Kebijakan Pendanaan Aktiva Lancar
                                                                                antara  manfaat  pajak  dari  utang  dengan  biaya  yang  berkaitan dengan kebangkrutan Brigham,2001.
Menurut  Husnan  2006,  berdasarkan  teori  MM  mengenai manfaat pengurangan pajak, menunjukkan bahwa utang akan selalu
lebih  menguntungkan  apabila  dibandingkan  dengan  menggunakan modal  sendiri.  Sebagai  akibatnya,  apabila  pasar  modal  sempurna
dan  ada  pajak,  maka  struktur  modal  yang  terbaik  adalah  struktur modal  yang  menggunakan utang sebesar-besarnya. Tetapi  jika
mempertimbangkan  faktor  ketidaksempurnaan  pajak,  maka penggunaan utang sebesar-besarnya  bukanlah  merupakan  struktur
modal yang optimal. 2
Pecking Order Theory Pecking  order  theory
adalah  teori  mengenai  hierarki pendanaan  perusahaan.  Teori ini  mendasarkan  diri  atas  informasi
asimetrik asymmetric
information, suatu
istilah yang
menunjukkan bahwa manajemen mempunyai informasi  yang lebih banyak  tentang  prospek,  risiko,  dan  nilai  perusahaan  daripada
pemodal  publik  Husnan  dan  Pudjiastuti,  2006.  Dalam  teori  ini perusahaan  lebih  menyukai  pendanaan  internal  daripada  eksternal,
sehingga  urutan  pendanaan  akan  dimulai  dari  laba  ditahan, utang, dan terakhir saham.
3 Agency Theory Teori Keagenan
Teori  keagenan  adalah  teori  yang  menjelaskan  mengenai perbedaaan  kepentingan  antara  pemilik  saham  dengan  pihak
manajemen  perusahaan.  Konflik  ini  akan  mungkin  terjadi  ketika perusahaan memiliki lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk
mendukung  operasi  utama  perusahaan  Brigham  dan  Houston, 2013. Dengan adanya konflik keagenan, perusahaan akan berusaha
mengurangi  jumlah  kas  perusahaan  untuk  mengurangi  tindakan manajemen dalam menggunakan kas secara sia-sia.
Ehrhardt  dan  Brigham  2009  dalam  Addae  et  al  2013 mengatakan  bahwa  konflik  keagenan  tercipta  karena  manajemen
mempunyai  kas  yang  cukup  untuk  dihabiskan  ke  projek kesayangan  mereka  dibandingkan  dengan  projek  yang  dapat
memaksimalkan  nilai  perusahaan.  Brigham  dan  Houston  2013 mengungkapkan  cara  mengurangi  lebih  arus  kas:  1  mengalirkan
ke  pemegang saham  melalui  dividen  atau  pembelian  saham kembali,  2  menggeser  struktur  modal  menuju  ke  jumlah utang
yang lebih besar dengan harapan persyaratan pelayanan utang yang lebih tinggi akan memaksa manajer menjadi lebih disiplin. Dengan
terbatasnya  nilai  arus  kas  serta  adanya  kewajiban  pembayaran bunga utang, maka hal tersebut dapat memotivasi pihak manajemen
untuk  meningkatkan  keuntungan  perusahaan  melalui  pendanaan investasi yang lebih profitable.
                