10
E. Tujuan Penelitian
Pada penelitian ini tujuan yang diharapkan adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Peran pendamping dalam Sekolah Pendidikan Layanan Khusus SPLK di
Rumah Singgah Girlan Nusantara Yogyakarta. 2.
Bentuk pendampingan dalam Sekolah Pendidikan Layanan Khusus SPLK di Rumah Singgah Girlan Nusantara Yogyakarta.
3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendampingan dalam
Sekolah Pendidikan Layanan Khusus SPLK di Rumah Singgah Girlan Nusantara Yogyakarta.
F. Manfaaat Penelitian
Beberapa kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi pengelola rumah singgah
a. Sebagai bahan evaluasi dalam pendampingan anak didik SPLK.
b. Sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian bentuk program
pendampingan selanjutnya. 2.
Bagi tutorpendamping a.
Mengetahui kelemahan dan kelebihan tentang jalannya proses pendampingan yang diberikan.
b. Sebagai bahan masukan untuk mencari bentuk atau model pendampingan
yang lebih baik pada pendampingan yang dilakukan berikutnya.
11 3.
Bagi pemerhati pendidikan a. Wawasan pengetahuan mengenai model pendampingan anak. Dalam hal ini
adalah anak yang berstatus sebagai anak jalanan, anak psk, anak kaum marginal, dll.
b. Dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut mengenai model pendampingan yang dapat diberikan kepada anak jalanan.
c. Dapat dijadikan sebagai solusi untuk menangani anak berkebutuhan khusus yang dipandang sebagai masalah sosial.
G. Batasan Istilah
Untuk lebih memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini, dan menghindari adanya kemungkinan yang terjadi, maka perlu adanya pembatasan
atau definisi operasionalnya sebagai berikut : 1.
Peran pendamping adalah menjadi penghubung anak-anak jalanan yang memerlukan bantuan sosial dengan berbagai lembaga sosial yang terkait dan
diperlukan bagi pengembangan kelompok sosial dari anak-anak jalanan. 2.
Pendidikan Layanan Khusus adalah merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, danatau
mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
3. Anak jalanan adalah anak-anak yang berumur antara 6-18 tahun yang
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah atau sekedar keluyuran di jalan atau tempat-tempat umum lainnya.
12 4.
Rumah singgah adalah sebagai suatu tempat pemusatan sementara yang bersifat non formal, dimana anak-anak bertemu untuk memperoleh informasi
dan pembinaan awal sebelum di rujuk ke proses pembinaan lebih lanjut.
13
BAB II KAJIAN TEORI