Power House 1. Bangunan Kabel

Berfungsi untuk mengamankan terhadap kemungkinan adanya penurunan tegangan pada saat beban penuh atau AVR tidak bekerja.  Over Frequency relay. Berfungsi untuk mengamankan terhadap kemungkinan adanya over frequency yang mengakibatkan putaran mesin menjadi cepat.  Under Frequency relay. Berfungsi untuk mengamankan terhadap kemungkinan adanya under frequency yang mengakibatkan putaran mesin menjadi lambat. 2.11. Power House 2.11.1. Bangunan Bentuk bangunan power house biasanya di desain secara sederhana akan tetapi konstruksinya kokoh. Adapun beberapa ruangan pada bangunan power house seperti ruang control yang berisi panel control untuk mengontrol seluruh sistem yang bekerja, dan ruang diesel. Besarnya ukuran dari power house biasanya bergantung dari banyaknya diesel generating set yang akan digunakan sebagai pembangkit. Selain itu juga perlu memperhatikan jarak antar diesel generating set itu sendiri, untuk perawatan seperti pembersihan, pengecekan rutin dan perbaikan. Idealnya jarak antar tiap diesel generating set sekitar 3 tiga meter, biasanya jarak antar diesel generating set bisa bergeser sampai jarak 2 dua meter, akan tetapi hal tersebut dapat mengorbankan kenyamanan dalam perawatan. Universitas Sumatera Utara Untuk ukuran dari sebuah power house dengan sebuah diesel generating set idealnya p x l x t adalah 8m x 6m x 4m, dan dikali kelipatannya untuk penambahan unit. Ukuran tersebut sudah termasuk dengan ventilasi aliran udara.

2.11.2. Pentanahan

Pentanahanpembumian pada diesel generating set perlu dilakukan dengan alasan sebagai berikut : 1. Menstabilkan tegangan ke tanah. 2. Memastikan tegangan antar fasa dan tanah tidak melebihi tegangan fasa pada sistem. 3. Menetralkan, dimana mencegah terjadinya fluktuasi tegangan. 4. Proteksi, sehingga tidak ada kesalahan antara fasa dan tanah. 5. Mengurangi resiko kecelakan terhadap manusia. Pentanahan yang baik sebaiknya memenuhi syarat : 1. Nilai resistansi yang rendah. 2. Perlindungan terhadap korosi. 3. Kemampuan untuk menghantar arus yang tinggi dengan baik dan cepat. 4. Kemampuan untuk meningkatkan perlindungan pada pembangkit dan bangunan

2.12. Kabel

Dalam instalasi listrik keberadaan kabel sangatlah penting karena dengan kabel inilah arus listrik dapat dialirkan. Secara umum kegunaan kabel adalah untuk mengalirkan arus listrik dan sebagai isolasi yang baik. Kabel-kabel yang digunakan Universitas Sumatera Utara dalam instalasi listrik banyak sekali ragamnya, oleh karena itu jenis kabel dinyatakan dengan bantuan singkatan huruf maupun kadang-kadang juga dengan angka. Bahan untuk penghantar ada dua jenis yaitu : a. Tembaga, dengan karakteristik sebagai berikut : - Kemurnian = 99,9 - Tahanan jenis = 0,017241 Ω mm 2 m pada 20 Celcius - Daya hantar dipengaruhi oleh ketidakmurnian bahan dan kekerasan tembaga. b. Aluminium - Kemurnian = 99,5 - Tahanan jenis = 0,028264 mm 2 m pada 20 Celcius - Daya hantar dipengaruhi oleh kekerasan dan ketidakmurnian bahan. - Beratnya setengah dari berat tembaga. - Diameternya 1,28 kali dari diameter tembaga karena memakai isolasi yang lebih banyak. Kabel menggunakan 2 jenis bahan isolasi yaitu : 1. PVC, dengan cirri-ciri ; • Keras dan rapuh perlu dicampur dengan bahan pelunak kira-kira 20 – 40 • Dapat dibakar tapi akan padam sendiri setelah sumber apinya disingkirkan • Lebih mudah menyerap air 2. PE, dengan cirri-ciri :  Mudah terbakar dan nyala api tetap menjalar.  Tidak mudah menyerap air  Baik untuk frekuensi tinggi sehingga banyak dipakai untuk telekomunikasi. Universitas Sumatera Utara Penentuan kabel juga memiliki arti penting di dalam penginstalan listrik. Untuk memilih kabel harus memperhatikan besarnya arus yang mengalir pada hantaran itu, yang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini : - Untuk beban tiga fasa ϕ Cos V P I L L al No . . 3 min − = 2.23 - Untuk beban satu fasa ϕ Cos V P I L L al No . min − = 2.24 - Arus kabel faktor Safety x I I al No k min = 2.25 Keterangan : I Nominal = Arus nominal A I k = Arus kabel A P = Daya W V = Tegangan antar fasa V Cos φ = Faktor daya 0,8 – 0,9 Safety factor = 1,3 ditentukan oleh pabrik pembuat kabel Untuk membatasi dimensi ruang yang digunakan serta kemudahan dalam pemasangan kabel, maka luas penampang kabel yang diizinkan dapat ditentukan dengan persamaan : µ γ ϕ . 10 . cos . . . 3 6 l I A = 2.26 Keterangan : Universitas Sumatera Utara A = luas penampang yang diperlukan mm 2 l = panjang penghantar m I = arus maksimum beban A μ = rugi tegangan yang diizinkan pada penghantar untuk instalasi dalam ruangan, nilai ini dapat diabaikan γ = daya hantar jenis bahan penghantar untuk tembaga : 56,2 x 10 6 Sm untuk aluminium : 33 x 10 6 Sm Ukuran kabel penghantar tipe NYY dapat dilihat pada tabel 2.8 Tabel 2.2. Korutnrksi dan KHA maksimum Kabel NYFGbY 0,6l kV berinti tunggal Universitas Sumatera Utara BAB III BEBAN TERPASANG

3.1. Sistem Distribusi