports); (7) Fasilitas IT (Information Technology).
Kontrak Konsesi yaitu Struktur kontrak, dimana pemerintah menyerahkan tanggungjawab penuh kepada pihak swasta (termasuk pembiayaan) untuk mengoperasikan, memelihara, dan membangun suatu aset infrastruktur, dan memberikan hak untuk mengembangkan, membangun, dan mengoperasikan fasilitas baru untuk mengakomodasi pertumbuhan usaha. Umumnya, masa konsesi berlaku antara 20 tahun sampai 35 tahun. Beberapa contoh Kontrak Sewa (lease): (1) Pelabuhan Udara (keseluruhan atau sebagian) (2) Jalan Tol
(3) Pelabuhan Laut (4) Penyediaan dan distribusi air bersih (5) Rumah Sakit (6) Fasilitas olahraga
Selain itu, sumber dana lain dapat pula digunakan sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku. Berikut ini pada Tabel 7.2 menerangkan setiap program/kegiatan beserta sumber dananya.
Tabel 7.2
Indikasi Kegiatan dan pembiayaan KEK Lhokseumawe periode 2015 –
2030