Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Kadar Ion Kadmium Cd
2+
pada Sampel Air Muara Sungai Asahan di Tanjung Balai.
No Station
Perulangan Absorbansi
Y Konsentrasi
X Kadar Ion Kadmium
Cd
2+
1 ST1
U1 0,0412
0,0513 0,0525 ± 0,0100
mgL U2
0,0491 0,0610
U3 0,0361
0,0451
2 ST2
U1 0,0304
0,0381 0,0429 ± 0,0122
mgL U2
0,0340 0,0425
U3 0,0385
0,0480
3 ST3
U1 0,0471
0,0586 0,0582 ± 0,0122
mgL U2
0,0434 0,0540
U3 0,0500
0,0621
4.1.2 Ion Natrium Na
+
Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada pengukuran konsentrasi Ion Natrium Na
+
dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada pengukuran konsentrasi Ion Natrium Na
+
No. Parameter
Ion Natrium Na
+
1. Panjang Gelombang nm
589,0 2.
Tipe Nyala Udara – C
2
H
2
3. Kesepatan Aliran Gas Pembakar Lmin
1,6 4.
Kecepatan Aliran Udara Lmin 15,0
5. Lebar Celah nm
0,2 6.
Ketinggian Tungku nm 7
4.1.2.1 Penentuan Kurva Standar Ion Natrium Na
+
Pembuatan kurva standar Ion Natrium Na
+
dilakukan dengan larutan dengan berbagai konsentrasi, larutan pengukuran yaitu 0,0; 0,1; 0,2; 0,3; dan 0,4 mgL, kemudian diukur
Universitas Sumatera Utara
absorbansinya pada panjang gelombang 589,0 nm. Data hasil pengukuran absorbansi larutan standar Natrium Na dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Natrium Na No
Konsentrasi mgL Absorbansi Rata-rata
1. 0,0000
0.0002 2.
0,1000 0,1695
3. 0,2000
0,3517 4.
0,3000 0,5169
5. 0,4000
0,6732
Kurva standar larutan standar Natrium Na diperoleh dari pengukuran absorbansi larutan standar Natrium Na terhadap konsentrasi larutan standar Natrium
Na, selanjutnya linearitas kurva standar dihitung dengan menggunakan metode least square seperti data pada tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Perhitungan Persamaan Garis Regresi Ion Natrium Na
+
No x
y xi-x
yi-y xi-x
2
yi-y
2
xi-xyi-y
1 0,0000
0,0001 -0,2000 -0,3422
0,0400 0,1171
0,0684 2
0,1000 0,1696
-0,1000 -0,1727 0,0100
0,0298 0,0173
3 0,2000
0,3517 0,0000
0,0094 0,0000
0,0000 0,0000
4 0,3000
0,5169 0,1000
0,1746 0,0100
0,0305 0,0175
5 0,4000
0,6732 0,2000
0,3309 0,0400
0,1095 0,0661
∑ 1,0000 1,7115
0,0000 0,0000
0,1000 0,2869
0,1693
X = = 0,2000
Y = = 0,3423
a
=
a = 0,1693 0,1000
Universitas Sumatera Utara
a = 1,6930 b = Y – aX
b = 0,3423 – 1,6940,2000 b = 0,0037
dimana, a = slope
b = intersep maka, persamaan garis regresinya adalah Y = 1,6930 X + 0,0037
Maka koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut : r =
r = r = 0,9994
Gambar 4.4 Kurva Standar Larutan Ion Natrium Na
+
Dari hasil perhitungan kurva standar diperoleh persamaan garis regresi Y = 1,6930 X + 0,0037, dengan koefisien korelasi r 0,9994. Koefisien korelasi ini dapat diterima
karena memenuhi syarat yang ditetapkan dimana r ≥ 0,99
. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kadar dan absorbansi atau dengan
kata lain meningkatnya konsentrasi maka absorbansi juga akan meningkat.
y = 1.6930x + 0.0037 R² = 0.9994
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 A
b so
rb a
n si
A
Konsentrasi Larutan Standar Lofgam natrium mgL
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.2 Penentuan Kadar Ion Natrium Na