HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN SOSIAL TERHADAP TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI DI

d. Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua dan orang dewasa lainnya. e. Mempersiapkan karir ekonomi f. Mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga. g. Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggungjawab. h. Mencapai sistem nilai dan etika tertentu sebagai pedoman tingkah lakunya. Selanjutnya Havigurst Sarwono, 1989:40 mengatakan bahwa, tercapai atau tidaknya tugas-tugas perkembangan di atas ditentukan oleh 3 faktor, yaitu kematangan fisik, desakan dari masyarakat dan motivasi dari individu yang bersangkutan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada masa remaja terdapat tugas-tugas perkembangan yang sebaiknya dipenuhi sehingga pada akhirnya remaja bisa dengan mantap melangkah ke tahapan perkembangan selanjutnya.

D. HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN SOSIAL TERHADAP TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI DI

SEKOLAH Masa remaja merupakan masa untuk belajar di sekolah. Sekolah merupakan suatu tempat di mana ia dapat belajar dan dapat bergaul dengan teman-teman sebayanya. Tidak mengherankan bila pengaruh teman sebaya sangat besar terhadap kehidupan remaja. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang juga berfungsi sebagai lembaga sosialisasi. Sekolah tidak hanya mendidik remaja secara akademik tetapi juga melatih kemandirian siswa dalam melakukan penyesuaian sosial. Remaja perlu melakukan penyesuaian sosial terhadap teman sebaya di sekolah, karena remaja tidak selamanya bekerja seorang diri, tetapi juga bersama teman-temannya. Remaja yang memiliki kemampuan penyesuaian sosial yang baik, cenderung memperoleh penerimaan sosial. Sebaliknya remaja yang tidak diterima oleh teman-temannya cenderung kurang memiliki kemampuan sosial yang baik. Hal tersebut membuat remaja mengalami kesedihan dan ketidaknyamanan di dalam kelas, sehingga menjadi tidak berminat pada pendidikan dan biasanya membenci sekolah Hurlock 1991:221. Remaja yang kurang berminat pada pendidikan biasanya menunjukan ketidaksena ngan ini dengan cara menjadi orang yang berprestasi rendah, bekerja di bawah kemampuannya dalam setiap mata pelajaran yang tidak disukai, suka membolos dan sebagainya Hurlock, 1992 , sehingga sangat tampak bahwa mereka tidak mempunyai motiv asi untuk berprestasi. Lingkungan pergaulan dengan anak-anak sebaya sering berpengaruh besar terhadap segi-segi karakterologis anak, termasuk motivasi berprestasinya yang bisa tinggi atau rendah Gunarso, 2001:145. Peranan kawan-kawan di sekolah juga bisa dijadikan patokan atau ukuran sejauh mana usaha bersaing dan terarah, atau pengaruh negatif yang mempengaruhi sikap- sikapnya terhadap pelajaran atau bahkan juga terhadap guru-gurunya yang bisa menimbulkan kemalasan dan kurangnya gairah untuk mencapai angka setinggi-tingginya. Hurlock 1993 menyebutkan adanya hubungan yang erat antara penyesuaian sosial dengan keberhasilan dan kebahagiaan pada masa kehidupan selanjutnya. Hal ini berarti jika kemampuan penyesuaian sosialnya rendah, maka kemungkinan besar harapan dan cita-citanya dalam hidup banyak yang tidak terwujud. Maka jika harapan dan cita-cita banyak yang tidak terwujud, jelaslah bahwa kehidupannya nanti akan banyak menghadapi kesulitan atau kendala, di mana pada akhirnya akan dapat berpengaruh terhadap kebahagia an hidupnya. Salah satu keberhasilan penyesuaian sosial di sekolah adalah kemampuan menjalin hubungan dengan teman-teman sebaya. Keberhasilan ini sangat berarti bagi remaja, oleh karena itu remaja berusaha untuk diterima dan dihargai sebagai bagian kelompok teman sebayanya. Apabila remaja berhasil memenuhi tuntutan pergaulan maka remaja akan merasa tenang dan dapat mengarahkan perhatian pada tugas -tugas akademik. Remaja yang mampu melakukan penyesuaian sosial yang baik akan membuat remaja tersebut memiliki motivasi belajar dan berprestasi. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diambil sebuah hubungan bahwa kemampuan penyesuaian sosial terhadap teman sebaya yang dilakukan oleh remaja di sekolah ada hubungan dengan motivasi berprestasi di sekolah.

E. HIPOTESIS