hari Senin-Minggu. Penelitian ini dibatasi periode terbitnya, yaitu pada periode Januari-April 2015. Dalam satu hari, terdapat dua wacana pojok pada setiap
kolomnya. Keseluruhan data yang diambil dari periode Januari-April 2015 terdapat data sebanyak 214 wacana.
Pemilihan subjek penelitian berupa wacana kolom pojok “Mr Pecut” pada surat kabar Jawa Pos edisi Januari-April 2015. Dipilihnya bulan Januari-April
2015 karena pada saat itu wacana pojok yang diangkat redaksi Jawa Pos dianggap menarik. Wacana yang diangkat atau diperbincangkan pada bulan-
bulan tersebut sangatlah beragam. Di antaranya konflik intern partai Golkar yang tak kunjung menemui titik terang, soal naik-turunnya harga BBM, masalah unas
yang sudah dianggap tidak relevan lagi, ribut pemilihan calon Kapolri, permasalahan eksekusi mati kasus narkoba, sorotan masyarakat tentang kinerja
kepengurusan Presiden Jokowi, isu pelemahan KPK, dan pelemahan nilai mata uang rupiah.
Pemilihan diksi yang kompleks juga menjadi alasan mengapa wacana kolom pojok “Mr Pecut” pada surat kabar Jawa Pos menarik untuk dianalisis dari
segi implikasi
dan gaya
bahasanya. Cara
penggambaran suatu
topik pemasalahan oleh redaksi Jawa Pos dituangkan melalui sebaris kalimat yang
penuh dengan makna tersirat dan berbagai penggunaan gaya bahasa. Wacana itulah yang akan dijadikan subjek penelitian ini.
Objek penelitian ini adalah bentuk dan fungsi implikatur serta gaya bahasa yang terdapat dalam wacana kolom pojok “Mr Pecut” pada surat kabar
Jawa Pos edisi Januari-April 2015.
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, peneliti mencari dan mengumpulkan data dengan cara memotret rubrik tersebut. Data yang sudah dikumpulkan berasal
dari koran Jawa Pos edisi bulan Januari-April 2015 yang berada di Perpustakaan Jogja Library Center. Data koran yang di foto adalah wacana kolom pojok “Mr
Pecut” yang kebanyakan terletak pada pojok kanan bawah pada halaman pertama koran Jawa Pos, seperti yang terdapat pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1 Wacana Kolom Pojok “Mr Pecut” pada SKH Jawa Pos
Dalam pengumpulan data penelitian ini digunakan metode simak dengan teknik baca dan catat. Digunakan metode simak dalam penelitian ini karena
memang penelitian ini dilakukan dengan cara penyimakan, yaitu menyimak penggunaan bahasa data kolom pojok.
Metode baca digunakan dalam penelitian ini karena pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca tuturan pada kolom pojok. Selain itu, digunakan
teknik catat untuk melakukan pencatatan pada kartu data yang segera
dilanjutkan dengan klasifikasi Sudaryanto, 1993:135. Langkah selanjutnya adalah mengamati dan menganalisis data-data yang sudah terkumpul. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam membaca dan mencatat data adalah sebagai berikut.
1. Membaca berulang-ulang data yang akan diteliti agar dapat memahami
bagaimana bentuk impikatur dan fungsi implikatur yang digunakan redaktur dalam menyampaikan kritik sosialnya.
2. Mengidentifikasi gaya bahasa yang digunakan redaktur dalam kolom pojok
“Mr Pecut”. 3.
Selanjutnya, mencatat data dalam kartu data yang telah dibuat dan data tersebut akan digunakan peneliti untuk menganalisisnya. Hal ini dilakukan
karena teknik pencatatan memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian seperti ini yang membutuhkan kecermatan dan ketelitian yang cukup detail.
Contoh kartu data:
Kode xxddmmyy 1919012015
Soal calon Kapolri, hari ini DPR tentukan sikap.
Pengalaman yang sudah-sudah, sikapnya mengecewakan… B. Imp : Kalimat Berita
F. Imp : Sindiran dan Kritik GB
: Sinisme
Gambar 2 Kartu Data
Keterangan: xx
: Nomor urut data.