b Perilaku terbuka overt behavior
Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik practice yang mudah diamati atau dilihat orang lain.
Perilaku manusia didorong oleh motif tertentu. Dalam hal ini ada beberapa teori tentang perilaku yang dikemukakan oleh Machfoedz dan Suryani 2007 :
a Teori Naluri Instinc Theory
Menurut Mc Dougall perilaku itu disebabkan oleh naluri. Naluri merupakan perilaku yang innate, perilaku yang bawaan, dan naluri akan mengalami
perubahan karena pengalaman. b
Teori Dorongan Drive Theory Teori ini mengatakan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan
drive tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan organisme yang kemudian mendorong organisme tersebut berperilaku untuk
memenuhi kebutuhannya. c
Teori Insentif Incentive Theory Teori ini mengatakan bahwa perilaku timbul karena adanya insentif atau
reinforcement. Terdapat dua Insentif yaitu positif dan negatif. Insentif positif adalah yang berkaitan dengan hadiah, sedangkan insentif negatif berkaitan
dengan sanksi atau hukuman. d
Teori Atribusi Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku yang terdiri dari faktor
internal motif, sikap, dll dan faktor eksternal budaya, geografis, dll.
2.1.2. Ruang lingkup perilaku
Perilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang linngkup yang sangat luas. Benyamin Bloom 1908 yang dikutip Notoatmodjo 2007, membagi
perilaku manusia ke dalam tiga domain ranah atau kawasan yaitu kognitif cognitive, afektif affective dan psikomotor psychomotor. Dalam
perkembangannya, teori ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni pengetahuan, sikap dan penerapanpenerapan Notoatmodjo,
2007.
a. Pengetahuan
Notoatmodjo 2007 menyataan bahwa pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan dikategorikan
menjadi enam tingkat, sebagai berikut. 1.
Tahu Pengetahuan sebagai pengingat sesuatu yang telah dipelajari sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami
Pengetahuan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
dengan benar.
3. Aplikasi
Pengetahuan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi yang real sebenarnya. Aplikasi ini diartikan sebagai
aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks dan situasi yang lain.
4. Analisis
Pengetahuan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dan
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan membuat bagan,
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. 5.
Sintesis Sintesis berkaitan dengan kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi
yang ada misalnya dapat menyusun, merencanakan, meningkatkan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumus-rumus
6. Evaluasi
Evaluasi ini
berkaitan dengan
kemampuan untuk
melakukan justifikasipenilaian terhadap suatu materi atau objek, penilaian-penilaian
itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri menggunakan kriteria yang ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau