BAB II KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme
Belajar merupakan komponen penting dalam setiap usaha penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas
yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan atau pengalaman. Teori konstruktivisme dalam belajar
adalah suatu pendekatan dimana siswa harus secara individual menemukan dan menstransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi
dengan aturan yang ada dan merevisikannya bila perlu. Menurut Asri Budiningsih 2005:61, Teori belajar konstuktivisme mengakui bahwa siswa
akan dapat menginterpretasikan informasi ke dalam pikirannya, hanya pada konteks pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri, pada kebutuhan, latar
belakang dan minatnya. Hal ini berarti pembelajaran diusahakan agar dapat memberikan
kondisi terjadinya proses pembentukan tersebut secara optimal pada diri siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran siswa harus aktif sehingga
siswa menjadi pusat kegiatan belajar di kelas. Teori belajar konstruktivisme lahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky.
Menurut pandangan Piaget dan Vigotsky adanya hakikat sosial dari sebuah proses belajar dan juga tentang penggunaan kelompok – kelompok belajar
dengan kemampuan anggotanya yang beragam, sehingga terjadi perubahan
konseptual. Piaget menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses aktif dan pengetahuan disusun di dalam pikiran siswa. Menurut Asri Budiningsih
2005:97, Keaktifan siswa menjadi unsur yang amat penting dalam menentukan kesuksesan belajar. Aktivitas mandiri adalah jaminan untuk
mencapai hasil belajar yang optimal. Proses pembelajaran konstruktivisme Piaget menekankan pada kegiatan internal individu terhadap objek yang
dihadapi dan pengalaman yang dimiliki sesorang. Konsep belajar konstruktivisme Vigotsky mengartikan bahwa belajar adalah adanya sebuah
proses yang melibatkan dua elemen penting. Menurut Asri Budiningsih 2005:124, dua elemen penting itu adalah: Pertama, belajar merupakan
proses secara biologi sebagai proses dasar. Kedua, proses secara psikososial sebagai proses yang lebih tinggi dan esensinya berkaitan dengan lingkungan
sosial budaya. Konstruktivisme Vigotsky menekankan pada interaksi sosial dan melakukan konstruksi pengetahuan dari lingkungan sosial.
Pandangan konstruktivisme Piaget dan Vigotsky menekankan pentingnya interaksi dengan teman sebaya melalui pembentukan kelompok
belajar. Kelompok belajar memberikan kesempatan kepada siswa secara aktif dan kesempatan untuk mengungkapkan apa yang dipikirkan siswa kepada
teman sebaya. Hal ini nantinya akan membantu siswa untuk melihat sesuatu dengan lebih jelas dan melihat ketidaksesuaian pandangan diri mereka
sendiri.
2.2. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL