B. Biaya
1. Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu
proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Hansen
dan Mowen 2006: 40 mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa
yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang bagi organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber nonkas dapat
ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan. Jadi, kita dapat menganggap biaya sebagai ukuran dollar dari sumber daya yang
digunakan untuk mencapai keuntungan tertentu. Biaya menurut Atkinson dan Kaplan 2009: 33, definisi umum
biaya adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa depan. Oleh karena itu,
sementara biaya merefleksikan arus keluar sumber-sumber seperti kas, atau komitmen keuangan untuk membayar di masa depan, arus keluar
tersebut mendatangkan manfaat-manfaat yang dapat digunakan untuk membuat produk yang dapat dijual untuk menghasilkan suatu manfaat
kas.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur pokok dalam biaya, yaitu:
a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi. b. Diukur dalam satuan uang.
c. Memberikan manfaat sekarang atau masa depan. d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
2. Klasifikasi Biaya Biaya dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Umumnya
penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Menurut Mulyadi 2005: 13-14, biaya
dapat diklasifikasikan berdasarkan: a. Fungsi pokok dalam perusahaan. Ada tiga fungsi pokok dalam
perusahaan manufaktur yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan
manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi: 1 Biaya produksi, merupakan biaya
– biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Contohnya adalah biaya gaji
karyawan, biaya depresiasi mesin. 2 Biaya pemasaran, merupakan biaya
– biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah
biaya promosi, biaya iklan.
3 Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya – biaya untuk
mengkoordinasinkegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan Bagian Keuangan, Akuntansi,
Personalia, Biaya fotocopy. b. Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Sesuatu yang
dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan: 1 Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang
menjadi penyebab satu – satunya adalah karena adanya sesuatu
yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Contoh: biaya kaleng atau
botol merupakan biaya langsung bagi perusahaan minuman kemasan kering.
2 Biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.
Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead
pabrik. Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. dari objek berkaitan dengan objek biaya tertentu namun
tidak dapat ditelusur ke objek biaya tersebut dengan cara yang layak
secara ekonomis
efektif-biaya. Contoh:
gaji supervisormandor.
c. Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas. Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas,
biaya dapat digolongkan menjadi: 1 Biaya variabel: biaya yang totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
2 Biaya semivariabel: biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung
unsur biaya tetap dan biaya variabel. 3 Biaya semifixed: biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
4 Biaya tetap: biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume
kegiatan tertentu. Contoh: gaji direktur produksi
3. Biaya di Rumah Sakit Menurut Horngren 2010, biaya yang ada di rumah sakit
diklasifikasikan menjadi dua, sebagai berikut : a. Departemen pusat laba revenue centre
Biaya ini juga mempunyai biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung dari jasa yang dihasilkan. Contoh dari departemen pusat laba
adalah rawat jalan, rawat inap, laboratorium, kamar operasi, gawat darurat, dan radiologi.
b. Departemen pusat biaya cost centre Departemen ini dianggap sebagai departemen pembantu. Biaya yang ditimbulkan
dikategorikan sebagai biaya tidak langsung bagian cost centre, karena tidak dapat diidentifikasi secara langsung terhadap jasa yang dihasilkan di rumah sakit.
Contoh biaya ini adalah biaya manajemen, laundry, makanan, rekam medis dan lain-lain.
C. Analisis Biaya Rumah Sakit