Meletakkan pendidikan pada empat pilar belajar : Belajar Sepanjang Hayat Pengembangan Kemampuan Leadership

7 awal dari corat-coret menuju ke penciptaan sesuatu yang bermakna dan menuju ke menulis kata dan kemudian kalimat. Konsep densitas menekankan pada keanekaragaman kegiatan bermain yang disediakan untuk anak di lingkungannya. Kegiatan ini harus memperkaya kesempatan pengalaman anak melalui beberapa jenis bermain yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan perkembangan anak. Misalnya untuk melatih keteramplan pembangunan anak dapat menggunakan cat di papan lukis, nampan cat jari, cat dengan kuas kecil di atas meja, dan sebagainya. Anak-anak dapat menggunakan palu dengan paku dan kayu, sisa-sisa bahan bangunan untuk berlatih keterampilan pembangunan terstruktur. Dengan demikian berarti dalam kegiatan bermain harus mempunyai intensitas dan dentitas yang memadai. Dengan menyediakan beraneka jenis mainan yang tepat bagi anak, peralatan, dan tempat yang memadai, serta memberi kesempatan yang cukup kepada anak untuk bermain, misalnya anak mendapat kesempatan memilih serangkaian kegiatan bermain setiap hari untuk terlibat dalam bermain peran, bermain pembangunan, dan sensorimotor, hal itu berarti memberi layanan pendidikan kepada anak TK secara optimal.

2.11.3 Prinsip-prinsip Filosofi Pendidikan

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan, Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak, menerapkan dua prinsip pendidikan, yaitu:

1. Meletakkan pendidikan pada empat pilar belajar :

a. Learning How to Know : Adalah belajar untuk mengenal cara memahami dan mengkomunikasikan sesuatu yang dipelajari. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 7 b. Learning How to Do: Adalah menumbuhkan kreativitas, produktifitas, ketangguhan dan profesionalisme, menguasai kompetensi menghadapi situasi yang senantiasa berubah. c. Learning How to Be: Pengembangan potensi diri yang meliputi kemandirian, kemampuan bernalar, imajinasi, kesadaran estetik, disiplin dan tanggung jawab. d. Learning How to Live Together: Pemahaman hidup selaras, seimbang nasional maupun internasional dengan menghormati nilai spiritual dan tradisi dalam kebhinekaan.

2. Belajar Sepanjang Hayat

Pendidikan di era global ini hendaknya memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Karena kualitas SDM akan menentukan kualitas suatu bangsa. Dan kualitas suatu bangsa akan menentukan keberlangsungan hidup bangsa tersebut yang terus berubah seiring dengan perubahan zaman menuju ke masyarakat- industrial. Masyarakat modern - industrial akan berkembang pesat jika ditunjang dengan sumber daya yang berkualitas, informasi dan teknologi canggih. Perubahan ini akan berdampak pada generasi muda yang perlu dipersiapkan untuk belajar terus menerus.

3. Pengembangan Kemampuan Leadership

Disamping kedua prinsip pendidikan seperti tersebut di atas, KBTK Islam Al Syukro juga mengembangkan kemampuan leadership murid yang antara lain meliputi : a. Kemampuan untuk memahami diri sendiri self understanding b. Kemampuan keterampilan berkomunikasi communication c. Kemampuan menerima dan diterima orang lain getting along with others Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 7 d. Kemampua belajar cara belajar learning to learn e. Keterampilan membuat keputusan making decision f. Keterampilan mengelola managing g. Bekerja dalam kelompok working with groups Kegiatan ini terintegrasi dalam kegiatan bermain sambil belajar terutama dalam kegiatan bermain di sudut pengembangan.

4. Manfaat Bermain bagi Tumbuh Kembang Anak Perkembangan Kognitif