Fungsi Musik Kendang Sunda

4.4 Fungsi Musik Kendang Sunda

Dalam menuliskan fungsi kendang Sunda, maka penulis mengacu pada teori Alan P.Merriam, yaitu: “...use then refers to the situation in which is employed in human action, function concern the reason for its employment and particulary the brodader purpose which is serves...” (1964:210).

Dari kalimat di atas, dapat diartikan bahwa use (penggunaan) menitikberatkan pada masalah situasi atau cara yang bagaimana musik itu digunakan, sedangkan function (fungsi) yang menitikberatkan pada alasan penggunaan atau menyangkut tujuan pemakain musik itu mampu memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Penulis juga menuliskan beberapa fungsi kendang Sunda sebagai tujuan dan akibat yang timbul dari penggunaan yang telah disebutkan di atas, maka dapat ditelusuri melalui fungsi-fungsi antara lain sebagai berikut:

4.4.1 Fungsi Pengungkapan Emosional

Fungsi pengungkapan perasaan dapat dituangkan dengan berbagai cara sebagai pengungkapan emosional karena dapat dilakukan sebagai hiburan pribadi, dikarenakan instrumen kendang Sunda merupakan instumen musik yang khas dari masyarakat Sunda, banyak orang dari perantauan yang mengakui bahwa ketika mendengar permainan instrumen ini dapat meningatkannya akan kampung halamannya, dan bahkan mampu juga untuk mengobati kerinduannya tersebut, terlebih jika kendang tersebut dimainkan atau diperdengarkan oleh seorang yang mampu memainkannya, yang diakui mampu membawa kita ke suasana kampung halaman. Dari uraian pengalaman tersebut, penulis mengamati bahwa bentuk fisik maupun lantunan musik yang dilahirkan dari permainan kendang Sunda bisa menjadi ungkapan perasaan bagi orang yang memainkan kendang, demikian juga dengan orang yang menyaksikan dapat juga terpengaruh oleh permainan kendang Sunda tersebut.

4.4.2 Fungsi Hiburan

Kendang Sunda juga dapat berfungsi sebagai sarana hiburan, dikarenakan kendang juga dapat dimainkan secara bersama instrument lainnya seperti suling, bonang. Kendang Sunda yang sering difungsikan untuk mengiringi tarian, dan nyanyian yang sering ditampilkan dalam pertunjukan yang bersifat hiburan pada masyarakat Sunda di medan.

4.4.3 Fungsi Kesinambungan Budaya

Gamelan Degung Sunda merupakan kesenian masyarakat Sunda di Medan yang sampai saat ini dipertahankan penggunaannya pada setiap upacara dan terpelihara di tengah-tengah masyarakatnya terutama di komunitas kesenian Sunda di Medan. Dengan mengikutsertakan gendang ini dalam setiap upacara, misalnya: upacara perkawinan, khitanan, memasuki rumah baru, memindahkan tulang-belulang leluhur, dan upacara agama yang akan menjadikannya tetap terpelihara.

4.4.4 Fungsi Pengintegrasian Masyarakat

Masyarakat Sunda di Medan memiliki perkumpulan masyarakat kesenian Sunda (PWS) yang dimana anggotanya sendiri adalah masyarakt Sunda yang tinggal di kota Medan. Perkumpulan masyarakat Sunda ini menggunakan gamelan degung untuk mengiringi upacara peresmian suatu lembaga tertentu, ataupun hari besar nasional maupun hari besar agama. Dan kendang Sunda kerap kali digunakan dalam gamelan degung untuk mengiringi acara-acara tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa adanya suatu kesatuan atau komunitas masyarakat Sunda di Medan.

4.4.5 Fungsi Reaksi Jasmani

Kendang Sunda dalam gamelan degung yang digunakan untuk mengiringi tari jaipong yang sebagian gerakannya adalah gerakan yang dinamis yang kerap membuat para penarinya bergerak indah. Selain penari, yang bergerak mengikuti irama kendang Sunda ini adalah pemain kendang itu sendiri, ditambah para pemusik-pemusik lainnya dalam ensambel gamelan Sunda ini. Dengan demikian salah satu fungsi music yang dihasilkan kendang Sunda adalah sebagai reaksi jasmani.

4.4.6 Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Agama

Fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara agama dimana gamelan degung digunakan dalam upacara agama, upacara perkawinan, peresmian suatu tempat, organisasi/lembaga maupun individu. Sebagaimana diketahui bahwa orang Sunda mayoritas beragama Islam, maka salah satu fungsi music yang dihasilkannya adalah untuk mengabsahkan upacara-upacara yang berkaitan dengan agama Silam, seperti: peringatan mauled Nabi Muhham yang dilakukan secara tahunan di seluruh dunia termasuk di Kota Medan. Demikian pula upacara Israk Mikraj, upacara menyambut tahun baru Islam, dan lain-lainnya.

4.4.7 Fungsi Penghayatan Estetis

Suatu keindahan dapat dituangkan dalam bunyi-bunyian yang dihasilkan dari perpaduan instrumen-instrumen musik dalam gamelan degung, yang Suatu keindahan dapat dituangkan dalam bunyi-bunyian yang dihasilkan dari perpaduan instrumen-instrumen musik dalam gamelan degung, yang