Pembuangan Tinja Jamban Pengelolaan Sampah

5.1.2. Pembuangan Tinja Jamban

Sarana pembuangan kotoran manusia jamban yang digunakan pada kantin sekolah seluruhnya menggunakan jamban leher angsa dan mempunyai konstruksi yang baik. Jamban dengan tipe leher angsa akan selalu terisi air. Fungsi air ini sebagai sumbat sehingga bau busuk dari kakus tidak tercium dan tidak dihinggapi oleh lalat dan serangga lainnya. Namun ada beberapa sekolah yang masih tercium bau dari jamban yaitu SMA “A”, SMA “B” dan SMA “F”. Hal ini terjadi mungkin karena siswa-siswa ataupun pengelola kantin sekolah tidak bersih menyiram jambannya setelah dipakai untuk buang air besar maupun air kecil. Kemudian tersedianya air dan bak penampung air pada jamban cukup. Namun sabun tidak tersedia pada jamban. Hal ini sangat beresiko menimbulkan kontaminasi tinja dari tangan manusia yang tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar. Dan pada beberapa sekolah terdapat bak penampung air yang ditemukan jentik nyamuk. Hal ini mungkin terjadi karena tidak adanya petugas kebersihan yang khusus menjaga kebersihan kamar mandi. Jamban pada kantin SMA “E” terdapat lalat, karena pada saat penelitian ditemui kotoran binatang yaitu kotoran tikus. Kita ketahui bahwa lalat menyukai tempat yang kotor dan bau. Pembuangan tinja yang tidak saniter akan menyebabkan terjadinya berbagai penyakit diantaranya tipus, kolera, disentri, poliomyelitis, ascariasis, dan sebagainya. Kotoran manusia merupakan buangan padat selain menimbulkan bau, mengotori Universitas Sumatera Utara lingkungan, juga merupakan media penularan penyakit pada masyarakat. Oleh sebab itu perlu sekali menjaga kebersihan jamban dan kamar mandi, sehingga tidak terjadi penularan penyakit yang diakibatkan oleh tinja Azwar, 1995.

5.1.3. Pengelolaan Sampah

Berdasarkan kondisi pengelolaan sampah secara umum semua kantin sekolah di Kecamatan Medan Barat Kota Medan belum memenuhi syarat karena masih ada beberapa kantin sekolah yang tempat sampahnya tidak tertutup kecuali pada SMA “A” yang dapat memudahkan vektor seperti lalat dan serangga lainnya berkembang biak dan dapat menimbulkan bau. Namun kantin sekolah yang tempat sampahnya memiliki tutup seperti SMA “A”, lalat masih banyak disekitar tempat sampah. Hal ini mungkin terjadi karena di sekitar tempat sampah, lantainya banyak terdapat cairan yang berasal dari sampah. Kantin sekolah yang tempat sampahnya tidak memiliki tutup, terdapat sampah yang berserakan. Mungkin para siswa malas membuka tutup tempat sampah saat ingin membuang sampah. Sehingga mungkin karena hal inilah beberapa sekolah tidak memiliki tempat sampah yang tertutup. Tempat sampah tersedia di dapur, dekat etalase, dekat meja makan berupa keranjang sampah yang terbuat dari bahan plastik. Beberapa sekolah menggunakan kardus dan kaleng bekas cat sebagai tempat sampah. Tempat sampah tersebut selalu dikosongkan setiap hari meskipun jumlahnya tidak terisi penuh yang kemudian diangkut oleh petugas kebersihan. Universitas Sumatera Utara Beberapa kantin sekolah tempat sampahnya tidak menggunakan kantong plastik untuk sisa makanan yang mudah membusuk yaitu SMA “A”, SMA “B”, SMA “G” dan SMA “H”, sehingga didalam tempat sampah untuk sisa makanan ini terlihat sangat kotor dan bau karena cairan dari sisa makanan tersebut yang membusuk Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan sampah sebagai tempat perkembangbiakan vektor penyakit, seperti lalat atau tikus, insidensi penyakit demam berdarah dengue akan meningkat karena vektor penyakit hidup dan berkembang biak dalam sampah kaleng yang berisi air hujan, dan terjadinya kecelakaan akibat pembuangan sampah secara sembarangan misalnya luka akibat benda tajam seperti besi, kaca, dan sebagainya Chandra, 2007.

5.1.4. Pengelolaan Air Limbah

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

15 135 159

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kelaikan Kantin Sehat di Sekolah Dasar Kecamatan Medan Kota

11 105 137

Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

6 109 161

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

2 14 103

GAMBARAN KONDISI SANITASI KANTIN DAN TINGKAT KEPADATAN LALAT PADA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU TEMBALANG SEMARANG -

0 1 73

Abstract Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

0 0 2

Chapter II Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

0 1 44

Reference Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

1 1 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kantin 2.1.1. Definisi Kantin - Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kelaikan Kantin Sehat di Sekolah Dasar Kecamatan Medan Kota

1 1 39

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kelaikan Kantin Sehat di Sekolah Dasar Kecamatan Medan Kota

0 1 17