KESIMPULAN TINJAUAN TEORI
E. KESIMPULAN TINJAUAN TEORI
1. Definisi Konseptual
Keseluruhan tinjauan teori yang telah dijabarkan sebelumnya merupakan landasan dalam mencapai sasaran penelitian yang dilakukan. Tinjauan teori juga berfungsi untuk membangun kerangka teoritik dalam penelitian ini. Selanjutnya, Penulis membuat suatu kesimpulan mengenai tinjauan teori yang digunakan di dalam penelitiannya sebagai berikut:
a. Partisipasi masyarakat Partisipasi masyarakat merupakan bentuk keikutsertaan masyarakat di dalam suatu kegiatan atau program pembangunan secara sukarela, tanpa mengorbankan kepentingan pribadinya. Partisipasi masyarakat dapat terjadi
commit to user
Masyarakat dapat berpartisipasi melalui berbagai macam cara.
b. Tingkat partisipasi masyarakat Tingkat partisipasi masyarakat menggambarkan sejauh mana masyarakat telah berpartisipasi di dalam suatu kegiatan atau program pembangunan. Masyarakat dapat dikatakan telah berpartisipasi apabila telah memenuhi suatu kriteria tertentu.
c. Perencanaan pembangunan daerah Perencanaan pembangunan daerah merupakan kegiatan perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah setiap tahunnya. Perencanaan pembangunan daerah bertujuan untuk dapat mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki oleh daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
d. Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Perencanaan Pembangunan infrastruktur adalah bagian dari perencanaan fisik. Namun, perencanaan pembangunan infrastruktur lebih berorientasi kepada tujuan dan sasaran. Perencanaan pembangunan infrastruktur tidak dapat terlepas dari pembiayaan.
2. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian (Arikunto, 2006). Di dalam penelitian ini, yang menjadi variabel penelitian adalah
1) Realisasi Usulan Masyarakat, 2) Partisipasi Masyarakat dan 3) Kriteria Usulan
3. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi. Penegasan batasan atau pengertian yang operasional ini bertujuan untuk menghindari salah tafsir dan menuntun peneliti menangani rangkaian proses penelitian secara konsisten, Wirartha (dalam Sekaringtyas, 2010). Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
commit to user
Adalah perbandingan antara jumlah program pembangunan infrastruktur lingkungan yang diusulkan oleh masyarakat di dalam musrenbangkel, dengan jumlah program yang diakomodasi oleh pemerintah Kota Surakarta dalam pembangunan infrastruktur pada tahun berikutnya.
b. Tingkat Partisipasi Masyarakat Adalah tinggi atau rendahnya partisipasi masyarakat di dalam perencanaan pembangunan infrastruktur (musrenbangkel) yang diukur berdasarkan kriteria “Tangga Partisipasi Arnstein”.
c. Bentuk Partisipasi masyarakat, Adalah bentuk-bentuk kontribusi masyarakat di dalam mendukung keberhasilan kegiatan perencanaan pembangunan infrastruktur (musrenbangkel) di lingkungan tempat tinggalnya.
d. Kriteria Usulan Adalah ketentuan-ketentuan usulan yang diperhatikan untuk kemudian digunakan untuk menyeleksi usulan masyarakat dalam musrenbangkel yang dijadikan prioritas.
Adapun karena variabel-variabel tersebut di atas harus dijabarkan secara lebih rinci agar lebih mudah diaplikasikan di dalam penelitian ini, maka variabel- variabel tersebut kemudian dirinci menjadi indikator-indikator penelitian. Indikator-indikator penelitian tersebut dijelaskan secara lebih lanjut sebagai berikut.
commit to user
Definisi Operasional Indikator Penelitian No Variabel
Indikator
Definisi Operasional
1 Realisasi Usulan
Jumlah realisasi usulan masyarakat
Persentase jumlah realisasi usulan dibandingkan jumlah usulan masyarakat
1. Sumber usulan
program pembangunan
2. Pengetahuan masyarakat tentang program pembangunan
3. Akses masyarakat terhadap keputusan akhir rencana pembangunan
4. Keyakinan masyarakat akan direalisasikannya usulan program
5. Aktor yang berperan apabila terjadi perubahan usulan program
6. Kesediaan masyarakat untuk berkontribusi dalam pelaksanaan program pembangunan
Cukup Operasional
1. Indikator Ekonomis (Econimic Indikator)
2. Indikator Organisasional (Organisational Indicator)
1. Apabila program pembangunan menggunakan sumberdaya baik material maupun non material dari potensi yang ada di wilayahnya sendiri
2. Apabila terdapat lembaga/panitia yang beranggotakan masyarakat, yang bertugas membantu masyarakat dalam mengelola program pembangunan
commit to user
3. Indikator Partisipasi dalam Aktivitas proyek (Participation in Project Activities)
4. Indikator Momentum Pembangunan (Development Momentum)
5. Indikator Pertumbuhan Organisasional (Organisational Growth)
6. Indikator Perilaku Kelompok (Group Behaviour)
7. Indikator Kekuasaan Kelompok Group Self-reliance
3. Antusiasme masyarakat dalam menghadiri forum kegiatan musrenbangkel
4. Apabila pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh masyarakat dan ada kerjasama dengan lembaga lain
5. Apabila panitia pembangunan dipilih langsung oleh masyarakat
6. Apabila jika di dalam pelaksanaan program terjadi kekurangan dana, masyarakat bersedia menutup kekurangan tersebut secara sukarela
7. Apabila masyarakat mengetahui mengenai kebijakan pemerintah yang berlaku dalam pelaksanaan musrenbangkel.
4 Kriteria atau Kualitas Usulan
1. Adanya jadwal
pelaksanaan program
2. Pengetahuan masyarakat tentang anggaran dana
3. Pertimbangan urgensi program
4. Adanya Rencana alternatif
5. Program sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Cukup Operasional
Sumber: Analisis Peneliti, 2012
commit to user
Gambar 2.4 Kerangka Pikir Sumber: Analisis Penulis
Paradigma Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Lingkungan
Masyarakat sebagai subjek perencanaan
Pemerintah sebagai fasilitator
Partisipasi masyarakat dalam perencanaan
Usulan program pembangunan infrastruktur
lingkungan
Sebagai penyedia dana, monitoring dan evaluasi
Program pembangunan infrastruktur yang terealisasi
Partisipasi masyarakat berperan dalam menentukan perencanaan pembangunan infrastruktur lingkungan
commit to user
Conyers, Diana and Peter Hills ,1984. An Itroduction to Development Planning in
the Third World. Ed. John Willey & Sons Catanese, Anthony J & James C. Snyder, 1996, Perencanaan Kota Edisi Kedua.
PT. Erlangga. Jakarta Oakley, Peter. 1991. Project with People. International Labour Organisation
Office. Geneva Histiraludin, Muhammad, IPGI Solo. 2004. Bergumul Bersama Masyarakat.
Surakarta Arikunto, Suharsimi, Prof, Dr. 2006. Prosedur Penelitian. PT Rineka Cipta.
Jakarta Bryson, John M and Robert C. Einswelier. 1988. Strategic Planning. American
Planning Association. USA Budihardjo, Eko. 2009. Penataan Ruang & Pembangunan Perkotaan. PT Alumni.
Bandung Sjafrizal, Prof, Dr. 2009. Teknik praktis Penyusunan Rencana Pembangunan
Daerah. Baduose Media. Indonesia Hariyono, Paulus, Drs, MT. 2010. Perencanaan Pembanguan Kota dan
Perubahan Paradigma. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Solihin, Dadang, Drs, H, MA, Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. . Bahan Presentasi Bappenas
13 Maret 2009 Slamet, Yulius. 2000. Metode Penelitian Sosial. UNS Press. Surakarta Qoroni, Akhmad U. 2005. Efektivitas Musrenbang dalam Perencanaan
Pembangunan Infrastruktur Pedesaan.. Tesis S-2. Universitas Diponegoro Sekaringtyas, Pembayun. 2010. Organisasi Keruangan Industri Budaya di Kota
Surakarta . Skripsi. Universitas Sebelas Maret Laode. http://shvoong................ Arnstein, Sherry ,R. 1969. A Ladder of Citizen Participation. pp 216-224. http:
/litgow-schmidt.dk/sherry-arnstein/ladder-of-citizen-participation// Wibowo, Arif. http:// staff.blog.ui.ac.id/arif51/2010/05/03/perencanaan-
partisipatif// diakses tanggal 3 Mei 2010
commit to user
Perencanaan Pembangunan Nasional http: konsorsiumsolo.multiply.com “jurnal musrenbangkel’ diakses tanggal 20
April 2011 jam 20.00 WIB Slamet, Yulius. 2000. Metode Penelitian Sosial. UNS Press. Surakarta
commit to user
29