2.7. Kerangka Konsep
Sanitasi Dasar Kantin
1. Penyediaan Air bersih
2. Pembuangan tinja jamban
3. Pengelolaan sampah
4. Pembuangan Air Limbah
Tingkat Kepadatan Lalat
Penghitungan lalat dengan Fly Grill
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah survei deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran sanitasi dasar kantin dan tingkat kepadatan lalat pada kantin Sekolah Menengah Atas
SMA di Kecamatan Medan Barat Kota Medan tahun 2011 dengan menggunakan teknik survei dan observasi.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 8 delapan kantin Sekolah Menengah Atas SMA yang berada di Kecamatan Medan Barat Kota Medan.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari 2011.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kantin yang ada pada 8 Sekolah Menengah Atas yang ada di Kecamatan Medan Barat Kota Medan dengan data
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Daftar jumlah kantin sekolah menengah atas yang berada di Kecamatan Medan Barat Kota Medan tahun 2011
No Nama SMA
Populasi
1. SMA Negeri 3
4 kantin 2.
SMA Laksamana Martadinata 2 kantin
3. SMA Budaya
1 kantin 4.
SMA Yos Sudarso 1 kantin
5. SMA Dharmawangsa
4 kantin 6.
SMA Methodist 5 1 kantin
7. SMA Methodist 8
1 kantin 8.
SMA Bunga Bangsa 1 kantin
Jumlah 15 kantin
3.3.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah 8 kantin dari setiap sekolah diambil 1 satu kantin sekolah yang diambil dengan kriteria sebagai berikut :
1. Kantin sekolah memiliki sarana sanitasi dasar.
2. Di dalam kantin sekolah terdapat proses masak-memasak.
3. Kantin sekolah ramai dikunjungi oleh siswa-siswi pada sekolah tersebut.
3.4.Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh peneliti dari hasil observasi langsung dan dari hasil penghitungan kepadatan lalat dengan fly grill.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari instansi terkait dan kepustakaan lainnya yang terkait dengan penelitian ini.
3.5. Definisi Operasional
1. Kantin adalah suatu tempat yang terdapat di sekolah yang menyediakan
makanan dan minuman untuk makan dan minum siswa-siswi dan para guru di suatu sekolah.
2. Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan
lingkungan kantin yang sehat yang memenuhi syarat kesehatan meliputi penyediaan air bersih, pembuangan tinja jamban, pengelolaan sampah
tempat sampah dan pembuangan air limbah SPAL. 3.
Penyediaan air bersih adalah tersedianya air bersih yang digunakan untuk kegiatan di kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan baik kualitas,
kuantitas serta kontinuitas. a.
Sumber air bersih dari PAM sumur gali b.
Air untuk semua kebutuhan diperoleh dengan mudah sepanjang tahun c.
Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna d.
Di sekitar sumber air radius 10 meter terdapat sumber pencemaran air limbah cubluk tangki septik sampah
Tidak memenuhi syarat apabila salah satu persyaratan diatas tidak terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
4. Pembuangan tinja jamban adalah sarana yang digunakan untuk buang air besar dan air kecil yang terdapat pada kantin sekolah.
Jamban yang memenuhi persyaratan adalah : a.
Tidak mencemari sumber air minum untuk ini dibuat lubang penampungan kotoran paling sedikit berjarak 10 meter dari sumber air.
b. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
c. Jenis jamban leher angsa.
d. Tersedia air bersih yang cukup dan alat pembersih.
e. Letaknya tidak berhubungan langsung dengan dapur atau ruang makan.
f. Lantai kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan.
g. Air limbah dibuang ke septik tank atau lubang peresapan yang tidak
mencemari tanah Tidak memenuhi syarat apabila salah satu syarat diatas tidak terpenuhi.
5. Pengelolaan sampah adalah penanganan sampah yang ada, mulai dari penampungan, pengumpulan dan pengangkutan di kantin sekolah. Tempat
pembuangan sampah yang memenuhi syarat adalah : a.
Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air dan tertutup. b.
Tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah.
c. Memakai kantong plastik khusus untuk sisa-sisa bahan makanan dan
makanan jadi yang cepat membusuk.
Universitas Sumatera Utara
d. Tersedia pada setiap tempatruang yang memproduksi sampah.
e. Sampah sudah harus dibuang dalam waktu 24 jam
f. Disediakan tempat pengumpul sementara yang terlindung dari serangga,
tikus, hewan lain. g.
Tersedianya tempat pembuangan sampah sementara yang mudah dikosongkan, tidak terbuat dari beton permanen, terletak di lokasi yang
terjangkau kendaraan pengangkut sampah dan harus dikosongkan sekurang-kurangnya 3x24 jam.
Tidak memenuhi syarat apabila salah satu syarat diatas tidak terpenuhi. 6. Pengelolaan limbah adalah sarana pembuangan air limbah yang ada di kantin
sekolah. Persyaratan untuk pengelolaan adalah : a.
Air limbah mengalir dengan lancar b.
Saluran kedap air dan tertutup. c.
Tidak menimbulkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum d.
Tidak menimbulkan bau e.
Tidak dihinggapi oleh lalat, serangga dan tikus dan tidak menjadi tempat berkembangbiaknya berbagai bibit penyakit dan vektor.
Tidak memenuhi syarat apabila salah satu syarat diatas tidak terpenuhi. 7. Tingkat kepadatan lalat adalah angka yang menunjukkan seberapa besar
populasi lalat di kantin sekolah untuk ditentukan suatu tindakan pengendalian.
Universitas Sumatera Utara
8. Penghitungan lalat dengan fly grill adalah menghitung kepadatan lalat di kantin sekolah dengan menggunakan fly grill.
3.6. Aspek Pengukuran