Pengukuran Pengetahuan Pengetahuan Dasar Pemesinan

15 sebagai pengguna hukum-hukum, rumus, metode, prinsip-prinsip dan sebagainya. 4 Analisis Analysis Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan menganalisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan lain-lain. 5 Sintesis Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain, mensintesis adalah kemampuan untuk menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan, terhadap suatu rumusan yang telah ada. 6 Evaluasi Mengevaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang dilakukan sendiri atau kriteria-kriteria yang sudah ada Notoatmojo, 2010: 27.

c. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau 16 responden. Kedalamam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di bawah ini: Notoadmojo, 2007: 142 1 Tingkat pengetahuan baik bila skor 75 - 100 2 Tingkat pengetahuan cukup bila skor 60 - 75 3 Tingkat pengetahuan kurang bila skor 60

d. Pengetahuan Dasar Pemesinan

Pengetahuan dasar merupakan pengetahuan awal yang digunakan sebagai landasan untuk melangkah kepada hal yang lebih dalam dan kompleks lagi. Pengetahuan dasar sangatlah penting sebagai modal awal untuk menjadi bekal materi pembelajaran yang lebih kompleks. Dalam bidang keahlian teknik pemesinan, siswa dituntut untuk menggali pengetahuan dari dunia luar tentang berbagai hal yang berkaitan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan bekal tersebut, siswa akan lebih siap di dalam proses pembelajaran karena di dunia keteknikan, ilmu bukan hanya diperoleh dari bangku sekolah saja, melainkan diperoleh juga dari pengetahuan, pengalaman, pengamatan, dan pengaplikasian di dunia luar ataupun didalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dasar pemesinan sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar, dalam hal ini adalah prestasi belajar mata pelajaran produktif. Mata pelajaran produktif merupakan gabungan dari berbagai mata pelajaran kejuruan yang berfungsi untuk membekali siswa untuk terjun ke dunia industri. Dengan adanya bekal pengetahuan dasar dari siswa tentang pemesinan, diharapkan akan 17 lebih meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran produktif. Berikut ini silabus yang berkaitan dengan pengetahuan dasar kejuruan mesin yang diterapkan di SMKN 3 Yogyakarta. Tabel 1. Silabus Pengetahuan Dasar Kejuruan Mesin SMKN 3 Yogyakarta No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran 1 Menjelaskan proses dasar pemesinan  Proses pemesinan  Parameter-parameter mesin dan pahat  Pengertian tentang berbagai proses pemesinan.  Teliti dalam melakukan proses pemesinan  Parameter-parameter yang harus diatur dalam proses pemesinan  Mengoperasikan dan mengatur parameter- parameter mesin proses pemesinan 2 Menjelaskan proses dasar pengelasan  Memahami macam- macam sambungan  Menjelaskan pengertian umum pengelasan  Menggunakan macam- macam pengelasan  Macam-macam sambungan : 1. Sambungan las 2. Sambungan patri lunak dan patri keras 3. keling, dll  Pengertian umum pengelasan  Macam–macam pengelasan 3 Menjelaskan proses dasar fabrikasi logam  Mempraktikkan pembuatan pola untuk benda kerja pelat  Menggunakan alat-alat pelubang  Menggunakan peralatan potong manual dan mesin  Memahami cara menggambar membuat pola dan peralatan  Memahami dan memilih peralatan pelubang pelat  Memahami dan memilih peralatan potong pelat 4 Menjelaskan proses dasar pengecoran logam  Proses dasar pengecoran logam  Teknik pengecoran logam  Pengertian proses dasar pengecoran logam  Teknik pengecoran logam  Teliti dalam malakukan pengecoran logam

3. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif Praktik Pemesinan di SMK