seragam, permeabilitas rata-rata lambat-sedang. Menurut Asdak 2004 peranan tekstur tanah terhadap besar kecilnya erodibilitas tanah adalah besar. Tanah di
lokasi penambangan pasir partikel agregatnya termasuk besar pasir sehingga resistensinya ketahanan terhadap daya angkut air larian juga besar karena
diperlukan energi yang cukup besar untuk mengangkut partikel-partikel tanah tersebut sehingga sifat erodibilitasnya termasuk kecil.
Gambar 5.16. Jenis tanah remah berpasir di lokasi penambangan
Nillai erodibilitas di lokasi penambangan pasir rata-rata 0,3 dalam penelitian ini, sesuai dengan hasil karya ilmiah Ramdhon Bermanakusumah dalam
Kartasapoetra dkk 2005 bahwa erodibilitas tanah pasir sekitar 0.34. Menurut beliau tanah-tanah pasir dibandingkan dengan tanah debu lebih resisten terhadap
erosi karena tanah pasir mempunyai kapasitas infiltrasi yang tinggi, pasir dengan ukuran yang lebih besar akan lebih sukar terhanyutkan, tetapi kemantapan
strukturnya rendah karena antara partikel satu dengan lainnya tidak memiliki daya ikat besar. Nilai erodibilitas 0,3 termasuk klasifikasi amat rendah menurut
dangler dalam Sutedjo 2005. Kandungan bahan organik tanah di lokasi penambangan termasuk rendah
sehingga tanah peka terhadap erosi. Tanah di lokasi penambangan pasir berwarna terang, hal ini menunjukkan bahwa kandungan oraganiknya rendah. Menurut
Hardiyatmo 2006 bahan organik yang terdiri dari daun-daunan, ranting dan sebagainya yang belum hancur dan menutup permukaan tanah merupakan
pelindung tanah yang baik terhadap erosi karena menghambat kerusakan susunan tanah oleh hantaman air hujan dan juga oleh sifat menyerap dan kemampuan
ikatan bahan organik sehingga cenderung mengurangi nilai erodibilitas.
5.3.5. Faktor konservasi tanah
Termasuk dalam tindakan konservasi tanah adalah penanaman dalam strip, pengolahan tanah menurut kontur, guludan dan terras Suripin, 2002.
Lokasi A1, A2, B1, B2 dan B3 adalah lahan yang sudah digali pasirnya sehingga sama sekali tidak ada tindakan konservasi untuk pengendalian erosi. Sedangkan
untuk lokasi A3, B4, B5 and B6 tindakan pengendalian erosi dengan cara terras bangku namun masih tradisional. Namun demikian adanya terras ini
mempengaruhi tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Faktor manusia yang berperan dalam konservasi tanah, apakah tanah yang
diusahakan akan rusak atau tidak berproduksi atau justru menjadi baik. Latar belakang masyarakat Desa Kwadungan Gunung yang termasuk rendah merupakan
salah satu faktor masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan lingkungan. Di samping itu juga faktor masih rendahnya pemahaman mereka
dalam bidang pertanian.
5.3. 6. Curah hujan
Curah hujan yang cukup tinggi di lokasi penambangan pasir merupakan salah satu faktor penyebab tingginya dugaan erosi yang terjadi. Bahkan pada
tahun ini diperkirakan daerah tersebut tetap akan mendapatkan hujan walaupun sudah memasuki musim kemarau. Dengan adanya curah hujan yang tinggi maka
nilai erosivitas hujan juga menjadi tinggi sehingga berpengaruh terhadap tingkat bahaya erosi yang terjadi.
5.4. Analisis Dampak Terjadinya Erosi
Perhitungan dengan metode USLE sebagaimana tersebut di atas telah memperlihatkan dengan jelas besarnya dugaan erosi yang terjadi serta kriteria
erosi yang terjadi ternyata rata-rata termasuk berat dan sangat berat. Hal ini harus menjadi pertimbangan dan pemikiran karena dengan besarnya erosi yang terjadi
maka dampak yang diakibatkan dari erosi tersebut juga akan besar, baik bagi lingkungan setempat maupun lingkungan di sekitarnya, dan bisa juga menimpa
lingkungan di daerah lain daerah hilir . Prakiraan dampak dengan adanya dugaan erosi di lokasi penambangan pasir
antara lain sebagai berikut :
1.1.1 Peningkatan Sedimentasi Pasir di Sungai
Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi tanah lainnya. Sedimen umumnya mengendap di bagian
bawah kaki bukit, di daerah genangan banjir, di saluran air, sungai dan waduk Asdak, 2004. Dengan adanya dugaan besarnya erosi di lokasi penambangan
dengan tingkat bahaya erosi termasuk berat dan sangat berat, maka akan meningkatkan sedimentasi pada Sungai Sigandul. Secara jelas dapat dilihat pada
gambar 5.17 dan 5.18 di bawah ini.