a. Otorisasi Transaksi. Tujuan dari otorisasi transaksi transaction
authorization adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi yang diproses oleh sistem informasi valid dan sesuai dengan tujuan pihak
manajemen. Otorisasi dapat bersifat umum dan khusus.
b. Pemisahan Tugas. Salah satu aktivitas pengendalian yang paling
penting adalah pemisahan tugas karyawan untuk meminimalkan fungsi yang tidak boleh disatukan.
c. Supervisi. Mengimplementasikan pemisahan tugas secara memadai
mensyaratkan agar perusahaan mempekerjakan karyawan dalam jumlah yang cukup banyak.
d. Catatan Akuntansi. Catatan akuntansi accounting records perusahaan
terdiri atas dokumen sumber, jurnal, buku besar. Berbagai catatan ini menangkap esensi ekonomi dari berbagai transaksi dan menyediakan
jejak audit berbagai peristiwa ekonomi.
e. Pengendalian Akses. Tujuan dari pengendalian akses acces control
adalah untuk memastikan bahwa hanya personel yang sah saja yang memiliki akses ke aktiva perusahaan.
f. Verifikasi Independen. Prosedur verifikasi verification procedure
adalah pemeriksaan independen sistem akuntansi untuk mengidentifikasi kesalahan dan kesalahan penyajian.
Defenisi sistem pengawasan intern tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut.
Dengan demikian, pengertian pengawasan intern tersebut di atas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin
pembukuan maupun dengan computer.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Mulyadi 2001:163, ada empat tujuan sistem pengawasan intern, yaitu:
a. Menjaga kekayaan organisasi
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
c. Mendorong efisiensi
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Audit kepatuhan Compliance audit merupakan salah satu tujuan sistem
pengawasan intern. Menurut William C. Boynton, Raymond N. Johnson dan Walter G. Kell 2002:6
, “audit kepatuhan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan
keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan atau peraturan tertentu”.
Jelaslah bahwa tujuan pengawasan intern adalah untuk keandalan pelaporan keuangan termasuk menjaga integritas informasi akuntansi,
melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, pemborosan, pencurian yang dilakukan oleh pihak di dalam maupun diluar perusahaan, dan juga
harus memudahkan pelacakan kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak sehingga memperlancar proses audit jika dilaksanakan. Tujuan berikut adalah
tercapainya efektivitas dan defisiensi organisasi perusahaan dan dipatuhinya hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku.
B. Pengertian Gaji dan Unsur-unsur Gaji