11 dan kesan, manjur atau mujarab, dapat membawa hasil. Secara singkat
efektif mempunyai pengertian kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Efektifitas biasanya berkaitan erat
dengan perbandingan antara tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.
Dapat disimpulkan bahwa keefektivan pembelajaran merupakan kesuksesan pembelajaran yang ditandai dengan keinginan siswa
mempelajari hal yang diajarkan dan nilai yang diperoleh oleh siswa.
4. Karakteristik Belajar Siswa
Masa sekolah menengah kejuruan merupakan fase remaja dan merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting. Pada
masa ini menurut Syamsu Yusuf 2001: 184 merupakan masa remaja madya 15-18 tahun. Syamsu Yusuf 2001: 184 menambahkan, bahwa
remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung dependence terhadap orang tua ke arah kemandirian independence.
Proses kognitif yang mengetarai perubahan tingkah laku dipengaruhi oleh pengalaman yang mengerahkan untuk menuntaskan
keterampilan atau tugas-tugas Syamsu Yusuf, 2001: 189. Mekanisme sosial yang memfasilitasi harapan-harapan pribadi meliputi sumber-
sumber pokok yang berpengaruh, yaitu a pengembangan keterampilan yang kondusif bagi perubahan tingkah laku, yaitu remaja diberikan
kesempatan berperilaku, mengobservasi orang lain yang menampilkan perilaku yang layak secara berhasil, atau diberikan pengalaman
12 instruksimengajar sendiri; b pengalaman yang beragam, di mana remaja
mempunyai kesempatan untuk memandang model-model simbolis yang memberikan sumber informasi penting yang dapat mengingatkan harapan-
harapan dirinya; c persuasi verbal, seperti; sugesti dan teguran; dan d penciptaan situasi yang mengurangi dorongan emosional, yang
mempunyai nilai-nilai informatis bagi kompetensi pribadi. Syamsu Yusuf 2001: 196 mengajukan sesuatu model cabang-
cabang yang membangun berfikir secara formal. Menurut dia, berfikir formal memiliki dua sisi yang khusus, yaitu: 1 pengetahuan estetika,
yang bersumber dari pengalaman main musik, membaca literatur atau seni, dan 2 pengetahuan personal, yang bersumber dari hubungan
interpersonal dan pengalaman-pengalaman konkret. Lebih lanjut, kemampuan mengaplikasikan operasional formal tidak hanya berkaitan
dengan pengalaman belajar khusus, tetapi juga dengan 1 tingkah laku non verbal, misalnya sikap, motif, atau keinginan; 2 simbolik, yaitu
simbol-simbol tertulis; 3 semantik, merupakan gagasan dan makna; dan 4 figural, merupakan representasi visual dari objek-objek konkret.
Implikasi pendidikan atau bimbingan dari periode berpikir secara formal ini, adalah perlunya disiapkan program pendidikan atau bimbingan
yang memfasilitasi perkembangan kemampuan berpikir siswa remaja. Syamsu Yusuf 2001: 196 mengemukakan, upaya yang dapat dilakukan,
seperti 1 penggunaan metode mengajar yang mendorong anak untuk aktif bertanya, mengemukakan gagasan, atau mengujicobakan suatu
13 materi, dan 2 melakukan dialog, diskusi, atau curah pendapat dengan
siswa.
5. Media Pembelajaran