“recommends the following minimum output related to rated voltage” dan table yang biasa digunakan sebagai patokan oleh pabrikan.
Tabel 2.1. Perbandingan Tegangan dan Daya Voltage
MVA 415
Up to 1.5 3300
0.5 to 6 6600
0.8 to 10 11000
1 to 20
2.5. Pengaturan Tegangan
Pengaturan tegangan dari generator didefenisikan sebagai perubahan tegangan dari beban nol ke beban penuh dengan menjaga eksitasi tetap dan putaran
tetap. Pengaturan tegangan dinyatakan dalam persen dari tegangan nominal, dirumuskan sebagai berikut :
100 x
V V
Eo regulasi
− =
2.20 Dimana : Eo = tegangan beban nol
V = tegangan beban penuh Karakteristik tegangan dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar
Gambar 2.5 Karakteristik Tegangan
Universitas Sumatera Utara
Untuk beban dengan faktor daya leading kapasitif, maka tegangan saat dibebani akan naik, sehingga diperoleh regulasi negatif. Untuk beban dengan faktor
daya lagging, tegangan saat dibebani akan turun, sehingga diperoleh regulasi positif. Untuk menentukan regulasi generator dapat dilakukan dengan beberapa cara :
Metoda impedansi sinkron
Metoda MMF
Metoda Potier atau faktor daya nol
2.6. Governor
Governor merupakan suatu alat yang befungsi mengatur kecepatan generator dengan mengatur penggerak utama atau prime mover dari generator. Kecepatan
generator diatur sedemikian rupa sehingga tetap konstan pada saat generator dibebani. Dalam mengatur kecepatan generator, generator mengatur konsumsi bahan
bakar yang masuk ke dalam mesin sehingga pada saat beban naik, yang berarti kecepatan generator turun, governor akan menambah konsumsi bahan bakar yang
masuk. Sedangkan pada saat beban turun, yang berarti kecepatan generator bertambah, governor akan mengurangi konsumsi bahan bakar yang masuk.
Pembagian governor ada tiga macam, yaitu :
Governor mekanik
Governor mekanik – hidrolik
Governor elektronik
Universitas Sumatera Utara
2.7. Karakteristik Governor
Governor mempunyai 2 karakteristik untuk mengatur putaran generator. Karakteristik tersebut antara lain :
Speed Droop
Isochronous
2.7.1. Speed Droop
Speed droop adalah satu karakteristik dimana kecepatan generator akan berkurang ketika generator diberi beban. Umumnya toleransi speed droop yang
diizinkan dalam suatu generator adalah 4 Persamaan perhitungan speed droop adalah sebagai berikut :
100 x
fl fl
fo SD
− =
2.21 Dimana : fo = frekuensi no load
fl = frekuensi full load Karakteristik speed droop dapat dilihat pada gambar 2.6
Gambar 2.6. Karakteristik Speed Droop
Universitas Sumatera Utara
100 x
fl fo
P Sp
− =
2.22
fl fo
Sp Px
− =
2.23 Dimana
Sp = slope
P = daya beban penuh
Px = daya beban tertentu
fx = frekuensi beban tertentu
2.7.2. Isochronous
Isochronous adalah karakteristik dimana kecepatan generator akan tetap konstan ketika generator diberi tambahan beban. Hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut : jika beban dari suatu generator bertambah maka putaran generator akan turun, tetapi jika pertambahan beban itu diikuti dengan pertambahan bahan bakar
yang masuk ke prime mover generator maka putaran generator akan kembali ke putaran semula, sehingga putarannya tetap konstan. Karakteristik isochronous dapat
dilihat pada gambar 2.7.
Gambar 2.7. Karakteristik Isochronous
Universitas Sumatera Utara
2.8 AMF Automatic Main Failure dan ATS Automatic Transfer Switch 2.8.1 Pengertian AMF dan ATS