32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Single Subject Research SSR.
Menurut Zainal Aqib 2007: 15 pendekatan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan data dalam bentuk
angka-angka yang sifatnya kuantitatif, sehingga dapat digunakan untuk meramalkan kondisi yang lebih luas yaitu populasi, dan masa yang akan
datang.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Subjek Tunggal. Nana Syaodih Sukmadinata 2005: 209 menjelaskan bahwa “pendekatan
dasar dalam subyek tunggal adalah meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan dan akibatnya terhadap
variable akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut”. Desain subjek tunggal merupakan desain penelitian eksperimen yang dapat dilakukan
pada subjek yang jumlahnya relatif kecil atau bahkan hanya satu orang Juang Sunanto, 2012: 3. Desain yang digunakan adalah A Baseline-B
Intervensi. Pengukuran perilaku sasaran sebelum penerapan metode, diukur secara kontinu pada kondisi baseline A dalam dua kemampuan
sasaran yang berbeda, yaitu mengukur latensi dalam menjawab pertanyaan “apa yang kau inginkan?” dengan menjawab sepuluh pertanyaan pada 10
33
sesi dan mengukur latensi dalam menjawab pertanyaan “apa yang kau lihat?”, kemudian diberikan intervensi B berupa Penerapan Metode
PECS dalam empat fase dan melakukan pengukuran secara kontinu. Pada kondisi baseline, satu sesi merupakan satu kali pertemuan yang terdiri dari
satu jam pelajaran. Pada kondisi intervensi, satu sesi terdiri atas lima kali pertemuan yaitu empat fase perlakuan dan satu kali tes. Setiap satu kali
pertemuan masing-masing terdiri atas satu jam pelajaran. Adapun
rincian rencana
pelaksanaan penelitian
dengan menggunakan pendekatan penelitian subyek tunggal dengan desain
penelitian A-B yaitu: a.
Base line Pengukuran pada fase baseline dalam penelitian ini dilakukan
dengan mengukur latensi dalam menjawab 20 pertanyaan pada dua variabel yang berbeda dalam 5 sesi dengan metode tes dan pencatatan
latensi. Setiap sesi berdurasi 60 menit, hal ini didasarkan pada kemampuan anak yang diketahui berdasarkan keterangan dari guru.
anak akan merasa jenuh dan sangat sulit untuk fokus apabila pembelajaran lebih dari satu jam. Tes dilakukan dengan memberikan
pertanyaan pada anak. Dalam setiap sesi diajukan 4 pertanyaan masing-masing dua pertanyaan.
b. Intervensi
Pada fase intervensi, akan diberikan lima sesi intervensi yaitu diterapkan metode PECS dalam empat fase. Setiap fase diberikan