dalam pemikiran mereka hanyalah bagaimana caranya memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari dengan mendapatkan uang melalui pekerjaan yang dapat
diharapkan hasilnya secara nyata. Keberlanjutan dari usaha mereka pada jangka panjang tidak menjadi pemikiran mereka. Ada sebagian dari tenaga kerja yang
mengerti tentang lingkungan hidup namun karena tekanan ekonomi membuat mereka terpaksa tetap mengambil keputusan untuk bekerja di penambangan pasir
karena tidak mendapatkan pekerjaan yang lain. Beberapa orang buruh bahkan tidak tahu tentang lingkungan hidup, yang ada dalam benak mereka hanyalah
cara-cara untuk mendapatkan uang agar dapat hidup layak.
1.1.2. Faktor dari luar
Faktor dari luar yang menyebabkan adanya kegiatan penambangan pasir adalah ditutupnya beberapa kegiatan penambangan pasir di Kabupaten Magelang
sehingga ada beberapa orang penanam modal yang beralih ke Kabupaten Temanggung. Para pemilik modal tertarik dengan tanah yang ada di Desa
Kwadungan Gunung karena tekstur tanahnya jelas kelihatan berpasir sehingga berpotensi untuk dibelidisewa tanahnya dan diambil pasirnya. Selain itu juga
faktor ekonomi, di mana para pemilikpenyewa sebagian adalah orang kaya dan sebagian bukan penduduk asli. Mereka berani membeli atau menyewa tanah
dengan harga tinggi sehingga menimbulkan keinginan bagi sebagian masyarakat untuk menyewakan menjual tanahnya, mereka semata-mata memikirkan
keuntungan secara ekonomi sehingga kepedulian terhadap lingkungan sama sekali tidak ada.
Namun di sisi lain juga ada unsur keterpaksaan dan kekawatiran pada sebagian pemilik tanah yang lain. Berdasarkan wawancara, ada beberapa orang
yang sebenarnya tidak mau dan tidak akan menjual atau menyewakan tanahnya, namun karena di sekitar tanah mereka sebagian sudah menjadi jurangtebing
sehingga menimbulkan ketakutan dan kekawatiran terjadi longsor dan berbahaya
sehingga mereka dengan terpaksa ikut menjual tanahnya. Mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak tahu akan diapakan tanah mereka apabila nanti
pasirnya sudah habis. Keadaan ini menyebabkan makin meluasnya lahan pertanian yang dijual untuk diambil pasirnya.
Kegiatan penambangan pasir bisa terjadi di Desa Kwadungan Gunung antara lain juga disebabkan karena belum adanya peraturan daerah yang mengatur
tentang pertambangan bahan galian C sehingga tidak ada peraturan yang mengikat atau melarang mereka. Baru setelah kegiatan penambangan pasir berjalan
beberapa lama kemudian baru terbit peraturan bupati tentang peraturan penambangan bahan galian C, namun kegiatan sudah berjalan sehingga sulit untuk
dihentikan secara total. Di Kabupaten Temanggung, dinas yang khusus menangani bidang pertambangan juga belum ada. Setelah ada kegiatan
penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung maka untuk saat ini kegiatan pembinaan dan proses perijinan di tangani oleh Tim Pembina dan Tim Teknis
Pertimbangan Perijinan Pertambangan Bahan Galian Golongan C Kabupaten Temanggung yang diketuai oleh Kepala Dinas Perkebunan Kehutanan dan
Konservasi Sumber Daya Alam Keputusan Bupati Temanggung Nomor 030004002005 tanggal 12 April 2005. Namun kegiatan tim tersebut belum
dapat dilaksanakan sepenuhnya karena ada beberapa kendala, antara lain adalah karena keterbatasan SDM, dana, serta kurangnya keterpaduan di dalam teknis
pelaksanaan di lapangan. Peraturan yang secara teknis mengatur tentang pertambangan bahan galian C juga belum ada menyebabkan masih ada kesimpang
siuran aturan yang ada sehingga masih ada kesulitan dan kendala dalam pembinaan, pengawasan dan penertiban pada para penambang.
1.2. Kegiatan Penambangan Pasir di Desa Kwadungan Gunung