Penentuan Kurva Standar Ion Zinkum Zn

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Ion Natrium Na + Pada Sampel Air Muara Sungai Asahan di Tanjung Balai No Station Perulangan Absorbansi Y Konsentrasi X Kadar Ion Natrium Na + 1 ST1 U1 0,6503 0,3819 0,4819 ± 0,0100 mgL U2 0,6492 0,3813 U3 0,6513 0,3825 2 ST2 U1 0,2817 0,1642 0,1626 ± 0,0122 mgL U2 0,2868 0,1672 U3 0,2683 0,1563 3 ST3 U1 0,3017 0,1757 0,1755 ± 0,0122 mgL U2 0,3114 0,1817 U3 0,2898 0,1690

4.1.3 Ion Zinkum Zn

2+ Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada pengukuran konsentrasi Ion Zinkum Zn 2+ dapat dilihat pada Tabel 4.11 Tabel 4.11. Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada pengukuran konsentrasi Ion Zinkum Zn 2+ No. Parameter Ion Zinkum Zn 2+ 1. Panjang Gelombang nm 213,9 2. Tipe Nyala Udara – C 2 H 2 3. Kesepatan Aliran Gas Pembakar Lmin 1,8 4. Kecepatan Aliran Udara Lmin 15,0 5. Lebar Celah nm 0,7 6. Ketinggian Tungku nm 7

4.1.3.1 Penentuan Kurva Standar Ion Zinkum Zn

2+ Pembuatan kurva standar Ion Zinkum Zn 2+ dilakukan dengan larutan dengan berbagai konsentrasi larutan pengukuran yaitu 0,0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 mgL, kemudaian Universitas Sumatera Utara diukur absorbansinya pada panjang gelombang 213,9 nm. Data hasil pengukuran absorbansi larutan Seng Zn dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.12 Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar ZinkumZn No Konsentrasi mgL Absorbansi Rata-rata 1. 0,0000 0,0002 2. 0,5000 0,3447 3. 1,0000 0,4649 4. 1,5000 0,6352 5. 2,0000 0,7883 6. 2,5000 0,8907 Kurva larutan standar Zinkum Zn dari pengukuran absorbansi larutan standar Zinkum Zn terhadap konsentrasi larutan standar Zinkum Zn, selanjutnya linearitas kurva standar dihitung dengan menggunakan metode least square pada tabel 4.12 berikut : Tabel 4.13 Perhitungan Persamaan Garis Regresi Ion Zinkum Zn 2+ No x y xi-x yi-y xi-x 2 yi-y 2 xi-xyi-y 1 0,0000 0,0002 -1,2500 -0,5205 1,5625 0,2709 0,6506 2 0,5000 0,3447 -0,7500 -0,1760 0,5625 0,0309 0,1319 3 1,0000 0,4649 -0,2500 -0,0558 0,0625 0,0031 0,0139 4 1,5000 0,6352 0,2500 0,1145 0,0625 0,0131 0,0286 5 2,0000 0,7883 0,7500 0,2676 0,5625 0,0716 0,2007 6 2,5000 0,8907 1,2500 0,3700 1,5625 0,1369 0,4625 ∑ 7,5000 3,1240 0,0000 0,0000 4,3750 0,5266 1,4884 X = = 1,2500 Y = = 0,5207 a = a = a = 0,3402 Universitas Sumatera Utara b = Y – aX b = 0,5207 – 0,34021,2500 b = 0,0955 dimana, a = slope b = intersep maka, persamaan garis regresinya adalah Y = 0,3402 X + 0,0955 Maka koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut : r = r = r = 0,9806 Gambar 4.4 Kurva Standar Larutan Ion Zinkum Zn 2+ Dari hasil perhitungan kurva standar diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,3402 X + 0,0955, dengan koefisien korelasi r 0,9806. Koefisien korelasi ini dapat diterima karena memenuhi syarat yang ditetapkan dimana r ≥ 0,99 . Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kadar dan absorbansi atau dengan kata lain meningkatnya konsentrasi maka absorbansi juga akan meningkat. y = 0.3402x + 0.0955 R² = 0.9806 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 A b so rb a n si A Konsentrasi Larutan Standar Logam Zinkum mgL Universitas Sumatera Utara

4.1.3.2 Penentuan Kadar Ion Zinkum Zn

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Cu Pada Makanan Cokelat Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 123 42

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Penentuan Kadar Ion Besi (Fe3+), Kadmium (Cd2+), Dan Seng (Zn2+) Pada Air Minum Desa Sukatendel, Desa Surbaki, Dan Desa Ndokum Siroga Kabupaten Karo Dengan Metode Spektofotometri Serapan Atom (SSA)

1 65 80

Penetapan Kadar Kalsium Secara Spektrofotometri Serapan Atom dan Fosfor Secara Spektrofotometri Sinar Tampak pada Ikan Teri (Stolephorus spp.)

25 151 105

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni), Zinkum (Zn) Pada Sedimen Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 89 98

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) Yang Diperoleh Dari Penyulingan Dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel Dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 38 4

Analisa Kadar Ion Cu2+ Pada Glyserol Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

1 87 3

Analisis Kadar Ion Besi (Fe3+), Kadmium (Cd2+), dan Kobal (Co2+) terhadap Aliran Air Sungai Lau Borus Kabupaten Karo dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 4 71