Pengukuran Kinerja Berdasarkan Perspektif Keuangan

51 Tabel 4. 8 Karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo Berdasarkan Status Status 2010 2011 Tetap 348 396 Capeg 48 52 Hontap 12 12 Kontrak 46 36 Jumlah 454 496 Sumber: Eksekutif Summary

4.3 Analisis dan Pembahasan

4.3.1 Analisis data

Dalam pengukuran kinerja PDAM Delta Tirta Sidoarjo berdasarkan pengukuran balanced scorecard disajikan pengukuran pada empat prespektif antara lain:

a. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Perspektif Keuangan

Pengukuran kinerja berdasarkan perspektif keuangan di dasarkan pada faktor fundamental keuangan, seperti indikator rasio profitabilitasrentabilitas perusahaan dan tingkat pertumbuhan. 1 Mengukur rentabilitas usaha Rasio rentabilitas perusahaan berguna dalam menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan return atau profit. - ROI Return On Investment ROI atau return on Investment merupakan ukuran dari tingkat perbandingan laba bersih yang dihasilkan dalam operasi usaha terhadap total aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio ini berguna Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 52 dalam menggambarkan rentabilitas usaha terhadap besaran investasi yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan. Untuk menghitung ROI digunakan rumus sebagai berikut: ROI = 100 Aktiva total x EAT Tabel 4. 9 Kinerja Berdasarkan Perspektif Keuangan Return On Investment Tahun EAT TA ROI Kinerja KET 2007 6,783,977,635 60,401,163,240 11.2 Baik 2008 10,628,430,545 117,993,412,230 9.0 Baik Turun 2009 14,615,562,252 194,387,109,625 7.5 Kurang Turun 2010 16,187,887,186 197,638,320,603 8.2 Kurang Naik 2011 18,148,999,584 205,220,463,609 8.8 Kurang Naik Rata-rata 13,272,971,440 155,128,093,861 9.0 Ket: patokan nilai rata-rata selama lima tahun Sumber: data diolah Dengan menggunakan pendekatan trend tampak bahwa rasio ROI untuk tahun 2007-2011 mengalami trend penurunan. Ini artinya dengan menggunakan interval pengukuran kinerja selama lima tahun menyeluruh kinerja perusahaan tampak menurun. Hal itu dapat dilihat dari penilaian kinerja berdasarkan pertumbuhan, dimana kenaikan balik dari penurunan kinerja hanya terjadi pada tahun 2007. Sedangkan jika mengukur kinerja saat ini yaitu tahun 2007 terjadi peningkatan yang cukup baik. Dengan menggunakan standar kinerja rata-rata selama lima tahun dengan ROI sebesar 9 persen, maka tahun 2007 dengan kinerja ROI sebesar 11,2 persen merupakan peningkatan positif kinerja keuangan. Ini artinya selama dua tahun penurunan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 53 kinerja dengan rasio ROI yang kurang dari standar rata-rata maka membuat Manajemen membuat upaya efektifitas dan efesiensi, sehingga menghasilkan laba yang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 capaian kinerja ROI masih masuk kategori baik dengan nilai 9. Namun pada tahun 2009 kinerja ROI hanya 7,5, dan meningkat kembali pada kisaran 8,2 hingga 8,8 pada tahun berikutnya. - NPM Net Profit Margin Net profit margin merupakan ukuran dari kemampuan Manajemen untuk Mengelola biaya seefektif mungkin sehingga memberikan kontribusi positif pada laba bersih bagi perusahaan. Kinerja ini sangat ditentukan perusahaan dalam menekan seefektif mungkin pada pos biaya-biaya administrasi dan umum. Pengukuran rasio ini menggunakan rumus: NPM = 100 x Penjualan EAT Tabel 4. 10 Kinerja Berdasarkan Perspektif Keuangan Net Profit Margin Tahun EAT Sales NPM Kinerja KET 2007 6,783,977,635 37,146,715,400 18.3 Baik 2008 10,628,430,545 67,846,212,100 15.7 Baik Turun 2009 14,615,562,252 102,539,200,400 14.3 Kurang Turun 2010 16,187,887,186 121,102,881,000 13.4 Kurang Turun 2011 18,148,999,584 133,634,435,400 13.6 Kurang Naik Rata-rata 13,272,971,440 92,453,888,860 15.0 Ket: patokan nilai rata-rata selama lima tahun Sumber: data diolah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 54 Kinerja keuangan dengan indikator net profit margin secara trend menunjukkan trend yang turun. Pada tahun 2007 kinerja NPM mencapai 18,3 dari penjualan. Ini artinya perusahaan mampu menekan biaya operasi dan non operasi sampai 82. Ini jelas lebih efektif bila dibandingkan dengan kinerja NPM pada tahun 2011 dimana rasio NPM mencapai 13,6 sehingga kemampuan manajemen dalam menekan biaya baik biaya HPP, biaya yang timbul dari beban operasi dan administrasi berkurang sehingga proporsi biaya mencapai 86,1. Bila menggunakan patokan standar kinerja selama lima tahun dengan rata- rata rasio NPM sebesar 15,0 persen, maka kinerja Manajemen dalam menekan biaya seefektif mungkin masih kurang. Ini dapat dilihat bahwa rasio NPM masih dibawah standar 15,0 persen atau hanya 13,6 persen pada tahun 2011. 2 Mengukur tingkat pertumbuhan usaha. Tingkat pertumbuhan penjualan merupakan ukuran dari perusahaan untuk melakukan penetrasi dan upaya untuk meningkatkan volume penjualan, sehingga meningkatkan potensi laba bagi perusahaan. Rasio ini diukur: Growth = 100 1 - n sales 1 - n sales - n sales x Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 55 Tabel 4. 11 Kinerja Berdasarkan Perspektif Keuangan Growth Sales Tahun Sales n Sales n-1 naik turun Kinerja Pertumbuhan 2007 37,146,715,400 - - 2008 67,846,212,100 37,146,715,400 30,699,496,700 82.64 Baik 2009 102,539,200,400 67,846,212,100 34,692,988,300 51.13 Baik Naik 2010 121,102,881,000 102,539,200,400 18,563,680,600 18.10 Kurang Turun 2011 133,634,435,400 121,102,881,000 12,531,554,400 10.35 Kurang Turun Rata- rata 92,453,888,860 65,727,001,780 19,297,544,000 29.36 Ket: patokan nilai rata-rata selama lima tahun Sumber: data diolah Dari tabel diatas rata-rata penjualan tiap tahun mencapai Rp. 92,4 milyar epr tahun. Kenaikan tiap tahun rata-rata mencapai Rp. 65,7 milliar. Berdasarkan pengukuran kinerja pertumbuhan penjualan pada akhir tahun 2011 menunjukkan prestasi peningkatan yang kurang positif. Peningkatan penjualan dari tahun 2007 sebesar Rp. 37,1 milyar naik sebesar Rp. 30,699 milliar. Pertumbuhan pada tahun 2011 mencapai 10,7 dari penjualan tahun 2010. kinerja ini dalam kategori kurang baik, karena berdasarkan standard rata-rata pertumbuhan dalam 5 tahun tiap tahunnya naik 29. Kinerja tahun terakhir menunjukkan capaian yang menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

b. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Perspektif Pelanggan