27 Sementara itu Gibson 1995:56 memberikan gambar-
an lebih rinci dan komprehensif tentang faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap
performancekinerja, yaitu:
a Variabel individu, meliputi kemampuan, ke- terampilan, mental fisik, latar belakang keluarga,
tingkat sosial, pengalaman, demografi umur, asal usul, jenis kelamin; b Variabel organisasi, meli-
puti sumber daya, Kepemimpinan, imbalan, struktur desain pekerjaan; c Variabel Psikologis
yang meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi
2.2.2 Pengertian Evaluasi Kinerja
Istilah evaluasi dapat disamakan dengan penak- siran appraisal, pemberian angka rating dan peni-
laian assesment. Evaluasi evaluation adalah penilai- an yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan
suatu objek. Stufflebeam dan Shinkfield 2003 mende- finisikan penilaian assessment merupakan suatu per-
nyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelas- kan karakteristik seseorang atau sesuatu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah penetuan derajat kualitas berdasarkan indikator yang
ditetapkan terhadap
penyelenggaraan pekerjaan.
Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian reali- sasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
rangka pencapaian misi, agar data dinilai dan dipe- lajari guna perbaikan pelaksanaan program dan
kegiatan di masa yang akan datang. Dalam melakukan
28 evaluasi di dalamnya ada kegiatan untuk menentukan
nilai suatu program, sehingga ada unsur keputusan tentang nilai suatu program value judgement.
Bernardin dan Russell dalam Trimo, 2007 memberikan definisi evaluasi kinerja sebagai a way of
measuring the contributions of individuals to their organization atau terjemahan bebasnya
“suatu cara mengukur kontribusi-kontribusi dari individu anggota
organisasi kepada organisasinya ”. Jadi, menurut pan-
dapat tersebut, penilaian kinerja diperlukan untuk menentukan tingkat kontribusi individu terhadap
organisasi dimana individu tersebut bergabung. Dengan demikian evaluasi kinerja dapat pula diartikan
sebagai suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorangkelompokorganisasi
lembaga atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau
tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kinerja merupakan proses untuk menentukan baik buruk-
nya suatu organisasi dalam melaksanakan program- program atau kegiatan-kegiatan sedang atau telah
mencapai maksud yang telah ditetapkan. 2.2.3 Tujuan Evaluasi Kinerja
Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk memper- baiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui
peningkatan kinerja dari Sumber Daya Manusia SDM organisasi. Secara lebih spesifik, tujuan dari evaluasi
29 kinerja sebagaimana dikemukakan Sunyoto yang
dikutip oleh Mangkunegara 2000: 67 adalah:
1 Meningkatkan Saling pengertian antara karya- wan tentang persyaratan kinerja; 2 Mencatat dan
mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik,
atau
sekurang-kurangnya berprestasi
sama dengan prestasi yang terdahulu; 3 Memberikan
peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan
kepedulian terhadap karier atau pekerjaan yang di embannya sekarang; 4 Mendefinisikan atau me-
rumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai
dengan potensinya; 5 Memeriksa rencana pelak- sanaan dan pengembangan yang sesuai dengan
kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada
hal-hal yang perlu diubah.
Syaiful Helmi dalam Trimo, 2007 mengemuka- kan:
Tujuan evaluasi kinerja untuk menjamin penca- paian sasaran dan tujuan perusahaan serta me-
ngetahui posisi perusahaan dan tingkat pencapai- an sasaran perusahaan, terutama untuk menge-
tahui bila terjadi keterlambatan atau penyim- pangan supaya segera diperbaiki, sehingga sasar-
an atau tujuan tercapai.
Hasil evaluasi kinerja individu dapat dimanfaat- kan untuk banyak penggunaan di antaranya: pening-
katan kinerja, pengembangan Sumber Daya Manusia SDM, pemberian kompensasi, program peningkatan
produktivitas, program kepegawaian, dan menghindari perlakuan diskriminasi. Kegiatan penilaian kinerja
30 sendiri dimaksudkan untuk mengukur kinerja masing-
masing tenaga kerja dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas kerja, sehingga dapat diambil
tindakan yang efektif semisal pembinaan berkelanjut- an maupun tindakan koreksi atau perbaikan atas
pekerjaan yang dirasa kurang sesuai dengan deskripsi pekerjaan. Penilaian kinerja terhadap tenaga kerja
biasanya dilakukan oleh pihak manajemen atau pegawai yang berwenang untuk memberikan penilaian
terhadap tenaga kerja yang bersangkutan dan biasa- nya merupakan atasan langsung secara hierarkhis
atau juga bisa dari pihak lain yang diberikan wewe- nang atau ditunjuk langsung untuk memberikan
penilaian. Hasil penilaian kinerja tersebut disampai- kan kepada pihak manajemen tenaga kerja untuk
mendapatkan kajian dalam rangka keperluan selan- jutnya, baik yang berhubungan dengan pribadi tenaga
kerja yang bersangkutan maupun yang berhubungan dengan perusahaan atau organisasi.
Wirawan 2011: 22 menyatakan bahwa tujuan evaluasi adalah:
1 Mengukur pengaruh program terhadap masya- rakat; 20 Menilai apakah program telah dilaksa-
nakan sesuai dengan rencana; 3 Mengukur apa- kah pelaksanaan program sesuai dengan standar;
4 Evaluasi program dapat mengidentifikasi dan menemukan mana dimensi program yang jalan,
mana yang tidak berjalan; 5 Apakah terjadi sekelompok masyarakat mendapat keuntungan
dan manfaat dari program.
31
2.2.4 Model-model Evaluasi