cakupan yang cukup luas, karena tidak hanya mempertimbangkan aspek-aspek finansial tetapi juga aspek nonfinansial.
Pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard merupakan alternatif pengukuran kinerja yang didasarkan pada empat hal utama, yaitu keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Kelebihan penggunaan Balanced Scorecard adalah bahwa dengan pendekatan Balanced
Scorecard berusaha untuk menterjemahkan misi dan strategi perusahaan kedalam tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran yang dilihat dari empat perspektif yaitu
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan tersebut.
Pengukuran kinerja dalam balanced scorecard menggunakan empat perspektif sebagai berikut Hansen dan Mowen, 2004:513-519:
1. Perspektif keuangan
Dalam perspektif finansial oraganisasi merumuskan tujuan finansial yang ingin dicapai organisasi dimasa yang akan datang. Selanjutnya tujuan
finansial tersebut dijadikan dasar bagi ketiga perspektif lainnya dalam menetapkan tujuan dan ukurannya. Tujuan finansial suatu organisasi bisnis
biasanya berhubungan dengan profitabilisas yang bisa diukur berdasarkan laba operasi, return on asset ROA, return on equity ROE, dan lainnya.
Ukuran finansial menggambarkan apakah implementasi strategi organisasi memberikan kontribusi atau tidak terhadap keberhasilan finansial organisasi.
2. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, organisasi mengidentifikasikan pelanggan dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
segmen pasar dimana organisasi akan bersaing. Tujuan yang bisa ditetapkan dalam perspektif ini adalah pemuasan kebutuhan pelanggan. Ukuran-ukuran
yang digunakan dalam perspektif ini antara lain retensi pelanggan, kepuasan pelanggan, profitabilitas pelanggan, akuisisi pelanggan baru, market share,
dan lainnya. Dalam perspektif ini organisasi menyusun strategi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya
memberikan keuntungan finansial bagi organisasi.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif proses bisnis internal ini berkaitan dengan bagaimana usaha perusahaan dalam memenuhi harapan-harapan pelanggan. Oleh karena itu
manajer harus bisa mengidentifikasi proses-proses internal yang ada dalam perusahaan. Fokus bisnis internal akan berpengaruh terhadap tingkat
kepuasan konsumen yang pada akhirnya akan memperbesar pencapaian pada sasaran keuangan. Sebab melalui proses-proses internal bisnis
memungkinkan perusahaan menyampaikan value proposition yang akan menarik dan mempertahankan pelanggan dalam pasar yang ditargetkan.
4. Perspektif Pembelajaran dam Pertumbuhan
Perspektif ini menggambarkan kemampuan organisasi untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang. Tujuan dalam perspektif ini adalah
menyediakan infrastruktur bagi perspektif finansial, pelanggan, dan proses bisnis internal, agar tujuan dari perspektif-persepektif tersebut tercapai.
Perspektif ini bertujuan meningkatkan kemampuan karyawan, meningkatkan kapabilitas sistem informasi, dan peningkatan keselarasan dan motivasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Ukuran yang bisa digunakan antara lain kepuasan karyawan, retensi karyawan, banyaknya saran yang diberikan oleh karyawan, dan lainnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
BAB III METODE PENELITIAN
3 3.1
Definisi Variabel Dan Definisi Operasional 3.1.1
Definisi Variabel
variabel penelitian ini dapat di definisikan sebagai berikut adalah sebagai berikut:
1. Kinerja
Kinerja adalah prestasi atau pencapaian atas beberapa tugas dan tanggungjawab yang telah dilakukan oleh management dalam rentang periode
tertentu sesuai dengan tujuan perusahaan. 2.
Balanced Scorecard Balanced scorecard adalah sistem pengukuran kinerja yang mengukur
berbagai aspek komprehensif baik perspektif keuangan maupun non keuangan yang terdiri dari perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal,
dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
3.1.2 Definisi Operasional
Secara operasional variabel penelitian ini dapat didefinisikan: 1.
Kinerja Kinerja diukur dengan membandingkan rasio kinerja dalam empat perspektif
balanced scorecard dari tahun ke tahun analisa trend. Kinerja yang baik
diukur dari peningkatan ataupun tidak terjadinya penurunan kinerja dari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.