Rencana Kegiatan Pengertian Gaji dan Unsur-unsur Gaji

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Pada tahun 1999 ini BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan memiliki setiap Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyek Jasa Konstruksi dan pekerjaan borongan lainnya wajib mempertanggungkan semua tenaga kerja boronganharian lepas dan musiman yang bekerja pada proyek tersebut ke dalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK dan Jaminan Kematian JKM . Adapun proyek-proyek tersebut meliputi:  Proyek-proyek APBD  Proyek-proyek atas Dana Internasional  Proyek-proyek APBN  Proyek-proyek swasta, dan lain-lain

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan pada tahun 2014 adalah meningkatkan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan keluarga, seperti: Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. Universitas Sumatera Utara BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi. Karyawan yang bekerja akan mendapat balas jasa dan kompensasi. Dimana kompensasi yaitu fungsi manajemen personalia yang merupakan balas jasa untuk memotivasi karyawan tersebut. Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan berdasarkan unsur paksaan dari perusahaan. Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja karyawan yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang bisa diterima disebut sebagai gaji. Di samping itu ada lagi balas jasa yang berbentuk barang-barang kebutuhan pokok, kebutuhan kesehatan yang biasanya disebut tunjangan. Pembayaran gaji merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan tenaga kerja dengan pimpinan. Oleh karena itu, jumlah gaji yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima oleh karyawan. Untuk itu, di dalam bab ini penulis mencoba membahas yang menjadi topik penelitian yaitu Bagaimana Pengawasan Internal Gaji Pada BPJS Ketenagakerjaannya Kantor Cabang Medan. Universitas Sumatera Utara

A. Pengertian Pengawasan Internal

Dalam perusahaan ini, kepala unit kerja dibantu oleh satuan pengawas intern untuk melakukan penilaian secara independen atas sistem pengawasan, pengelolaan perusahaan dan penilaian atas pelaksanaan melalui pemeriksaan keuangan dan operasional. Pengawasan intern merupakan kebijakan dari prosedur spesifikasi yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa sasaran dan tujuan penting bagi manajemen perusahaan dapat dipenuhi. Mulyadi 2001:165 memberikan defenisi terhadap pengawasan intern sebagai berikut “Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen “. Pengertian pengawasan intern menurut Standar Profesional Akuntan Publik 2001:SA 319.2 Part06 disebutkan: “Pengawasan intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas - yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan, yaitu: a. keandalan pelaporan keuangan, b. efektifitas dan efisiensi operasi, dan c. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”. Universitas Sumatera Utara Efektif adalah bisa mencapai tujuan maksimal dari yang diharapkan. Efektifitas bisa diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif. Komponen Pengendalian Internal Pengendalian Internal yang dijelaskan dalam SAS 78 terdiri atas lima komponen: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, informasi dan komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalian. 1. LINGKUNGAN PENGENDALIAN Lingkungan pengendalian control environment adalah dasar dari empat komponen pengendalian lainnya. Berbagai elemen penting dari lingkungan pengendalian adalah:  Integritas dan nilai etika manajemen  Struktur organisasi  Keterlibatan dewan komisaris dan komite audit, jika ada  Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya  Prosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas  Metode manajemen untuk menilai kinerja  Pengaruh eksternal, seperti pemeriksaan oleh badan pemerintah  Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya. Universitas Sumatera Utara

2. PENILAIAN RESIKO

Perusahaan harus melakukan penilaian resiko risk assessment untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan:  Perubahan dalam lingkungan operasional  Personel baru  Sistem informasi baru  Pertumbuhan signifikan  Impelementasi teknologi baru  Pengenalan lini produk  Restrukturisasi organisasional  Memasuki pasar asing yang berdampak pada operasional  Adopsi suatu prinsip akuntansi baru

3. INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Sistem informasi akuntansi SIA terdiri ats berbagai record dan metode yang digunakan untuk melakukan, mengidentifikasi, menganalisis, mengklasifikasi, dan mencatat berbagai transaksi perusahaan serta untuk menghitung berbagai aktiva dan kewajiban yang terkait di dalamnya. Kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh SIA berdampak pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan. Sistem informasi akuntansi yang efektif akan:  Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi keuangan yang valid  Memberikan secara tepat waktu  Secara akurat mengukur nilai keuangan berbagai transaksi  Secara akurat mencatat berbagai transaksi. Universitas Sumatera Utara

4. PENGAWASAN

Pengawasan monitoring adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan.

5. AKTIVITAS PENGENDALIAN

Aktivitas pengendalian control activities adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah di ambil untuk mengatasi risiko perusahaan yang diidentifikasi. Aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yang berbeda: pengendalian komputer dan pengendalian fisik. Pengendalian Komputer. Pengendalian komputer adalah hal yang penting. Pengendalian ini, yang secara khusus berhubungan dengan lingkungan TI dan audit TI, terbagi ke dalam dua kelompok umum: pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum general control berkaitan dengan perhatian pada keseluruhan perusahaan, seperti pengendalian atas pusat data, basis data perusahaan, pengembangan system, dan pemeliharaan program. Pengendalian aplikasi application control memastikan intregritas sistem tertentu seperti aplikasi pemrosesan pesanan penjualan, utang usaha, dan aplikasi penggajian. Pengendalian Fisik. Jenis pengendalian ini terutama berhubungan dengan aktivitas manusia yang digunakan dalam sistem akuntansi. Aktivitas ini dapat benar-benar manual, seperti penjagaan aktiva secara fisik, atau dapat melibatkan penggunaan komputer untuk mencatat berbagai transaksi atau pembaruan akun. Enam kategori aktivitas pengendalian fisik: otorisasi transaksi, pemisahan fungsi, supervise, pencatatan akuntansi, pengendalian akses, dan verifikasi independen. Universitas Sumatera Utara

a. Otorisasi Transaksi. Tujuan dari otorisasi transaksi transaction

authorization adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi yang diproses oleh sistem informasi valid dan sesuai dengan tujuan pihak manajemen. Otorisasi dapat bersifat umum dan khusus.

b. Pemisahan Tugas. Salah satu aktivitas pengendalian yang paling

penting adalah pemisahan tugas karyawan untuk meminimalkan fungsi yang tidak boleh disatukan.

c. Supervisi. Mengimplementasikan pemisahan tugas secara memadai

mensyaratkan agar perusahaan mempekerjakan karyawan dalam jumlah yang cukup banyak.

d. Catatan Akuntansi. Catatan akuntansi accounting records perusahaan

terdiri atas dokumen sumber, jurnal, buku besar. Berbagai catatan ini menangkap esensi ekonomi dari berbagai transaksi dan menyediakan jejak audit berbagai peristiwa ekonomi.

e. Pengendalian Akses. Tujuan dari pengendalian akses acces control

adalah untuk memastikan bahwa hanya personel yang sah saja yang memiliki akses ke aktiva perusahaan.

f. Verifikasi Independen. Prosedur verifikasi verification procedure

adalah pemeriksaan independen sistem akuntansi untuk mengidentifikasi kesalahan dan kesalahan penyajian. Defenisi sistem pengawasan intern tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengawasan intern tersebut di atas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan maupun dengan computer. Universitas Sumatera Utara Menurut Mulyadi 2001:163, ada empat tujuan sistem pengawasan intern, yaitu: a. Menjaga kekayaan organisasi b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi c. Mendorong efisiensi d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Audit kepatuhan Compliance audit merupakan salah satu tujuan sistem pengawasan intern. Menurut William C. Boynton, Raymond N. Johnson dan Walter G. Kell 2002:6 , “audit kepatuhan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan atau peraturan tertentu”. Jelaslah bahwa tujuan pengawasan intern adalah untuk keandalan pelaporan keuangan termasuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, pemborosan, pencurian yang dilakukan oleh pihak di dalam maupun diluar perusahaan, dan juga harus memudahkan pelacakan kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak sehingga memperlancar proses audit jika dilaksanakan. Tujuan berikut adalah tercapainya efektivitas dan defisiensi organisasi perusahaan dan dipatuhinya hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku.

B. Pengertian Gaji dan Unsur-unsur Gaji

1. Pengertian Gaji Istilah penggajian sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu periode Universitas Sumatera Utara perusahaan. Bagi setiap perusahaan, gaji merupakan hal yang penting karena untuk mempertahankan agar dedikasi karyawan terhadap pengawasan perusahaan tetap tinggi, perusahaan harus membayar gaji secara lancar, akurat dan tepat waktu kepada karyawan. Dengan itu, karyawan akan berusaha meningkatkan kinerjanya sehingga perusahaan memperoleh nilai tambah dimata masyarakat. Gaji merupakan suatu penerimaan karyawan atas pemberian prestasinya kepada perusahaan yang jumlahnya tetap. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap. Jumlah gaji pada umumnya ditetapkan bulanan. Menurut Sugiarso dan Winarni 2005:95: Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan. Dapat diambil kesimpulan bahwa gaji adalah jasa yang diberikan kepada karyawan dibidang administrasi diperusahaan dan tenaga staf biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap. 2. Unsur-unsur Gaji Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur biaya gaji yang semuanya disebut dengan biaya tenaga kerja. Bila gaji yang diberikan tidak mengandung keadilan, maka akan menghambat jalannya sistem operasi pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu, jumlah gaji yang diberikan kepada para karyawan harus berdasarkan peraturan dan kinerja para karyawan. Ada bermacam-macam unsur gaji yang sering kita jumpai diberbagai macam buku. Universitas Sumatera Utara Menurut Sugiarso dan Winarni 2005:97 unsur-unsur gaji seperti tertera di bawah ini: 1. Gaji pokok Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya. 2. Premi Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar. 3. Lembur Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tarif yang tinggi dibandingkan tarif biasa. 4. Bonus Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiscal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan serikat kerja. 5. Catu Catu merupakan upah yang diberikan prusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang, misalnya minyak, gula, beras dan sebagainya. 6. Perlengkapan dan sarana lain Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini berupa bentuk jasa seperti: pelayanan kesehatan dan transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang. Pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan, gaji penting bagi karyawan karena merupakan nilai karya atau prestos mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan. Adapun unsur-unsur gaji pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan terdiri dari dua klasifikasi biasa adalah sebagai berikut: 1. Staf - Gaji Pokok - Tunjangan Kemahalan - Tunjangan GradeTunjangan Jabatan Universitas Sumatera Utara 2. Pejabat Struktural - Gaji Pokok - Tunjangan Kemahalan - Tunjangan GradeTunjangan Jabatan - Tunjangan Struktural - Bantuan Pengganti Fasilitas Perumahan 3. Tunjangan Kesejahteraan - Tunjangan Cuti Tahunan - Tunjangan Cuti Besar - Tunjangan KinerjaInsentif - Membagi labaJasa Produksi Dari unsur-unsur gaji yang tertera menurut Sugiyarso dan Winarni, penulis membandingkannya dengan unsur-unsur gaji yang ada pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan. Dan hasilnya penulis mengetahui bahwa unsur-unsur gaji pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan telah sesuai dengan unsur-unsur gaji pada umumnya. BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan juga memberikan biaya perjalanan akomodasi bagi karyawan yang melakukan perjalanan dinas keluar kota. Dengan demikian tidak ada alas an bagi karyawan untuk menyatakan bahwa perusahaan tidak memperhatikan kesejahteraan mereka. Karena pihak perusahaan tidak hanya memperhatikan kebutuhan dari karyawan tersebut tetapi juga memperhatikan kebutuhan keluarganya. Hal ini dapat dilihat dari adanya tunjangan keluarga yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan. Maka dari itu, karyawan haruslah bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan agar tujuan perusahaan dapat terlaksana. Universitas Sumatera Utara Adapun potongan-potongan yang ada pada daftar gaji BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan adalah sebagai berikut: 1. Potongan Jamsostek Sendiri 2. Potongan Pensiun 3. THT 4. SPJ Serikat Pekerja BPJS Keetenagakerjaan 5. Potongan Lain 6. PKK Perkumpulan Kematian Karyawan

C. Prosedur Perhitungan, Pencatatan, dan Pembayaran Gaji Pada BPJS