Apabila PLN dalam waktu + 5 menit tidak off lagi, maka diesel generating set
stop.
Semuanya akan bekerja secara otomatis.
4.5. Analisa Kerja AMF – ATS
Pengoperasian generator untuk memikul beban yang ada dilakukan secara otomatis dengan menggunakan panel kontrol yang di dalamnya terdiri dari peralatan-
peralatan kerja paralel atau sinkronisasi. Pengoperasian secara otomatis ini memberikan keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengoperasian
secara mnual. Analisa pengoperasian generator secara otomatis dengan menggunakan panel kontrol generator adalah sebagai berikut :
Bila suatu hari PLN mengalami gangguan atau pemadaman pada waktu beban puncak, dengan asumsi bahwa beban yang disuplai oleh PLN adalah sebesar
1000 kW beban harian rata-rata maka AMF generator Lampiran Gambar 1 yang dipilih sebagai prioritas pertama akan memerintahkan generator tersebut untuk start.
Starting generator setelah PLN mengalami gangguan memerlukan waktu 0,6 detik tergantung dari setting waktu yang diinginkan. Generator 1 G1 akan mensuplai
listrik ke seluruh beban. Unit SFG akan mengatur frekuensi generator untuk selalu beroperasi pada frekuensi 50 Hz dengan memberikan impuls pada governor. Apabila
beban yang ada melebihi batas kapasitas maksimum generator yang telah ditentukan yaitu + 80 full load, maka AMF generator kedua akan memerintahkan untuk start.
Generator 2 G2 ini akan diparalel dengan generator pertama untuk bekerja sama memikul beban yang ada saat itu. Frekuensi Control Unit FN Lampiran Gambar
Universitas Sumatera Utara
2 akan membandingkan frekuensi G2 dengan frekuensi G1. Jika frekuensi G2 lebih tinggi maka FN akan memberikan impuls output kepada governor G2 untuk
memperlambat putaran. Sebaliknya jika frekuensinya lebih rendah maka FN akan memberikan impuls kepada governor untuk mempercepat putaran.
Syarat-syarat sinkronisasi dimonitor oleh Paralleling Unit SY Lampiran Gambar 2, setelah syarat-syarat tersebut dipenuhi yaitu tegangan, frekuensi dan
phasa G2 sama dengan frekuensi G1 maka SY akan memberikan sinyal output kepada CB sinkronisasi untuk menutup, sehingga G1 dan G2 dapat bekerja secara
sinkron untuk mesuplai beban yang ada. Load Balancing Unit WLA Lampiran Gambar 3 yang sudah dalam posisi on akan memonitor beban yang disuplai oleh
dua generator. WLA mengatur pembagian beban antara generator sehingga generator mensuplai beban yang ada dalam persentase yang sama besar. Pengaturan dilakukan
dengan memberikan sinyal kepada governor kedua generator untuk berputar lebih cepat atau lebih lambat. Unit SFG kembali bekerja mengatur frekuensi kedua
generator yang bekerja paralel untuk selalu beroperasi pada frekuensi 50 Hz dengan memberikan impuls kepada governor G1 dan G2. Reverse Power Relay RW
memeriksa arah arus yang masuk ke generator, bila ada arus yang masuk maka generator berfungsi sebagai motor. RW akan segera memberikan perintah untuk
melepas CB generator sehingga generator terlepas dari sistem. Bila beban yang disuplai oleh dua buah generator berangsur-angsur
berkurang sehingga mampu disuplai oleh satu generator saja maka WLA akan memberikan sinyal kepada AMF salah satu generator untuk berhenti bekerja off.
Generator yang dalam keadaan off tidak langsung berhenti tetapi masih beekrja
Universitas Sumatera Utara
selama + 5 menit untuk menjaga kemungkinan terjadinya kenaikan beban lagi dalam selang waktu tersebut. Apabila tidak ada kenaikan beban lagi maka generator baru
benar-benar berhenti bekerja off secara otomatis. Bila suplai listrik dari PLN menyala kembali maka beban tidak akan langsung
dipindahkan ke suplai PLN, tetapi tetap disuplai oleh generator selama + 3 menit untuk menjaga kemungkinan suplai listrik dari PLN padam kembali sehingga
dikuatirkan peralatan-peralatan dapat terganggu karena ketidakstabilan suplai listrik. Baru setelah itu suplai dipindahkan ke suplai listrik PLN. Meskipun PLN sudah
mensuplai beban, generator tidak langsung off. Generator memerlukan waktu + 5 menit untuk cooling down.
Prime mover
Beban Panel
Kontrol Generator
L V
M D
P
PLN Alternator
TRANSFORMATOR HVDP
Panel sinkronisasi
AMF PLC
SFG FN
SY WLA
RW
Gambar 4.3. Block Diagram Pengoperasian Generator Secara Otomatis
Universitas Sumatera Utara
4.6. Power House