II.2.3. Faktor Resiko
Faktor - faktor resiko untuk terjadinya stroke dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Sjahrir, 2003.
1. Non modifiable risk factors : a. Usia
b. Jenis kelamin c. Keturunan genetik
2. Modifiable risk factors a. Behavioral risk factors
1. Merokok 2. Unhealthy diet : lemak, garam berlebihan, asam urat, kolesterol,
low fruit diet 3. Alkoholik
4. Obat-obatan : narkoba kokain, antikoaguilansia, antiplatelet, obat kontrasepsi
b. Physiological risk factors 1. Penyakit hipertensi
2. Penyakit jantung 3. Diabetes mellitus
4. Infeksilues, arthritis, traumatic, AIDS, Lupus 5. Gangguan ginjal
6. Kegemukan obesitas 7. Polisitemia, viskositas darah meninggi penyakit perdarahan
8. Kelainan anatomi pembuluh darah
Universitas Sumatera Utara
9. Dan lain-lain
II.2.4. Klasifikasi
Dasar klasifikasi yang berbeda – beda diperlukan, sebab setiap jenis stroke mempunyai cara pengobatan, pencegahan dan prognosa yang
berbeda, walaupun patogenesisnya sama Misbach,1999 I. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya :
1. Stroke iskemik a. Transient Ischemic Attack TIA
b. Thrombosis serebri c. Emboli serebri
2. Stroke Hemoragik a. Perdarahan intraserebral
b. Perdarahan subarachnoid II. Berdasarkan stadium pertimbangan waktu
1. Transient Ischemic Attack TIA 2. Stroke in evolution
3. Completed stroke III. Berdasarkan jenis tipe pembuluh darah
1. Sistem karotis 2. Sistem vertebrobasiler
IV. Klasifikasi Bamford untuk tipe infark yaitu Soertidewi, 2007 : 1. Partial Anterior Circulation Infarct PACI
2. Total Anterior Circulation Infarct TACI 3. Lacunar Infarct LACI
Universitas Sumatera Utara
4. Posterior Circulation Infarct POCI V. Klasifikasi Stroke Iskemik berdasarkan kriteria kelompok peneliti TOAST
Sjahrir, 2003 1. Aterosklerosis Arteri Besar
Gejala klinik dan penemuan imejing otak yang signifikan 50 stenosis atau oklusi arteri besar di otak atau cabang arteri di korteks disebabkan oleh
proses aterosklerosis. Gambaran computed tomography CT scan kepala MRI menunjukkan adanya infark di kortikal, serebellum, batang otak, atau
subkortikal yang berdiameter lebih dari 1,5 mm dan potensinya berasal dari aterosklerosis arteri besar.
2. Kardioembolisme Oklusi arteri disebabkan oleh embolus dari jantung. Sumber embolus dari
jantung terdiri dari : a. Resiko tinggi
• Prostetik katub mekanik • Mitral stenosis dengan atrial fibrilasi
• Fibrilasi atrial other than lone atrial fibrillation • Atrial kiri atrial appendage thrombus
• Sick sinus syndrome • Miokard infark baru 4 minggu
• Thrombus ventrikel kiri • Kardiomiopati dilatasi
• Segmen ventricular kiri akinetik • Atrial myxoma
Universitas Sumatera Utara
• Infeksi endokarditis b. Resiko sedang
• Prolapsus katub mitral • Kalsifikasi annulus mitral
• Mitral stenosis tanpa fibrilasi atrial • Turbulensi atrial kiri
• Aneurisma septal atrial • Paten foramen ovale
• Atrial flutter • Lone atrial fibrillation
• Katub kardiak bioprostetik • Trombotik endokarditis nonbacterial
• Gagal jantung kongestif • Segmen ventrikuler kiri hipokinetik
• Miokard infark 4minggu, 6 bulan 3. Oklusi Arteri Kecil
Sering disebut juga infark lakunar, dimana pasien harus mempunya satu gejala klinis sindrom lakunar dan tidak mempunyai gejala gangguan disfungsi
kortikal serebral. Pasien biasanya mempunyai gambaran CT ScanMRI kepala normal atau infark lakunar dengan diameter 1,5 mm di daerah
batang otak atau subkortikal. 4. Stroke Akibat dari Penyebab Lain yang Menentukan
a. Non-aterosklerosis Vaskulopati • Noninflamiasi
Universitas Sumatera Utara
• Inflamasi non infeksi • Infeksi
b. Kelainan Hematologi atau Koagulasi 5. Stroke Akibat dari Penyebab Lain yang Tidak Dapat Ditentukan
II.2.5. Patofisiologi