Teknik Pengumpulan Data Visi, Misi dan Motto Perusahaan

38

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data sehubungan dengan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian yang dilakukan dengan meninjau langsung tempat yang menjadi objek penelitian. Penelitian tersebut dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan objek penelitian ataupun subjek penelitian untuk memperoleh informasi tentang gambaran perusahaan. Dalam metode ini wawancara dilakukan kepada direktur dan bagian akuntansi untuk mendapatkan data ataupun informasi yang relevan dengan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan gambaran umum perusahaan. b. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian untuk memperjelas dari hasil wawancara. Dan untuk memperoleh gambaran nyata tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan menyalin data atau catatan yang ada di rumah sakit 39 sehingga dapat dijadikan sebagai pendukung dalam menganalisa data yang ada terutama yang berkaitan dengan data biaya-biaya yang dibutuhkan untuk penentuan tarif jasa kamar rawat inap di Rumah Sakit Santo Yusup Boro.

G. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang akan digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari rumah sakit dan menemukan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah teknik analisis komparatif. Teknik analisis komparatif akan digunakan untuk membandingkan antara hasil temuan lapangan atau rumah sakit dengan metode time and material pricing. Peneliti memilih menggunakan metode time and material pricing dalam penentuan tarif jasa kamar rawat inap, karena metode ini digunakan untuk perusahaan yang menjual jasa. Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk melayani konsumen atau pasien, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan waktu yang dinikmati oleh konsumen. Sedangkan bahan yang diperlukan sebagai pelengkap penyerahan jasa dihitung berdasarkan kuantitas bahan yang diserahkan kepada konsumen. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1. Membandingkan penentuan tarif yang ditetapkan oleh pihak rumah sakit dengan penentuan tarif berdasarkan metode time and material pricing. Adapun langkah-langkah menggunakan metode time and material pricing Mulyadi, 1993:359 sebagai berikut: a. Penentuan biaya langsung dan tidak langsung 40 b. Penentuan presentase mark up c. Penentuan tarif jasa kamar rawat inap pada rumah sakit berdasarkan time and material pricing 2. Rumah Sakit Santo Yusup Boro dapat dikatakan telah mengacu pada metode time and material pricing, jika memenuhi kriteria yaitu, apabila hasil tarif jasa kamar rawat inap dari Rumah Sakit Santo Yusup boro sama dengan hasil tarif jasa kamar rawat inap menggunakan metode time and material pricing. 41

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan Rumah Sakit Santo Yusup Boro adalah salah satu rumah sakit swasta dan biara yang terletak di Boro, Banjar Asri, Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta. Dalam perjalanannya senantiasa terus berupaya untuk meningkatkan dan menciptakan upaya pelayanan kesehatan yang terampil dan profesional. Boro adalah desa kecil di lereng bukit menoreh, kurang lebih 35km dari kota Yogyakarta atau kurang lebih 1 jam perjalanan, dekat dengan Sendangsono kurang lebih 5km, atau 1 4 jam perjalanan dari Boro merupakan pula tanah misi, dengan perintis pertama Romo Prennthaler,SJ pada tanggal 15 Desember 1930 Biara dan Rumah Sakit. Rumah Sakit Santo Yusuf Boro berdiri atas izin almarhum Bapak Lurah Bradjapawira. Setelah Rumah Sakit dikenal, banyak yang datang untuk minta obat, diperiksa dan bahkan opname. Pada tahun 1932, Almarhum Sr. Aufrida,OSF dan Almarhum Romo Prennthaler,SJ menampung anak-anak yang membutuhkan perawatan dan pendidikan. Anak-anak ini diasuh oleh Ibu Hendrika sehingga mereka dapat hidup mandiri dan bekerja. Pada tahun 1934, mulai dibangun Panti Asuhan didekat Rumah Sakit dengan menambah satu pengasuh yaitu almarhum Sr. Dominika,OSF. Demi kelancaran Rumah Sakit, pada tahun 1938 ditambah ruang anak dan ruang bersalin. Kemudian pada tahun 1990 dan 1991 terdapat penambahan unit Fisioterapi dan Unit Gawat Darurat UGD dan unit RadiologiRontgen. Pada tahun 1998 tepatnya pada bulan Desember Akreditasi Pertama Rumah Sakit Santo Yusup Boro, dengan hasil lulus bersyarat satu tahun. Dan pada tahun 2000 Rumah Sakit Santo Yusup Boro memperoleh Akreditasi yang kedua. Beberapa fasilitas pelayanan Rumah Sakit Santo Yusuf Boro : 1 UGD 2 Poli Gigi 3 Poli Mata 4 Poli THT 5 Poli Penyakit Dalam 6 Poli Anak 7 Poli Kandungan 8 Poli Umum 9 Instalasi Farmasi 10 Pelayanan KB 11 Pemeriksaan Radiologi 12 Pemeriksaan EEG 13 Pemeriksaan Laboratorium 14 Fisioterapi 15 Imunisasi BCG, DPT, Anti Polio, Hepatitis B, Campak Sampai saat ini Boro tetap setia dalam misi awalnya yakni melayani masyarakat kecil secara teratur dalam semangat persaudaraan Fransiskan dengan berpegang pada filosofi “Kasih Membuahkan Penyembuhan”.

B. Visi, Misi dan Motto Perusahaan

1. Visi “Menjadi Tanda Cinta dan Belas Kasih Allah sebagai jawaban terhadap penderitaan sesama.” 2. Misi Mewujudkan Cinta dan Belas Kasih Allah lewat pelayanan kesehatan secara menyeluruh berdasarkan iman Kristiani : a. Menanggapi panggilan kemanusiaan dengan melayani sesama yang menderita bagi seluruh lapisan masyarakat b. Mendampingi penderita supaya dapat menemukan dan menerima arti penderitaan dalam hidupnya c. Meningkatkan diri secara terus menerus dalam pelayanan sesuai dengan tuntutan karya 3. Motto “Melayani dengan tulus meringankan derita sesama”

C. Penyajian Data Ruang Rawat Inap