Pembahasan PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan

Pembahasan ini berdasarkan pada hasil perhitungan statistik yang diperoleh sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat dilihat bahwa antara variabel kemampuan penyesuaian sosial terhadap teman sebaya dengan motivasi berprestasi di sekolah mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan korelasi sebesar 0,243, yang berarti bahwa ada hubungan yang searah, artinya bila penyesuaian sosial terhadap teman sebaya tinggi maka motivasi berprestasi di sekolah juga tinggi, sebaliknya bila penyesuaian sosial terhadap teman sebaya rendah maka motivasi berprestasi di sekolah juga rendah. Oleh karena itu maka hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Kajian teoritis dalam bab II telah menjelaskan tentang adanya hubungan antara kemampuan penyesuaian sosial terhadap teman sebaya dengan motivasi berprestasi di sekolah. Remaja yang mampu melakukan penyesuaian sosial yang baik akan memiliki motivasi belajar dan berprestasi, karena mereka merasa nyaman dan bahagia di sekolah sehingga mempunyai minat untuk belajar. Hurlock 1992:220 menjelaskan bahwa remaja yang memiliki kemampuan penyesuaian sosial yang baik, cenderung memperoleh penerimaan sosial, karena menurut Sears 1991:13, Penyesuaian sosial ini merupakan alasan seseorang untuk menyesuaikan dirinya karena ingin diterima di dalam kelompok dan untuk menghindari celaan. Remaja yang mampu menyesuaikan diri dengan baik, dapat bergaul dengan berbagai teman atau kelompok lain yang berada di sekolah dengan latar belakang yang berbeda. Sebaliknya remaja yang tidak diterima oleh teman-temannya cenderung kurang memiliki kemampuan sosial yang baik. Hal tersebut membuat remaja menga lami kesedihan dan ketidaknyamanan di dalam kelas, sehingga menjadi tidak berminat pada pendidikan dan biasanya membenci sekolah. Remaja yang kurang berminat pada pendidikan biasanya menunjukan ketidaksenangan pada pendidikan dan sekolah dengan cara menjadi orang yang berprestasi rendah, bekerja di bawah kemampuannya dalam setiap mata pelajaran yang tidak disukai dan suka membolos Hurlock, 1991:219, selain itu remaja yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan orang lain juga akan menjadi orang yang tidak bertanggung jawab Hurlock, 1992 sehingga sangat tampak bahwa motivasi berprestasi mereka di sekolah rendah. Lingkungan pergaulan dengan anak-anak sebaya sering berpengaruh besar terhadap segi-segi karakterologis anak, termasuk motivasi berprestasinya yang bisa tinggi atau rendah Gunarso, 2001:145. Mereka yang dapat bergaul dan diterima oleh teman sebayanya di sekolah akan memiliki gairah untuk belajar dan mengikuti berbagai kegiatan di sekolah. Berdasarkan hal tersebut maka seorang remaja diharapkan mampu untuk mampu menyesuaikan dirinya dengan teman sebaya di sekolah agar diterima oleh teman-temannya di sekolah sehingga bisa mempengaruhi minat belajar dan minat berprestasi di sekolah. Remaja yang diterima dengan baik oleh teman sebayanya bergabung dalam berbagai kelompok dan organisasi, berpartisipasi dalam berbagai macam jenis olah raga dan memegang posisi-posisi penting dalam kepemimpinan di sekolah. Ia mampu berdiskusi, serta bekerjasama pada berbagai kegiatan belajar di sekolah. Kemampuan penyesuaian sosial terhadap teman sebaya yang mereka miliki tersebut dapat meningkatkan motivasi berprestasi di sekolah. Berdasarkan hal di atas jelaslah bahwa ada hubungan antara kemampuan penyesuaian sosial terhadap teman sebaya dengan motivasi berprestasi di sekolah pada remaja. 40

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN