Sampai saat ini Boro tetap setia dalam misi awalnya yakni melayani masyarakat kecil secara teratur dalam semangat persaudaraan Fransiskan
dengan berpegang pada filosofi “Kasih Membuahkan Penyembuhan”.
B. Visi, Misi dan Motto Perusahaan
1. Visi “Menjadi Tanda Cinta dan Belas Kasih Allah sebagai jawaban terhadap
penderitaan sesama.” 2. Misi
Mewujudkan Cinta dan Belas Kasih Allah lewat pelayanan kesehatan secara menyeluruh berdasarkan iman Kristiani :
a. Menanggapi panggilan kemanusiaan dengan melayani sesama yang menderita bagi seluruh lapisan masyarakat
b. Mendampingi penderita supaya dapat menemukan dan menerima arti penderitaan dalam hidupnya
c. Meningkatkan diri secara terus menerus dalam pelayanan sesuai dengan tuntutan karya
3. Motto “Melayani dengan tulus meringankan derita sesama”
C. Penyajian Data Ruang Rawat Inap
1. Ruang rawat inap dan fasilitas Dalam memberikan pelayanan jasa khususnya jasa rawat inap yang
mencakup seluruh lapisan masyarakat, RS Santo Yusuf Boro menyediakan empat kelas jasa dimana masing-masing kelas memiliki fasilitas yang
berbeda-beda. Adapun fasilitas yang ditawarkan pada kelas VIP dan Kelas I antara lain:
a. Kelas VIP Fasilitas yang tersedia yaitu AC, TV, Kulkas, Palbed, kursi penunggu,
almari, meja, kamar mandi dalam, dan tempat tidur pasien. b. Kelas I
Fasilitas yang tersedia yaitu kipas angin, kursi penunggu, almari, meja, kamar mandi dalam, dan tempat tidur pasien.
D. Struktur Organisasi
Suatu organisasi terdiri dari sekumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan, maka diperlukan adanya suatu pembagian tugas yang
jelas bagi setiap individu agar kerja sama dapat berjalan dengan baik. Secara fisik, struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk bagan yang
memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada. Struktur organisasi yang digunakan Rumah Sakit Santo Yusup Boro
berbentuk garis atau lini dimana setiap garis komando mengalir dari atas ke bawah sehingga setiap orang mempunyai hubungan pelaporan hanya dengan
satu atasan. Susunan dan struktur organisasi Rumah Sakit Santo Yusuf Boro adalah
sebagai berikut: 1. Satuan Pengawasan Intern
Mempunyai tugas mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan yang ada di Rumah Sakit Santo YusupBoro.
2. Komite Medik Mempunyai tugas membantu direktur dalam menyusun standar
pelayanan dan memantau pelaksanaannya serta melaksanakan pembinaan etik profesi anggota staf medis fungsional serta
mengemban program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta pendidikan dan pengembangan.
3. Komite Etik Mempunyai tugas memberikan opini kepada direktur melalui ketua
komite medis mengenai hal-hal terkait dengan kode etik kedokteran, menerima laporan mengenai masalah etika medis.
4. Staf Direksi a. Direktur Utama
Direktur utama mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan tugas Rumah Sakit Santo Yusup Boro. b. Direktur Eksekutif
Direktur eksekutif mempunyai tugas membantu direktur utama. c. Kepala Seksi Administrasi Keuangan
Mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan, mengawasi dan merancang pelaksanaan administrasi keuangan dan rekam
medis sesuai
kebijakan yang
telah ditetapkan
serta mengkoordinasikan program pengembangan dan pendidikan staf
di Rumah Sakit Santo Yusup Boro.
d. Kepala Seksi Keperawatan Mempunyai tugas pokok mengawasi, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan pelayanan perawatan pasien sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan.
e. Kepala Seksi Penunjang Medik Mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan, mengawasi
dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan penunjang medis yang meliputi kegiatan farmasi, laboratorium, radiologi dan fisioterapi.
f. Kepala Seksi Pelayanan Medik Mempunyai
tugas pokok
memimpin, mengendalikan,
mengevaluasi dan merancang kebijakan operasional dalam pelayanan medis di poli rawat jalan.
g. Kepala Seksi Personalia Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penerimaan
karyawan dan peraturan personalia. h. Kepala Seksi Umum dan Rumah Tangga
Memiliki tugas pokok memimpin, mengendalikan, mengevaluasi, dan merancang kegiatan pelaksanaan operasional di bagian
rumah tangga yang menunjang pelayanan kesehatan rumah sakit mencakup dapur dan tehnik pemeliharaan sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan
5. Penanggung Jawab Unit a. Karu Maria, Fransiskus, Yohanes
Mempunyai tugas mengawasi pelaksanaan kegiatan di kamar ruang Maria, Fransiskus danYohanes.
b. Karu Anna, Theresa Mempunyai tugas mengawasi pelaksanaan kegiatan di kamar
ruang Anna dan Theresa. c. Unit Laboratorium
Laboratorium adalah
tempat yang
digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan hematologi, urine, darah dan mikrobiologi.
d. Unit Radiologi Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan radiologi.
e. Unit Kamar Bedah Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan bedah yang meliputi
diagnosa, pengobatan
pembedahan, perawatan,
anestesi, perawatan pemulihan dan pencatatan medis terhadap pasien
secara efektif dan efisien. f. Unit Farmasi
Unit farmasi adalah tempat yang digunakan untuk pelayanan pasien dan penyediaan obat bermutu.
g. Unit Fisioterapi Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan rehabiltasi medis.
h. Unit Gizi Berfungsi untuk melayani kebutuhan gizi.
i. Unit Gawat Darurat Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan gawat darurat bagi
pasien secara efektif dan efisien sesuai dengan visi, misi yang telah ditetapkan.
j. Unit Rawat Jalan Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan rawat jalan bagi
pasien secara ektif dan efisien sesuai dengan tanggung jawab profesi.
k. Unit Rekam Medik Mempuyai tugas melaksanakan kegiatan di rekam medis yang
menjamin tersedianya rekam medis yang lengkap serta membuat data statistik maupun laporan medis yang sesuai dengan
prosedur. 6. Sekretariat
Mempunyai tugas menyediakan fasilitas perangkat lunak dan perangkat keras untuk menunjang kecepatan pelayanan dengan selalu
memperbaharui sistem pelayanan. 7. Rawat Inap
Mempunyai tugas mengkoordinir seluruh kegiatan pada bagian keperawatan rawat inap, mengawasi ruangan agar pelaksanaan
perawatan berjalan lancar, bertanggungjawab atas pengelolaan
ruangan meliputi kebersihan, kenyamanan, ketertiban, dan keamanan.
Dalam pelaksanaannya, Rumah Sakit memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan pelayanan medis dalam upaya penyembuhan dan pemulihan
kesehatan masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna, serta melaksanakan pelayanan rujukan.
51
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Sebagaimana telah dikemukakan dalam Bab III bahwa teknik analisis data yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam skripsi ini adalah
teknik analisis komparatif. Teknik analisis komparatif adalah teknik analisis yang digunakan untuk membandingkan antara hasil temuan penelitian berupa data yang
diperoleh dari rumah sakit dengan data hasil kajian teori yang ada.
A. Penentuan Tarif Kamar Rawat Inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Rumah sakit sebagai suatu lembaga dalam sistem kesehatan mengemban tugas memberikan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat. Demikian pula
dengan Rumah Sakit Santo Yusup Boro, sebagai salah satu perusahaan jasa bergerak di bidang pelayanan kesehatan mempunyai tugas pokokfungsional
menyelenggarakan jasa kesehatan kepada masyarakat. Rumah Sakit Santo Yusup Boro dengan memperhatikan keadaan masyarakat setempat,
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah tapi tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat kalangan atas untuk
menjalani pengobatan di Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Sebagai salah satu rumah sakit swasta yang sedang berkembang, Rumah Sakit Santo Yusup Boro
senantiasa memberikan mutu pelayanan yang terbaik kepada pasiennya dengan harapan mereka puas atas pelayanan yang diberikan dan mau berobat
kembali di Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Seperti halnya perusahaan, meskipun Rumah Sakit Santo Yusup Boro
merupakan organisasi nirlaba namun demi kelangsungan hidupnya dalam
52
memberikan pelayanan kepada pasiennya Rumah Sakit Santo Yusup Boro menetapkan suatu tarif, salah satunya adalah dengan menentukan tarif jasa
kamar rawat inap. Dalam menentukan tarif jasa kamar rawat inap di Rumah Sakit Santo
Yusup Boro, ada beberapa pertimbangan dari pihak yayasan dan manajemen rumah sakit, yaitu:
1. Faktor Biaya Sebelum menetapkan tarif, rumah sakit terlebih dahulu mengetahui
biaya-biaya yang telah dikeluarkan rumah sakit. Dengan data biaya- biaya tersebut rumah sakit dapat mengetahui gambaran mengenai
biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan selanjutnya. Hal ini juga memberikan gambaran berapa besarnya tarif yang akan ditetapkan oleh
Rumah Sakit Santo Yusup Boro. 2. Faktor Keadaan Sosial Masyarakat
Rumah Sakit Santo Yusup Boro juga mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat setempat terutama dengan melihat keadaan
ekonomi masyarakatnya. Keadaan sekitar rumah sakit yang kebanyakan adalah kalangan menengah ke bawah menyebabkan tarif
yang ditetapkan oleh rumah sakit tidak terlalu tinggi sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat.
3. Faktor Fasilitas Masing
– masing kelas memiliki fasilitas yang berbeda – beda disesuaikan dengan tingkatannya, misalnya untuk kelas VIP fasilitas
53
yang diberikan berupa kamar mandi dalam, televisi, lemari es, AC, 1 set kursi tamu, almari, meja dan tempat tidur 1 orang sekamar. Kelas I
fasilitas yang diberikan berupa kamar mandi dalam, kipas angin, 1 set kursi tamu, almari, meja dan tempat tidur 3 orang sekamar. Perbedaan
fasilitas yang diberikan menyebabkan besarnya tarif yang dibebankan ke masing-masing kelas itupun berbeda.
4. Faktor Tarif Rumah Sakit Sejenis Selain ketiga faktor tersebut, Rumah Sakit Santo Yusup Boro juga
menetapkan tarifnya dengan melihat tarif rumah sakit sejenis. Hal ini berguna untuk menyelaraskan tarif antara rumah sakit dan sebagai
bahan pertimbangan penentuan tarif yang akan ditetapkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di Rumah Sakit
Santo Yusup Boro, diperoleh keterangan bahwa dalam menentukan tarif kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro biasanya memperhitungkan
jumlah hari pasien tinggal di rumah sakit dan biaya jasa yang telah ditentukan merupakan suatu standar dalam penggunaan kamar rawat inap untuk masing -
masing kelas tanpa mempertimbangkan hal lain yang berkaitan dengan kamar rawat inap. Misalnya, membebankan biaya kebersihan, biaya laundry atau
biaya konsumsi. Diperoleh keterangan pula bahwa operasional rumah sakit masih tetap bisa berjalan tidak dipungkiri dari adanya peran serta para donatur
yang mendukung keberlangsungan dan perkembangan Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Rumah Sakit Santo Yusup Boro juga menerapkan subsidi silang
yang digunakan untuk menutup biaya kelas II dan kelas III. Hal ini
54
dikemukakan oleh karyawan yang menangani bidang keuangan di Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Namun, pihak rumah sakit tidak menjelaskan secara
rinci berapa besar laba yang diperoleh atau ditargetkan di tiap periodenya. Penentuan besarnya tarif jasa kamar rawat inap rumah sakit yang dibebankan
kepada masyarakat didasarkan pada pelayanan sosial dan kemampuan ekonomi dari pasien itu sendiri. Rumah Sakit Santo Yusup Boro dalam
penentuan tarif barunya mempunyai suatu presentase tertentu yaitu 3 dari tarif lama. Adapun langkah-langkah penentuan tarif jasa kamar rawat inap di
Rumah Sakit Santo Yusup Boro adalah sebagai berikut: 1. Menghitung biaya yang diberikankan kepada pasien rawat inap kemudian
membagi dengan berapa hari pasien dirawat. 2. Setelah melakukan perhitungan biaya, Rumah Sakit Santo Yusup Boro
membuat laporan biaya yang akan diserahkan ke Yayasan Santo Yusup yang merupakan induk dari Rumah Sakit Santo Yusup Boro.
55
Data biaya yang dibebankan Rumah Sakit Santo Yusup Boro dapat dilihat pada tabel V.1 berikut ini:
Tabel V.1 Biaya
– biaya yang dikeluarkan Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013
No. Keterangan
Jumlah Biaya Rp 1
Biaya gaji 23.530.944,00
2 Biaya listrik dan air
5.980.300,00 3
Biaya kebersihan 547.126,00
4 Biaya depresiasi
a. Bangunan 537.500,00
b. Inventaris 1.289.480,00
5 Biaya laundry
560.500,00 6
Biaya konsumsi 4.395.550,00
7 Biaya administrasi
898.400,00 Total
37.739.800,00 Sumber: Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Untuk lebih jelasnya penulis menyajikan daftar tarif jasa kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro dalam tabel V.2 berikut ini:
Tabel V.2 Tarif Jasa Kamar Rawat Inap
Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013
No. Kelas
Tarif Rp 1
VIP 240.000,00
2 I
145.000,00 Sumber: Rumah Sakit Santo Yusup Boro
56
Di bawah ini merupakan tabel yang menunjukkan berapa besar tingkat hunian kamar rawai inap di Rumah Sakit Santo Yusup Boro pada
tahun 2013, yang merupakan salah satu bagian dalam menentukan tarif sewa kamar dapat dilihat dari tabel V.3 di bawah ini:
Tabel V.3 Jumlah Hari Hunian
Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013
Bulan VIP
Kelas I Total Januari
3 15
18 Februari
7 14
21 Maret
9 12
21 April
- 9
9 Mei
4 6
10 Juni
3 9
12 Juli
6 9
15 Agustus
14 29
43 September
6 12
18 Oktober
9 15
24 November
3 12
15 Desember
4 12
16 Total
70 152
222 Sumber:Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Pada rumah sakit Santo Yusup Boro, perhitungan alokasi pada beban operasional yang terjadi selama satu periode dipisahkan berdasarkan dasar
alokasinya. Dalam departemen pembantu, dasar alokasi yang dipakai didasarkan pada jumlah hunian dalam satu periode tersebut. Namun dalam
biaya operasional yang bersifat tetap seperti, biaya gaji, kebersihan, dan depresiasi digunakan dasar persentase yang telah dilakukan manajemen
rumah sakit Santo Yusup Boro.
57
Di bawah ini adalah tabel yang menyajikan biaya operasional dan dasar alokasi Rumah Sakit Santo Yusup Boro.
Tabel V.4 Dasar Alokasi Masing-Masing Biaya
Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013
Biaya Dasar Alokasi
1.Biaya tetap: a.
Biaya gaji Jumlah Perawat
b. Biaya listrik dan air
Hari Hunian c.
Biaya kebersihan Luas Lantai m
2
d. Biaya depresiasi:
1 Bangunan
Luas lantai m
2
2 Inventaris
Hari hunian 2.Biaya variabel:
Biaya listrik dan air Hari Hunian
Biaya laundry Hari Hunian
Biaya konsumsi Hari Hunian
Biaya administrasi Hari Hunian
Sumber: Rumah Sakit Santo Yusup Boro
58
B. Perbandingan Komponen Penentuan Tarif Jasa Kamar Rawat Inap
Untuk pembahasan masalah yang ada penulis akan melakukan penentuan tarif kamar dengan menggunakan metode time and material
pricing. Dengan menerapkan metode tersebut, penghitungan unit cost atau biaya operasional per hari untuk masing-masing kamar Rumah Sakit Santo
Yusup Boro mendapatkan gambaran keseluruhan biaya operasional baik yang bersifat tetap maupun variabel yang terserap dalam tiap kamar per harinya.
Hasil penghitungan unit cost atau biaya operasional per kamar tiap hari dapat dijadikan dasar penetapan tarif bagi rumah sakit Santo Yusup Boro dengan
tambahan tingkat keuntungan tertentu yang diharapkan dapat dicapai. Rumah Sakit Santo Yusup Boro dalam tiap periodenya menyusun
laporan laba rugi dengan membandingkan total pendapatan dengan total biaya operasional untuk keperluan analisis keuntungan per kamar dalam tiap
harinya. Rumah sakit Santo Yusup Boro menentukan biaya operasional tiap tipe kamar per harinya berdasarkan hasil dengan perbandingan tahun lalu.
Penggunaan dasar perbandingan biaya operasional dan perbandingan dengan persaingan sejenis menghasilkan alokasi biaya operasional yang kurang tepat
dan teliti karena masing-masing biaya operasional belum dipisahkan.
59
1. Penentuan Biaya Langsung dan Tidak Langsung a. Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume penjualan jasa. Berikut adalah jumlah unit cost pada kamar
rawat inap rumah sakit Santo Yusup Boro: 1 Biaya Gaji
Di rumah sakit Santo Yusup Boro yang termasuk biaya gaji yaitu biaya gaji perawat, sedangkan biaya kunjungan dokter di
luar perhitungan unit cost kamar rawat inap RS. Biaya gaji merupakan biaya tetap yang mempunyai hubungan tidak
langsung dengan aktivitas pengelolaan kamar. Alokasi biaya tetap gaji pada rumah sakit Santo Yusup
Boro menggunakan dasar alokasi jumlah perawat pada tiap tipe kamar yang dinyatakan sebagai berikut.
VIP = Rp 23.530.944,00 x 24 = Rp 11.765.472,00
Kelas I = Rp 23.530.944,00 x 24 = Rp 11.765.472,00
2 Biaya Listrik dan Air Biaya listrik dan air merupakan biaya semi variabel, yang
didalamnya terdapat dua unsur biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini dimasukkan ke dalam biaya semi variabel
karena jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume