f. Melaksanakan pemantauan dan pengendalian kemajuan fisik
pembangunan secara berkala, melalui sinergi dengan pihak supervisi konstruksi dan supervisi desain jika ada, serta menyusun laporan
kemajuan pekerjaan pembangunan; g.
Mengelola logistik, tata usaha gudang serta administrasi dan umum; h.
Mengkoordinasikan pelaksanaan test komisioning, penyelesaian pending item, dan penyiapan Serah Terima Proyek di lingkungan Unit Pelaksana
Konstruksi dengan Unit Pengusahaan; i.
Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain meliputi koordinasi dengan stakeholder untuk kelancaran dan keberhasilan
penyelesaian pembangunan.
D. Kinerja Usaha Terkini
Tabel 2.1
Sumber: PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan II Medan
Universitas Sumatera Utara
13
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tentang Anggaran
1. Pengertian Anggaran
Secara umum, tujuan suatu perusahaan adalah menghasilkan laba demi kelangsungan perusahaan. Dalam proses menghasilkan laba tersebut, perusahaan
harus menentukan produk apa yang akan dihasilkan dan perusahaan akan mencari sumber daya. Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang.
Anggaran harus disusun dengan menggunakan urutan tertentu, bukan acak- acakan.Anggaran memiliki kemiripan dengan ramalan dan proyeksi, tetapi antara
anggaran dengan ramalan maupun proyeksi memiliki perbedaan. Anggaran dapat berupa anggaran fisik dan anggaran keuangan. Anggaran
lazim disebut rencana kerja yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk angka- angka keuangan, lazim disebut anggaran formal.Anggaran dapat dianggap sebagai
suatu sistem yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan subsistem lain yang ada dalam suatu organisasi
atau perusahaan. Menurut Freeman 2003, anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh
organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya pada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas the process of allocating
resources to unlimited demands. Anggaran dapat juga dikatakan sebagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu
tertentu dalam ukuran finansial.
Universitas Sumatera Utara
Tanpa penyusunan anggaran, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kinerja, kurang dapat mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas
kerja, serta kurang dapat memanfaatkan kesempatan untuk perluasan usaha. 2.
Manfaat Anggaran a.
Perencanaan Terpadu Anggaran perusahaan digunakan sebagai alat merumuskan rencana
perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan secara menyeluruh.
b. Pedoman Pelaksanaan Perusahaan
Penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perubahan dalam lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja
perusahaan dapat lebih baik. c.
Alat Pengkoordinasian Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan.
Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan.
d. Alat Pengawasan Kerja
Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi yang bisa dibandingkan dengan realisasi sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat
dinilai kinerjanya. e.
Alat Evaluasi Perusahaan menerapkan standar yang relevan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan langkah-
langkah yang ditempuh agar pekerjaan diselesaikan dengan baik. Sunarto,2004:2
Universitas Sumatera Utara
3. Karakteristik Anggaran
Berdasarkan karakteristiknya terbagi dua yaitu anggaran rutin dan anggaran non rutin.
a. Anggaran rutin merupakan anggaran yang disusun untuk satu tahun
anggaran. Anggaran rutin berupa anggaran Operasional internal perusahaan dalam satu tahun yang dapat berupa anggaran kepegawaian,
anggaran pemeliharaan, dan lain-lain. b.
Anggaran non rutin merupakan anggaran yang disusun berdasarkan kebutuhan kegiatan yang akan dilaksanakan, biasanya berupa anggaran
proyek. 4.
Syarat Anggaran Agar anggaran dapat dioptimalkan secara maksimal, penyusunannya perlu
memperhatikan syarat sebagai berikut: a
Realistis Artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis.
b Luwes
Artinya tidak terlalu kaku, dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah.
c Kontinyu
Artinya memberikan perhatian terus-menerus dan tidak merupakan suatu yang insidentil Herawati, 2004:3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 ANGGARAN JAMINAN KESEHATAN PEGAWAI
PT PLN Persero UNIT INDUK PEMBANGUNAN II MEDAN Periode Januari sd Desember 2013
Sumber: PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan II Medan
B. Pengertian Jaminan Kesehatan
Pemeliharaanperawatan kesehatan merupakan bagian dari administrasi SDM. Jasa untuk pemeliharaan kesehatan, perusahaan menyediakan bantuan berupa
asuransijaminan kesehatan untuk karyawan dan keluarga.
Jaminan kesehatan ialah usaha pemberian atau program pelayanan kepada karyawan dan keselamatan karyawan dalam rangka memberikan kepuasaan
sehingga karyawan betah bekerja dan tidak akan keluar dari perusahaan. Jaminan kesehatan ini bertujuan untuk menjaga, memelihara, dan meningkatkan
kesehatan pegawai beserta keluarganya secara efektif dan efisien Himpunan Peraturan Kepegawaian PT PLN,2001
NO. URAIAN ANGGARAN REALISASI
DEVIASI Jumlah
1 Pemeriksaan
Kesehatan Rp 3.635.000.000
Rp 3.500.000.000 Rp 135.000.000 37,13
2 Rawat Inap
Rp 12.400.000.000 Rp 14.625.000.000
Rp 2.225.000.000 17,94
3 Rawat Jalan
Rp 6.250.000.000 Rp 6.700.000.000 Rp 450.000.000
7,200 4
Unit Gawat Darurat
Rp 2.890.000.000 Rp 3.450.000.000 Rp 560.000.000
19,37 5
Operasi Rp 10.500.000.000
Rp 12.970.000.000 Rp 2.470.000.000
23,52 6
Terapi Rp 8.600.000.000
Rp 8.000.000.000 Rp 600.000.000 6,976
7 Pemeriksaan
Laboratorium Rp 6.350.000.000
Rp 8.700.000.000 Rp 2.350.000.000
37,00 8
Perawatan dan Pengobatan Dokter
Gigi Rp 4.375.000.000
Rp 7.150.000.000 Rp 2.775.000.000
63,42
Total Rp 55.000.000.000 Rp 63.095.000.000
Rp 10.095.000.000 34014
Universitas Sumatera Utara
C. Jaminan Kesehatan PT.PLN Persero Unit Induk Pembangunan II
Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai : a.
bahwa sehubungan dengan adanya Perjanjian Kerja Bersama Antara PT PLN Persero dan Serikat Pekerja PT PLN Persero Nomor 140-
I.PJ040DIR2010 dan DPP-002.PJSP PLN2010 dan dalam rangka mengoptimalkan upaya pemeliharaan kesehatan pegawai dan keluarga
Pegawai, perlu penyempurnaan ketentuan Pemeliharaan Kesehatan Pegawai yang diatur dalam Keputusan Direksi PT PLN Persero Nomor
266.KlDIR2000 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi PT PLN Persero Nomor 093.KlDIR2007;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a di
atas, perlu ditetapkan Keputusan Direksi PT PLN Persero tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Pegawai dan Keluarga Yang
Ditanggung.
Keputusan Direksi PT PLN Persero Tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Pegawai dan Keluarga yang Ditanggung
a. Perseroan, adalah PT Persero Perusahaan Listrik Negara, dengan cakupan
kerja dari PLN Pusat sampai dengan Unit terkecil; b.
Direksi, adalah Organ Perseroan yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan sesuaidengan maksud dan tujuan Perseroan yang terdiri dari
seorang Direktur Utama sebagai pimpinan dengan beberapa Direktur sebagai anggota, dalam batasan yang ditentukan oleh Undang-undang Nomor 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas danatau Anggaran Dasar Perseroan;
Universitas Sumatera Utara
c. Pegawai, adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan,
diangkat, bekerja dan diberi penghargaanimbal jasa menurut ketentuan yang berlaku di Perseroan;
d. IsteriSuami, adalah IsteriSuami sah Pegawai yang didaftarkan di Perseroan;
e. Anak, adalah anak kandung dan atau anak tiri dan atau anak angkat, yang
didaftarkan di Perseroan; f.
Anak Kandung, adalah anak sah Pegawai yang didaftarkan di Perseroan; g.
Anak Tiri, adalah anak yang bukan anaknya sendiri dan diakui sebagai anak akibat adanya suatu perkawinan antara Pegawai dengan orangtua anak tersebut
yang pada saat perkawinan Pegawai yang bersangkutan tidak mempunyai anak kandunganak angka1. Jumlah anak tiri tersebut paling banyak 1 satu orang
dan didaftarkan di Perseroan; h.
Anak Angkat, adalah anak yang diangkat menurut hukumadopsi atau berdasarkan hukum adatsetempat yang diperkuat Pengadilan Negeri untuk
paling banyak 1 satu orang dan didaftarkan di Perseroan; i.
Keluarga yang ditanggung, adalah IsteriSuami dan Anak Pegawai yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan
dari Perseroan; j.
Pemeliharaan Kesehatan, adalah fasilitas, kegiatan persuasif, tindakan medis, upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan bagi Pegawaidan keluarga yang
ditanggung; k.
Pengelola Pemeliharaan Kesehatan, adalah bagianbidang di Perseroan yang menangani pengelolaan dan administrasi Pemeliharaan Kesehatan;
Universitas Sumatera Utara
l. Sarana Pemeliharaan Kesehatan, adalah penyelenggara Pemeliharaan
Kesehatan; m.
Kondisi Darurat Gawat, adalah kondisi yang memerlukan pemeriksaan dan tindakan medis segera,dan apabila tidak segera dilakukan tindakan, akan
menyebabkan hal yang fatal bagi jiwa penderita; n.
Formularium Obat, adalah perumusan daftar komponen obat yang efektif dan aman untuk digunakan dalam penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan tanpa
mencantumkan merk dagang; o.
Tarif Perseroan, adalah tarif yang ditetapkan Perseroan; p.
Restitusi,adalah penggantian biaya Pemeliharaan Kesehatan; q.
Konsultan Kesehatan, adalah pihak yang ditunjuk Perseroan untuk membantu audit maupun evaluasiatas pelaksanaan Pemeliharaan Kesehatan;
r. PLN Pusat, adalah PT PLN Persero Kantor Pusat;
s. Unit Induk, adalah Unit Organisasi satu tingkat di bawah PLN Pusat;
t. Unit Pelaksana, adalah Unit Organisasi satu tingkat di bawah PLN Unit Induk;
u. Unit Koordinator, adalah Unit yang ditunjuk sebagai pembuat kontrak payung
dengan provider Sarana Pemeliharaan Kesehatan yang diberlakukan kepada Unit lainnya dalam satu wilayah kerjakota;
v. Pimpinan Unit, adalah General Manager atau Pejabat lainnya yang menerima
pendelegasianwewenang.
Maksud dan Tujuan Penetapan Keputusan.
1. Maksud ditetapkan Keputusani ini adalah untuk mengatur pola dan prosedur
penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Pegawai dan keluarga yang
Universitas Sumatera Utara
ditanggung secara efektif guna mencegah penyalahgunaan yang merugikan Perseroan.
2. Tujuan ditetapkan Keputusan iniadalah:
a. menjaga tingkat produktivitas pegawai dengan tingkat kesehatan yang prima;
b. memberikan kesejahteraan keluarga Pegawai secara efektif sesuai
kemampuan Perseroan; c.
membangun budaya sadar biaya kesehatan; d.
melaksanakan tertib administrasi; e.
meningkatkan kejujuran dalam pemanfaatan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan.
Fasilitas Pemeliharaan Kesehatan.
1 Yang berhak mendapatkan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan adalah:
a. Pegawai;
b. Keluarga yang ditanggung.
2 Fasilitas Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai dilaksanakan dengan
ketentuan: a.
Pegawai mendapatkan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan dengan diberikan Kartu Pemeliharaan Kesehatan pada saat diangkat menjadi Pegawai;
b. Pegawai yang mutasi jabatan mendapatkan fasilitas Pemeliharaan
Kesehatan di Unit Penerima dengan diberikan Kartu Pemeliharaan Kesehatan yang baru pada saat penyerahan Surat Keterangan Penghentian
Pembayaran SKPP; c.
Pegawai yang memanfaatkan Pemeliharaan Kesehatan dari Institusi atau tempat bekerjaIsteriSuami tidak boleh menggunakan fasilitas
Universitas Sumatera Utara
Pemeliharaan Kesehatan dari Perseroan untuk Pemeliharaan Kesehatan yang sama.
3 Fasilitas Pemeliharaan Kesehatan untuk 1 satu orang IsteriSuami
dilaksanakan dengan ketentuan: a.
IsteriSuami didaftarkan di Perseroan selambat-lambatnya 1 satu semester setelah Pegawai menikah atau Pegawai yang bersangkutan diangkat dengan
menyerahkan fotokopi akta nikahperkawinan dan kartu keluarga yang menyatakan IsteriSuami Pegawai;
b. Bagi IsteriSuami yang bekerja di luar Perseroan, untuk mendapatkan
fasilitas Pemeliharaan Kesehatan bagi IsteriSuami, Pegawai harus mengajukan permohonan dilampiri dengan surat keterangan dari Pejabat di
Institusi atau tempat kerja IsteriSuami, yang menyatakan tidak menyelenggarakan fasilitas pemeliharaan kesehatan;
c. Bagi Pegawai dengan IsteriSuami yang sama-sama bekerja di Perseroan
mendapatkan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan menggunakan hak sesuai dengan status kepegawaiannya masing-masing, dengan diberikan pilihan
untuk fasilitas rawat inap: 1.
menggunakan hak sesuai dengan status kepegawaiannya masing- masing;
atau 2.
menggunakan hak sebagai IsteriSuami. d.
Dalam hal Pegawai memilih salah satu dari fasilitas rawat inap sebagaimana dimaksud dalam huruf b dan huruf c, diberikan kesempatan
mengubah pilihan 1 satu kali;
Universitas Sumatera Utara
e. Dalam hal Pegawai memilih menggunakan hak rawat inap sebagai
IsteriSuami sebagaimana dimaksud dalam huruf c, maka diberlakukan ketentuan fasilitas rawat inap untuk keluarga yang ditanggung sampai
Pegawai pensiun, kecuali dalam hal bercerai; f.
Dalam hal bercerai, Pegawai harus melaporkan perceraiannya selambat- lambatnya 1 satu semester sejak tanggal putusan perceraian yang
mempunyai kekuatan hukum tetap dikeluarkan; g.
Fasilitas Pemeliharaan Kesehatan bagi mantan Isterimantan Suami dihentikan sejak tanggal perceraian yang mempunyai kekuatan hukum tetap
tersebut dilaporkan; h.
Dalam hal Pegawai menikah lagi setelah perceraian sebagaimana dimaksud dalam huruf f, atau karena IsteriSuami sebelumnya telah meninggal dunia,
maka IsteriSuami pada pernikahan berikutnya berhak atas fasilitas Pemeliharaan Kesehatan sesuai prosedur sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b. 4
Fasilitas Pemeliharaan Kesehatan untuk anak paling banyak 3 tiga orang dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Batas usia 25 tahun, dengan ketentuan pada saat Anak berusia 21
tahun, Pegawai harus melaporkan bahwa Anak tersebut masih mengikuti program pendidikan, yang dibuktikan dengan surat
keterangan lembaga pendidikan tersebut setiap semester; 2.
Tidak atau belum pernah menikah; 3.
Tidak atau belum bekerja;
Universitas Sumatera Utara
4. Didaftarkan hanya 1 satu kali.
b. Anak Kandung yang lahir didaftarkan sesuai urutan kelahiran Anak dari 1
satu orang istri,selambat-lambatnya 1 satu semester setelah kelahiran anak tersebut atau Pegawai yang bersangkutan diangkat;
c. Untuk mendapatkan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan bagi Anak,
Pegawai harus mengajukan permohonan dengan melampirkan fotokopi akta kelahiran Anak yang dikeluarkan oleh institusiyang berwenang
selambat-lambatnya 1 satu semester sejak tanggal akta kelahiran tersebut;
d. Bagi yang memiliki IsteriSuami yang bekerja di luar Perseroan, Pegawai
juga harus melampirkan surat keterangan dari Pejabat di Institusi atau tempat kerja IsteriSuami yang bekerja di luar Perseroan, yang
menyatakan tidak memberikan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan bagi Anak tersebut;
e. Pegawai berhak mendaftarkan 1 satu orang Anak Angkat maksimal usia
5 tahun sebagai penerima hak atas fasilitas Pemeliharaan Kesehatan, yang didaftarkan selambat-lambatnya 1satu semester setelah pengangkatan
anak tersebut, jika: 1
Pegawai belum mempunyai Anak Kandung sampai dengan 5 lima tahun sejak tanggal pernikahan; atau
2 Pegawai pernah punya Anak Kandung pertama yang kemudian Anak
tersebut meninggal; atau 3
Pegawai dinyatakan secara medis tidak bisa punya Anak.
Universitas Sumatera Utara
f. Dalam hal Pegawai mempunyai Anak Kandung setelah mengangkat 1
satu orang Anak Angkat sebagaimana dimaksud dalam huruf e, Anak Angkat tersebut tetap berhak atas fasilitas Pemeliharaan Kesehatan
sepanjang jumlah total Anak paling banyak 3 tiga orang; g.
Anak Angkat yang diangkat setelah Pegawai memiliki Anak Kandung hidup tidak dapat ditanggung pemeliharaan kesehatannya oleh Perseroan;
Dalam hal IsteriSuami dari pernikahan berikutnya sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 huruf hadalah bukan sesama Pegawai, telah
mempunyai Anak, sehingga status Anak tersebut menjadiAnak Tiri Pegawai, maka 1 satu Anak Tiri berhak atas fasilitas Pemeliharaan
Kesehatan sepanjang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, yang didaftarkan selambat-Iambatnya 1 satu semester setelah
pernikahan tersebut, dengan urutan fasilitas setelah Anak Kandung Pegawai;
h. Dalam hal Pegawai bercerai setelah pernikahan sebagaimana dimaksud
dalam ayat 3 huruf g, maka fasilitas Pemeliharaan Kesehatan bagi Anak Tirisebagaimana dimaksud dalam huruf g dihentikan sejak tanggal
perceraian yang mempunyai kekuatan hukum tetap tersebut dilaporkan; i.
Dalam hal IsteriSuami dari pernikahan berikutnya sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 huruf h adalah sesama Pegawai sebagaimana
dimaksud dalam ayat 3 huruf f, dan masing-masing mempunyai Anak Kandung dari pernikahan sebelumnya, maka fasilitas Pemeliharaan
Kesehatanatas Anak-anak tersebut melekat pada hak masing-masing Pegawai;
Universitas Sumatera Utara
j. Jika jumlah Anak yang ditanggung dari masing-masing Pegawai
sebagaimana dimaksud dalam huruf i telah mencapai batas 3 tiga Anak, maka Anak yang lahir berikutnya tidak ditanggung.
k. Apabila Anak yang ditanggung sudah tidak memenuhi persyaratan, dapat
digantikan oleh Anak dengan urutan berikutnya yang belum termasuk daftar Anak yang ditanggung.
5 Data yang dicantumkan dalam Kartu Pemeliharaan Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 2 huruf a sekurang-kurangnya berisi data mengenai nama lengkap, Nomor Induk Pegawai, tanggal lahir, dan foto Pegawai dan
keluarga Pegawai yang ditanggung. 6
BagiIsteriSuami yang sudah ditanggung oleh Perseroan, tidak dikenakan persyaratan pendaftaran untuk ditanggung.
Sarana Pemeliharaan Kesehatan.
1. Untuk memudahkan Pemeliharaan Kesehatan, Perseroan dapat
melanggan sarana Pemeliharaan Kesehatan milik Pemerintah atau Swasta, berupa Rumah Sakit, Poliklinik, Klinik 24 Jam, Puskesmas, Dokter
Umum, Dokter Spesialis, Bidan yang mendapatkan ijin Praktek, Psikolog, Psikiater, Apotek, Laboratorium dan tempat pemeriksaan penunjang
lainnya. 2.
Sarana Pemeliharaan Kesehatan yang dilanggan wajib dievaluasi dan dapat diperpanjang setiaptahun.
3. Dokter Umum dan Dokter Spesialis dapat dilanggan 1 tahun dan dapat
diperpanjang hanya 1 tahun.
Universitas Sumatera Utara
4. Dokter Umum dan Dokter Spesialis yang sudah dilanggan selama 2
Tahun dapat diperpanjang dengan seizin Pejabat Level 1 yang membidangi Kesejahteraan Pegawai.
5. Dokter UmumDokter spesialis di Poliklinik Kantor PLN dapat
Dilanggan paling lama 5 lima tahun dan tidak dapat diperpanjang. 6.
Pejabat Yang Berwenang menetapkan Sarana Pemeliharaan Kesehatan yang dilanggan adalah:
a. Pejabat Manajemen Atas PLN Pusat yang membidangi pengelolaan
Pemeliharaan Kesehatan;
b. Pimpinan Unit di Unit Induk.
7 Perjanjian kontrak dengan Sarana Pemeliharaan Kesehatan yang dilanggan
dilakukan oleh Unit Koordinator setelah melalui koordinasi dengan Unit-unit dalam satu wilayah kerjakota, dengan mengacu persyaratan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 1, 2, 3,dan 4. 8
Penunjukan Unit Koordinator ditetapkan oleh PLN Pusat. 9
Upaya Perseroan dalam pencegahan gangguan kesehatan, antara lain: a.
Penyediaan atau pengadaan sarana olahraga, dan fasilitas olahraga lainnya sesuai dengan kondisi masing-masing Unit dan kemampuan keuangan
Perseroan; b.
Kegiatan pencegahan penyakit dilingkungan tempat kerja, antara lain penyampaian Informasikesehatan dengan memanfaatkan media
komunikasi milik Perseroan, penyelenggaraan seminarawam tentang kesehatan oleh Pakarlnstitusi terkait, penyediaan tempat kerja yang sehat
dan sebagainya;
Universitas Sumatera Utara
c. Pemeriksaan kesehatanmedical check up tiap tahun 1 satu kali,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5 kepada: 1.
Pegawai yang usianya lebih dari 40 empat puluh tahun; 2.
Pegawai yang menjalankan tugas di tempat kerja yang berpotensi mengakibatkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja;
d. Memfasilitasi kegiatan atau organisasi sosial di bidang kesehatan dan
olahraga; e.
Penyediaan sarana untuk Ibu menyusui dan penitipan anak sampai dengan usia 3 tahun.
Pemeliharaan Kesehatan yang ditanggung oleh Perseroan adalah sebagai berikut: a.
Rawat Inap; b.
Rawat Jalan; c.
Pemeriksaan penunjang atas rekomendasi Dokter untuk peneguhan diagnosa di Laboratorium;
d. Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan sampai dengan anak
ketiga hidup yang pemeliharaan kesehatannya ditanggung Perseroan; e.
Gugur kandung atas indikasi medis sebelum memiliki anak ketiga hidup; f.
Perawatan di Unit Gawat Darurat UGD sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6;
g. Program Keluarga Berencana, imunisasi dan vaksinasi khususnya
karena endemic, khitan, pengobatan infertilisasi dan program bayi tabung sebagaimana tercantum dalam Lampiran 7;
h. Perawatan gigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran 8;
Universitas Sumatera Utara
i. Alat-alat rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi alat tubuh dengan
optimal, termasuk alat bantusebagaimana tercantum dalam Lampiran 9; j.
Alat-alat cangkoktransplantasi yang sebagaimana tercantum dalam Lampiran 10;
k. Alat-alat kesehatan terkait jantung sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 11; l.
Obat untuk penyembuhan sesuai formularium obat atau Daftar Obat Perseroan DOP;
m. Tindakan bedah plastik kosmetik khusus akibat kecelakaan kerja;
n. Terapi kejiwaan;
o. Pemeliharaan Kesehatan lainnya yang dibatasi sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 12. p.
Pemeliharaan Kesehatan yang tidak ditanggung sebagaimana tercantum dalam Lampiran 13.
Ketentuan Rawat Inap. 1.
Rawat Inap dilaksanakan berdasarkan kelas sebagaimana tercantum dalam Lampiran 14.
2. Rawat Inap di Rumah SakitPoliklinikPuskesmas yang dilanggan tidak dapat
dilakukan dengan cara Restitusi, harus melalui Surat Jaminan. 3.
Pemeriksaan di Laboratorium yang dilanggan dilakukan dengan Surat Jaminan.
4. Rawat Jalan dan pengambilan obat di Dokter UmumBidan dan Apotik yang
dilanggan dilakukan dengan Kartu Berobat.
Universitas Sumatera Utara
5. Rawat Jalan ke Dokter Umum dan Dokter Spesialis di Poliklinik dilakukan
dengan Kartu Berobat. 6.
Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pemeliharaan Kesehatan yang tidak dilanggan dilakukan dengan cara Restitusi.
7. Rawat Jalan ke Dokter Spesialis yang tidak dilanggan harus melalui rujukan
dari Dokter Umum, kecuali ke Dokter Spesialis KandunganAnak. 8.
Konsultasi lanjutan ke Dokter Spesialis terhadap hal sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 dapat dilakukan tanpa rujukan Dokter Umum, paling banyak
3tiga kali untuk penyakit yang sama. 9.
Rawat inap sampai dengan 1 satu bulan berturut-turut harus dikunjungi oleh Konsultan Kesehatan untuk dilaksanakan evaluasi.
10. Rawat inap paling banyak 3 tiga bulan kumulatif dalam setahun, kecuali ada
rekomendasi Dokter. 1
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mendiagnosa penyakit dengan tepat, yang digunakan sebagai peneguhan diagnosa atau untuk
mengevaluasi hasil perawatan terhadap suatu penyakit. 2 Pemeriksaan Penunjang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah:
a. Pemeriksaan Laboratorium; b. Pemeriksaan Radiologi atauRontgen;
c. Pemeriksaan Patologi Anatomi; d. Pemeriksaan Khusus lainnya seperti Electro Cardiography
ECG, Electro Encephalografi EEG, UltraSonografi USG,Endoscopy, Computerized Tomographi Scanning
CTSCAN dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
3 Dalam hal diperlukan kelengkapan pemeriksaan penunjang, dapat dilakukan medical check up dan harus berdasarkan rujukan Dokter.
Formularium Obat dan Restitusi. 1.
Untuk mendapatkan Pemeliharaan Kesehatan yang efektif dan efisien dengan penggunaan obatyang tepat, wajar dan masuk akal,diberlakukan
Formularium Obat dan Standard Operational Procedure SOP tentang Tindakan Medis.
2. Penyusunan Formularium Obat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
dilakukan Tim Pakar Farmasi yang independent. 3.
Sarana Pemeliharaan Kesehatan yang dilanggan wajib menggunakan Formularium Obat.
4. Restitusi obat mengacu pada Formularium Obat.
5. Restitusi di luar Formularium Obat diganti setinggi-tingginya seharga obat
yang tercatum dalamFormularium Obat. 6.
Formularium Obat harus dievaluasi dan diupdate oleh Tim Pakar Farmasi secara periodik setiap1satu tahun sekali.
7. Ketentuan mengenai Formularium Obat diatur lebih lanjut melalui Edaran
Direksipaling lambat 3 tiga bulan sejak Keputusan ini diberlakukan. 8.
Ketentuan mengenai Standard Operational Procedure SOP tentang Tindakan Medis diatur lebih lanjut melalui Edaran Direksi paling lambat 1
satu tahunsejak Keputusan ini diberlakukan. 9.
Panduan mengenai formularium obat diberikan kepadaseluruh Pegawai.
Universitas Sumatera Utara
Surat Jaminan Perseroan 1
Untuk rawat inap, terapi hemodialisa, kemotherapi, tindakan operasi bedah mulut dan rawat jalan hanya untuk setelah operasi atautransplantasi,
di Sarana Pemeliharaan Kesehatan yang dilanggan, atau pemeriksaan laboratorium, diberikan surat jaminan oleh Perseroan.
2 Surat jaminan Perseroan harus disetujuioleh Pejabat Pengelola
Pemeliharaan Kesehatan, yaitu: a.
Manajer Senior untuk PLN Pusat; b.
Manajer Bidang untukUnit Induk; c.
Manajer Unit untuk Unit Pelaksana; d.
Manajer Sub Unit untuk Sub UnitPelaksana. 3
Pemeliharaan Kesehatan selain hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diberikan secara restitusi, dengan melampirkan medical record
atau surat keterangan Dokter yang merawat. 4
Restitusi dibayarkan 100. 5
Apabila besarnya restitusi sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 melebihi tarif tertinggi dari Sarana Pemeliharaan Kesehatan yang
dilanggan, dibayarkan sesuaihasil verifikasi. 6
Proses Restitusi harus diketahui oleh Atasan Langsung dan disetujui oleh Pejabat Pengelola Pemeliharaan Kesehatan, yaitu:
a. Asisten Manajer untukPLN Pusat;
b. DeputiManajer untuk Unit Induk;
c. Asisten Manajer untukUnitPelaksana;
d. Manajer untuk Sub Unit Pelaksana.
Universitas Sumatera Utara
7 Restitusi dibayarkan paling lama 1 satu bulan setelah penyerahan
kuitansi yang asli. 8
Umur kuitansi yang diperbolehkan adalah paling lama 3 tiga bulan sejak tanggal kuitansi.
9 Biaya Pemeliharaan Kesehatan yang tidak tercakup dalam asuransi
dapat diganti dengan cara restitusi sepanjang perawatannya termasuk yang ditanggung oleh Perseroan.
Untuk keperluan verifikasi, audit maupun evaluasi pelaksanaan pemeliharaan kesehatan, Perseroan dapat melakukan kerjasama dengan
konsultan kesehatan. Pelaksanaan pengadaan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dilaksanakan oleh PT PLN Persero Kantor Pusat dengan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang berlaku.
Pemeliharaan Kesehatan Saat Perjalanan Dinas. 1.
Perjalanan Dinas Pemeliharaan Kesehatan diluar tempat kedudukan Pegawai dilakukan dalam hal:
a. Di tempat kedudukan Pegawaitidak ada fasilitasperalatan kesehatan
yang diperlukan, dan harus dibuktikan dengan surat keterangan dari Rumah Sakit setempat; atau
b. Sedang melaksanakan Perjalanan Dinas atau cuti atau Pendidikan
Formal Perseroan. 2.
Pemeliharaan Kesehatan di luar tempat kedudukan Pegawai yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan
dengan persyaratan:
Universitas Sumatera Utara
a. Tidak mendapatkan fasilitas dan biaya Perjalanan Dinas;
b. Tidak mendapatkan surat jaminan dari Perseroan.
3. Pejabat yang Berwenang atas pelaksanaan Pemeliharaan Kesehatan di luar
tempat kedudukan adalah Pejabat Pengelola Pemeliharaan Kesehatan, yaitu Manajer Senior di PLN Pusat dan Pimpinan Unit diUnit Induk.
4. Biaya dan jangka waktu Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 diberikan sesuai ketentuan mengenai Perjalanan Dinas yang berlaku.
5. Jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 dapat diperpanjang
setelah memperoleh izindari Pejabat Yang Berwenang dari Unit Asal. 6.
Pemeliharaan Kesehatan diluar tempat kedudukan dapat didampingi paling banyak 1satu orang atas rekomendasi Dokter Rumah Sakit yang
merawat. Pemeliharaan Kesehatan Di Luar Negeri.
1 Pemeliharaan Kesehatan dapat dilakukan di luar negeri, dalam hal tidak
terdapat fasilitas kesehatan yang diperlukan di Rumah Sakit di Indonesia, dan harus dibuktikan dengan surat keterangan dariRumah Sakit kelas
terakreditasi A di Indonesia. 2
Mekanisme pengajuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah sebagai berikut:
a. Pegawai mengajukan permohonan kepada Pengelola Pemeliharaan
Kesehatan PLNPusat;
b. Pengelola Pemeliharaan Kesehatan PLN Pusat melakukan evaluasi
medis;
Universitas Sumatera Utara
c. Dari hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf b dapat
dijadikan pertimbangan Direksi dalam memberikan persetujuan atau penolakan atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a.
3 Dalam hal Pemeliharaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat
2 tidak mendapatkan persetujuan Direksi, tetapi pemohon tetap
mengajukan pemeliharaan kesehatan di luar negeri atas keinginan sendiri, maka penggantian biaya Pemeliharaan Kesehatan diberikan restitusi
sesuai Tarif Perseroan dan biaya perjalanan ke luar negeri tidak ditanggung Perseroan.
4 Dalam hal Pemeliharaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat
2 mendapatkan persetujuan Direksi, maka penggantian biaya
pemeliharaan Kesehatan dilakukan secara restitusi sesuai Tarif Perseroan dan biaya perjalanan ke luar negeri diberikan sesuai ketentuan Perjalanan
Dinas berlaku. 3
Pegawai yang menderita sakit pada waktu melakukan Perjalanan Dinas ke luar negeri atau keluargayang dengan izin Direksi mengikuti SuamiIsteri
yang dinas di luar negeri, Perawatan Kesehatan dapat diberikan dengan Restitusi, kecuali dalam hal Perjalanan Dinas ke luar negeri didukung dengan
asuransi atas beban sponsornon Perseroan. 4
Bagi keluarga Pegawai yang tinggal di luar negeri dan masih berhak atas Pemeliharaan Kesehatanatau keluarga Pegawai yang berhak sedang
mengantar Pegawai berobat ke luar negeri,maka biaya Pemeliharaan Kesehatan diberikan dengan cara Restitusi.
Universitas Sumatera Utara
5 Bagi Pegawai atau keluarga Pegawai yang melakukan pemeliharaan
kesehatan diluar negeri ataskeinginan sendiri, maka penggantian biaya Pemeliharaan Kesehatan dilakukan secara restitusi sesuai Tarif Perseroan dan
biaya perjalanan ke luar negeri tidak ditanggung Perseroan, dengan tetap mendapatkan ijin ke luar negeri sesuai ketentuan yang berlaku.
Penghargaan Pegawai yang Tidak Menggunakan Fasilitas Kesehatan Perseroan 1.
Penghargaan diberikan kepada Pegawai yang dapat dibuktikan telah melaksanakan pencegahan gangguan kesehatan bagi dirinya dan keluarga
yang ditanggung Perseroan dalam kurun waktu1 satu tahun dan tidak memanfaatkan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan di Perseroan.
2. Penghargaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur lebih lanjut
melalui Edaran Direksi. Penyalahgunaan terhadap ketentuan yang ditetapkan dalam Keputusan ini
dikenakan penjatuhan hukuman disiplin berat sebagaimana diatur dalam Peraturan Disiplin Pegawai.Dalam hal ditemukan penyalahgunaan oleh
Pegawai atau keluarga atau pihak Sarana Pemeliharaan Kesehatan, harus dilaporkan oleh setiap Pegawai yang mengetahui dan atau Pengelola
Pemeliharaan Kesehatan disertai dengan bukti awal yang cukup, kepada Pejabat yang Berwenang untuk ditindaklanjuti oleh Tim Investigasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
D. Biaya Jaminan Kesehatan