dilanjutkan dengan klasifikasi Sudaryanto, 1993:135. Langkah selanjutnya adalah mengamati dan menganalisis data-data yang sudah terkumpul. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam membaca dan mencatat data adalah sebagai berikut.
1. Membaca berulang-ulang data yang akan diteliti agar dapat memahami
bagaimana bentuk impikatur dan fungsi implikatur yang digunakan redaktur dalam menyampaikan kritik sosialnya.
2. Mengidentifikasi gaya bahasa yang digunakan redaktur dalam kolom pojok
“Mr Pecut”. 3.
Selanjutnya, mencatat data dalam kartu data yang telah dibuat dan data tersebut akan digunakan peneliti untuk menganalisisnya. Hal ini dilakukan
karena teknik pencatatan memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian seperti ini yang membutuhkan kecermatan dan ketelitian yang cukup detail.
Contoh kartu data:
Kode xxddmmyy 1919012015
Soal calon Kapolri, hari ini DPR tentukan sikap.
Pengalaman yang sudah-sudah, sikapnya mengecewakan… B. Imp : Kalimat Berita
F. Imp : Sindiran dan Kritik GB
: Sinisme
Gambar 2 Kartu Data
Keterangan: xx
: Nomor urut data.
dd : Date tanggal, tanggal diterbitkannya data dalam surat kabar Jawa Pos.
mm : Month bulan, bulan diterbitkannya data dalam surat kabar Jawa Pos.
yy : Years tahun, tahun diterbitkannya data dalam surat kabat Jawa Pos.
B. Imp : Bentuk Implikatur. F. Imp : Fungsi Implikatur.
GB : Gaya Bahasa.
D. Metode dan Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode padan dan agih. Metode padan merupakan analisis data yang alat
penentunya adalah unsur di luar bahasa dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan Sudaryanto, 1993:14. Teknik padan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik padan pragmatik. Teknik padan pragmatik menurut Djajasudarma 1993:59 harus dipahami dengan unsur penentu di luar bahasa,
dalam penelitian ini berarti yang dimaksudkan adalah konteks tuturan. Teknik padan pragmatik digunakan untuk memahami hubungan semantis wacana kolom
pojok yang di dalamnya banyak mengandung implikasi. Metode agih dengan teknik bagi unsur langsung digunakan untuk
memilah unsur bahasa yang ada di dalam bahasa itu sendiri —dalam hal ini adalah kalimat sentilan yang ditulis oleh redaktur.
E. Instrumen Penelitian
Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri human instrument. Peneliti melakukan kegiatan mulai dari perencanaan,
pengumpulan data,
penganalisisan data
hingga sampai
menyampaikan
kesimpulan data. Peneliti berperan sebagai instrumen dengan mengedepankan kemampuan memproses data secepatnya serta memanfaatkan kesempatan
untuk mengklarifikasi data Moleong, 2013:171. Peneliti dalam hal ini dituntut untuk memiliki kemampuan dan pengetahuan terkait dengan masalah penelitian
yang dilakukan guna memperoleh data yang akurat dan terpercaya. Hal tersebut sangat penting dilakukan untuk kepentingan analisis. Selain itu peneliti juga
harus peka, mampu, logis, dan kritis dalam menjaring data. Penelitian ini menggunakan alat bantu perangkat keras dan lunak.
Perangkat keras berupa alat tulis, kamera, laptopkomputer, dan flash disk. Sementara perangkat lunak berupa hal-hal tentang pengertian implikatur,
indikator bentuk implikatur, fungsi implikatur serta gaya bahasa yang terdapat pada wacana kolom pojok “Mr Pecut” pada surat kabar Jawa Pos edisi Januari-
April 2015. Instrumen bentuk implikatur dan indikator yang tersaji dalam Tabel 3
diolah dari teori yang dikemukaan oleh Alwi dan Rahardi. Alwi dan Rahardi membagi bentuk implikatur menjadi empat bentuk, yaitu 1 kalimat berita, 2
kalimat tanya, 3 kalimat perintah, dan 4 kalimat seru. Dari pendapat kedua ahli tersebut, maka diperoleh hasil bentuk implikatur beserta indikatornya sebagai
berikut.