Definisi Operasional Variabel METODE PENELITIAN

b. Sales Growth Growth atau pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan aset, ekuitas, laba perusahaan ataupun penjualan perusahaan. Berdasarkan Addae et al 2012, pertumbuhan penjualan dapat diukur dengan menghitung growth rate dari penjualan dengan tahun pertama sebagai tahun dasar, yang dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: = Penjualan Penjualan Penjualan x 100 Keterangan: Penjualan t = Penjualan pada tahun bersangkutan Penjualan t-1 = Penjualan pada tahun dasar

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2009. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Sampel merupakan beberapa obyek yang akan diteliti dari seluruh objek penelitian yang dianggap mewakili. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang membatasi objek penelitian pada kriteria-kriteria tertentu. Berikut kriteria yang ditentukan dalam penelitian ini: 1. Perusahaan manufaktur yang sudah dan masih tercatat di BEI pada periode penelitian. 2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar mempublikasikan laporan keuangan perusahaan pada tahun 2012-2014. 3. Perusahaan manufaktur yang mencantumkan nilai utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang serta data lainnya yang diperlukan dalam penelitian. 4. Perusahaan manufaktur yang membukukan laba positif.

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah jenis data kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa laporan keuangan, baik dalam rupiah maupun yang diolah menjadi skala rasio. 2. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri hasil dokumentasi laporan keuangan perusahaan sampel di web resmi BEI, www.idx.co.id , dan juga kantor Bursa Efek Indonesia BEI kantor perwakilan Yogyakarta di Jl. Mangkubumi No. 111 Yogyakarta. Selain itu, penelitian ini juga mengumpulkan data terkait lainnya melalui situs lain yang terkait serta jurnal dan artikel ilmiah lainnya.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Model analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari kebijakan utang terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012- 2014. Untuk dapat melakukan analisis regresi linear berganda, data penelitian harus terbebas dari masalah uji asumsi klasik, sehingga diperlukan analisis uji asumsi klasik terlebih dahulu. Langkah-langkah dalam uji asumsi klasik sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi normal atau tidak Ghozali, 2009. Jika data tidak berdistribusi normal, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan bantuan program statistik. Dasar pengambilan keputusan yaitu jika probabilitas lebih besar dari nilai  yang ditentukan, yaitu 0,05, maka data dikatakan berdistribusi normal, dan sebaliknya jika probabilitas kurang dari 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel independen atau bebas. Pengujian ini dilakukan sebagai syarat digunakannya analisis berganda dimana regresi yang baik adalah regresi yang terbebas dari masalah multikolinearitas. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Gejala multikolinearitas tidak terjadi apabila nilai VIF tidak lebih besar dari 10 serta nilai tolerance lebih besar dari 0,10 Ghozali, 2011. c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual dalam model yang tidak homogen untuk semua pengamatan. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, yaitu dengan meregresikan absolut residual dengan masing-masing variabel independen. Model dinyatakan bebas masalah heteroskedastisitas jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05. b. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah suatu korelasi antara nilai variabel dengan nilai variabel yang sama pada lag satu atau lebih sebelumnya Suharjo, 2008. Penyimpangan ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dideteksi dengan uji Durbin-Watson DW test. Nilai DW dihitung terlebih dahulu kemudian dibandingkan dengan nilai batas atas dU dan nilai batas bawah dL untuk berbagai jumlah sampel n dan jumlah variabel bebas k yang ada dalam tabel Durbin Watson. Berikut ketentuan pengambilan keputusan uji autokorelasi berdasarkan Gujarati 2013: Tabel 2. Aturan Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokoerlasi positif Tidak ada keputusan dl  d  du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4-dl d 4 Tidak ada autokorelasi negative Tidak ada keputusan 4-du  d  4-dl Tidak ada autokorelasi, baik positif maupun negative Terima du d 4-du Sumber: Gujarati, 2013

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan data panel dimana data penelitian terdiri dari cross section dan time series. Analisis regresi dilakukan dua