1. Kecepatan mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan
adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu harianmingguanbulanandll, ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata.
Namun dengan SIMRS, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang didapat sudah
sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan, dan berkurangnya waktu dalam hal pengambilan keputusan.
2. Akurasi dan kecepatan identifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat
segera diketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun.
3. Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, manajer pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS
mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan dapat menyajikan kecenderungan trend datanya. Ini tentu saja semakin menajamkan
strategi yang disusun. Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
dukungan semua pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun pemilik Rumah Sakit.
18
2.3.2 Komponen SIMRS
Dalam pelaksanaan SIMRS terdapat 5 komponen utama yang mendasarinya, yaitu:
4,8,19
1. SDM Human Resources
Sumber Daya Manusia merupakan petugas yang akan menjalankan SIMRS sesuai dengan fungsi dan jabatan. Secanggih apapun SIMRS yang dibuat, kalau
16
Universitas Sumatra Utara
SDMnya belum siap dan belum memiliki kemampuan yang mencukupi untuk mengoperasikan, kecanggihan sistem tersebut menjadi tidak berarti. Oleh karena itu,
SDM perlu juga dibangun atau dipersiapkan seiring dengan sistem yang sedang dibangun. Loyalitas dan komitmen dari SDM juga diperlukan untuk mendukung
suatu organisasi. Loyalitas adalah suatu sikap atau perilaku seorang pegawai kepada perusahaan atau atas terhadap suatu pekerjaannya itu secara professional sesuai
dengan kode etik dan peraturan perusahaan, yang mana sikap dan perilaku tersebut adalah bentuk kesetiaan seorang pegawai terhadap pekerjaannya. Komitmen adalah
sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengindentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi. Untuk menjadi tenaga yang
professional seharusnya diadakan pelatihan minimal dua kali setahun, dan untuk gaji idealnya sebagai rumah sakit swasta yang mana imbalan jasa karyawan sesuai dengan
prestasi konstibusi karyawan tersebut, diberikan rewardpunishment yang jelas. 2.
Sumber Daya Perangkat Keras Hardware Resources Sumber daya berupa perangkat keras yang digunakan dalam sistem informasi,
tidak hanya berupa mesin komputer, printer, scanner, namun juga berupa media seperti database tempat penyimpanan data, disket, magnetic tape, optical disc,
compact disc, flashdisc, atau paper form. 3.
Sumber Daya Perangkat Lunak Software Resources Sumber daya ini merupakan kumpulan dari perintahfungsi yang ditulis
dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu, yang berupa system software, application software, dan prosedur.
4. Sumber daya jaringan komputer network resources
Sumber daya jaringan ini mencakup teknologi telekomunikasi seperti internet, intranet dan ekstranet. Sumber daya jaringan juga disebut juga Local Area Network
LAN. Sumber daya ini menggunakan server untuk mendukungnya dan letaknya juga jangan terlalu jauh atau terhalang-halang untuk mendapatkan jaringan yang
mendukung. 17
Universitas Sumatra Utara
5. Pemantauan monitoring
Pemantauan merupakan suatu komponen penting dilakukan, untuk memantau secara berkala data-data yang dimasukkan, yang bertujuan untuk menjamin
keakuratan informasi yang tersedia.
2.3.3 Syarat Keberhasilan SIMRS