1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah pangkal kecerdasan, produktivitas dan kesejahteraan manusia. Kesehatan merupakan penentu sumber daya insani. Tanpa kesehatan
karyawan, perusahaan kehilangan daya kerja karena absensi sakit meningkat, hingga target produksi tidak tercapai dan terjadilah kerugian. Kesehatan
merupakan hak fundamental setiap individu dinyatakan secara global di dalam Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia, dan secara Nasional dalam
Amandemen UUD 1945 pasal 28-2- H dan UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan .
Manajemen Sumber Daya Manusia berkembang dan bekerja melalui sistem sumber daya manusia yang terdiri dari 6 bidang, yaitu Human Resource Planning,
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kompensasi dan Benefit, Keamanan dan Kesehatan, Hubungan Karyawan dan Buruh, dan Riset Sumber Daya Manusia.
Dalam hal ini, Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki peran penting dalam menjamin kesehatan merujuk pada kebebasan karyawan dari sakit serta kebaikan
atas keseluruhan fisik dan mental mereka. Dalam upaya memberikan perlindungan bagi pekerja tersebut wajib diikuti
oleh setiap perusahaan. Setiap pekerja dapat juga mengalami cacat tetap dan total karena sakitkecelakaan sehingga tidak bisa bekerja lagi, maka pekerja dan
penghasilan dihentikan.
Universitas Sumatera Utara
Pekerja juga dapat menderita sakit mulai dari yang ringan sampai yang berat yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Peristiwa ini memerlukan
pembiayaan yang akan menambah beban hidup pekerja, lebih-lebih apabila seorang pekerja tersebut sebagai pencari nafkah mendapat musibah sampai
meninggal dunia maka penghasilan dihentikan dan keluarga yang ditinggalkan akan kehilangan sumber penghasilan.
Oleh karena resiko-resiko tersebut diatas akan selalu dihadapi oleh setiap pekerja dan bersifat universal maka hal ini perlu di tanggulangi secara sistematis
terencana dan teratur, oleh karena itu perlu diberi perlindungan terhadap pekerja. Menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi para pekerja dapat diwujudkan
dengan membuat penjaminan kesejahteraan, perlindungan kerja yang lebih dikenal dengan Jaminan Kesehatan Tenaga Kerja.
Instansi Pemerintah maupun Perusahaan Swasta harus menyiapkan anggaran dalam tugasnya menjamin kesejahteraan dan keselamatan pekerjanya. Anggaran
tersebut akan menjadi alat untuk mendapatkan fasilitas pemeliharaan kesehatan yang sudah ditetapkan.
Dengan penjelasan diatas penulis tertarik untuk menganalisis mengenai anggaran jaminan kesehatan yang diterapkan oleh PT.PLN Persero Unit Induk
Pembangunan II Medan melalui judul “Analisis Anggaran Jaminan Kesehatan Pegawai PT.PLN Persero Unit Induk Pembangunan II Medan”.
B. Permasalahan