Formulasi Tujuan Penilaian Situasi Analisis Kondisi

Mereka kecewa karena lahan yang dulu hijau dan produktif menjadi lahan bebatuan yang tandus dan gersang, mereka sedih karena tidak tahu bagaimana nasib anak cucu mereka kelak dengan hilangnya tanah sebagai sumber mata pencaharian utama. Namun kekecewaan dan kesedihan mereka tidak dapat terungkapkan di forum umum dan tidak dapat berbuat sesuatu untuk mengatasinya karena mereka bukan pemilik lahan, hanya terpendam dalam hati dan menjadi pemikiran mereka. q. Terpotongnya alur air tanah dengan terpotongnya lereng.

2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

a. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat b. Kondisi perekonomian masyarakat dengan tingkat pendapatan rendah c. Terbatasnya tingkat pemahaman masyarakat tentang lingkungan d. Sistem pertanian yang dijalankan masih sederhana dan bersifat turun temurun e. Pengurangan jumlah pengangguran 50 orang karena sebagian masyarakat bekerja menjadi tenaga kerja di penambangan pasir f. Peningkatan penghasilan sebagian masyarakat 100 orang g. Peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat pemilik tanah 25 orang h. Peningkatan pemasukan bagi kas desa untuk kepentingan pembangunan i. Tumbuhnya kegiatan dan pemasukan uang secara rutin bagi pemuda karang taruna sehingga bermanfaat untuk kegiatan pertemuan dan olah raga sepak bolavolly. j. Adanya waktu luang yang lebih bagi keluarga karena kaum perempuan yang berjualan makanan keliling di lokasi penambangan pasir 6 orang hanya bekerja dari jam 09.00 – 11.00 WIB, sebelumnya mereka bekerja menjadi pedagang sayur di pasar dari pagi-sore hari. k. Adanya ketenangan hati bagi sebagian kepala keluarga 50 orang karena dengan bekerja di penambangan pasir ada penghasilan yang mereka peroleh untuk menghidupi keluarga mereka, sebelumnya mereka adalah pengangguran. l. Meningkatnya nilai tanah apabila dijual untuk diambil pasirnya, namun apabila dijual untuk ditanami nilai tanahnya menurun. Nilai tanah menurun karena lahan bersebelahan dengan tebing lokasi penambangan pasir yang rawan longsor.

3. Kondisi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Temanggung

a. Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang pertambangan galian c di Kabupaten Temanggung b. Belum adanya peraturan yang secara teknis mengatur pengelolaan penambangan galian c c. Belum adanya kebijakan pengelolaan lingkungan secara khusus pada penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung. d. Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui instansi terkaitnya sudah berusaha menertibkan dan membina para penambang namun tidak dapat optimal karena beberapa keterbatasan e. Sulitnya upaya menertibkan penambang untuk menaati peraturan yang ada f. Kurangnya koordinasi Tim Pembina dan Tim Teknis dalam pelaksanaan tugasnya g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap ketertiban penambang pasir belum dilaksanakan secara rutin dan terpadu h. Keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas dalam bidang pengelolaan pertambangan Memperhatikan beberapa faktor tersebut di atas, diperlukan adanya suatu perencanaan pengelolaan lingkungan di lokasi penambangan pasir sehingga dapat mencegah dan mengendalikan erosi yang terjadi, yaitu melalui suatu model pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan pada akhirnya akan