47
kejelasan identitas instrument. Instrumen dinyatakan valid apabila guru menyatakan terdapat kesesuaian antara isi materi pada kondisi intervensi
dengan tes kemampuan komunikasi ekspresif yang ditunjukkan dengan adanya bukti berupa lembar validitas yang ditandatangani oleh guru dan
berisi masukan ataupun saran terkait dengan instrumen tes. Setelah divalidasi oleh validator, tes direvisi berdasarkan masukan dari validator.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif merupakan statistik
yang dipergunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi Sugiyono, 2010: 207. Data hasil penelitian disajikan dalam
bentuk grafik. dan dianilisis dengan menganalisis komponen data dalam kondisi dan analisis data antarkondisi. Analisis data dalam kondisi
digunakan untuk menganilisis data hasil tes unjuk kerja kemampuan komunikasi ekspresif dalam kodisi baseline dan intervensi dan analisis
data hasil tes unjuk kerja kemampuan komunikasi ekspresif antar kodisi digunakan untuk melihat perubahan yang terjadi antar kondisi baseline dan
intervensi Juang Sunanto, Koji Takeuchi dan Hideo Nakata, 2006: 68-76. Adapun komponen analisis dalam kondisi adalah sebagai berikut: 1
panjang kondisi; 2 estimasi kecenderungan arah; 3 kecenderungan stabilitas; 4 jejak data; 5 level stabilitas dan rentang; serta 6 level
48
perubahan Juang Sunanto, Koji Takeuchi dan Hideo Nakata, 2006: 77. Tahapan dalam analisis antar kondisi adalah sebagai berikut: 1 variabel
yang diubah; 2 perubahan kecendrungan arah dan efeknya; 3 perubahan stabilitas; 4 perubahan level data; dan 5 persentase overlap Juang
Sunanto, Koji Takeuchi dan Hideo Nakata, 2006: 68-76. Analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab
hipotesis penelitian yang sudah ditentukan. Pengolahan data meliputi pengolahan data yang didapatkan melalui tes kemampuan komunikasi
ekspresif. Adapun tahapan pengolahan data pada penelitian ini adalah: 1.
Pengumpulan dan pemeriksaan data Pengumpulan data pada fase baseline dan intervensi dilakukan
dengan menggunakan instrumen tes unjuk kerja kemampuan komunikasi ekspresif dan melihat hasil dari dokumentasi berupa video
untuk memastikan waktu dari latensi pada setiap sesi. Setelah didapatkan skor hasil tes, dilakukan pengubahan data tes dari bentuk
skor kedalam persentase. Rumus yang digunakan dalam mengubah
skor tersebut menurut M. Ngalim Purwanto 2006: 102, yaitu:
NP = Keterangan:
NP : Nilai persen yang dicaridiharapkan R : Skor mentah yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimum dari tes yang bersangkutan 100
: Bilangan tetap
49
Skor maksimal yang diperoleh pada fase baseline dan intervensi, masing masing adalah 20. Data tes unjuk kerja kemampuan
komunikasi ekspresif berupa skor yang telah dirubah dalam bentuk persentase dengan rumus yang dikemukakan oleh ngalim purwanto
disusun dalam bentuk tabel dan grafik. 2.
Analisis data dalam kondisi baseline dan intervensi Data tes unjuk kerja kemampuan komunikasi ekspresif yang telah
disusun dalam bentuk grafik dianalisis dengan analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Untuk menganalisis data dalam kondisi dilakukan
dengan menganalisis komponen-komponen sebagai berikut: a.
Panjang kondisi interval Menurut Juang Sunanto, dkk. 2005: 108 panjang interval
menunjukkan banyaknya sesi dalam kondisi tersebut. Dalam penelitian ini, panjang kondisi data tes unjuk kerja kemampuan
komunikasi ekspresif pada fase baseline adalah lima dan pada intervensi lima.
b. Estimasi kecendrungan arah
Dalam penelitian ini estimasi kecendrungan arah data tes unjuk kerja kemampuan komunikasi ekspresif dalam bentuk grafik
akan dilakukan dengan menggunakan metode belah tengah Split- midle. Untuk melakukan metode Split-midle, mengikuti tahapan-
tahapan sebagai berikut;