Berdasarkan Letaknya Paparan Benua Continental Shelf

Dinamika Hidrosfer 121 Permukaan planet Bumi yang luasnya mencapai 510 juta km 2 , sekitar 71 merupakan bentang perairan laut, sedangkan wilayah daratnya hanya sekitar 29 saja. Begitu luasnya wilayah laut yang menutupi Bumi sehingga jika planet ini diambil fotonya dari angkasa, sebagian besar permukaannya tertutup warna biru. Oleh karena itu, sebagian para ahli menamakan Bumi sebagai planet air atau planet biru. Bagian terluas muka bumi yang tertutup laut terletak di Belahan Bumi Selatan, sedangkan Belahan Bumi Utara lebih banyak ditutupi oleh benua.

1. Penggolongan Laut

Laut dapat diklasifikasikan dengan berbagai dasar penggolongan, seperti proses kejadiannya, letak dan kedalamannya.

a. Berdasarkan Proses Terjadinya

Dilihat dari proses kejadiannya, laut dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

1. Laut Transgresi ialah kawasan laut dangkal yang dahulunya

diperkirakan merupakan wilayah daratan dataran rendah. Akibat adanya kenaikan muka air laut akibat pencairan es di Bumi pada akhir zaman glasial sekitar 2–3 juta tahun yang lalu, wilayah-wilayah dataran rendah tersebut tertutup oleh air laut. Kedalaman laut transgresi umumnya tidak lebih dari 200 meter. Beberapa contoh laut transgresi di wilayah Indonesia, antara lain Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Selat Karimata, Selat Malaka, dan Laut Arafuru.

2. Laut Ingresi yaitu kelompok laut-laut yang proses kejadiannya

sejalan dengan proses pembentukan Bumi, jadi sejak dahulu sudah merupakan wilayah lautan. Laut ingresi merupakan cekungan-cekungan laut dengan kedalaman lebih dari 200 meter wilayah laut dalam. Hampir semua wilayah perairan laut yang terletak di kawasan Indonesia bagian tengah terutama di sekitar Maluku, tergolong pada jenis laut ingresi.

b. Berdasarkan Letaknya

Berdasarkan letaknya, laut dapat dikelaskan ke dalam empat kelompok, yaitu sebagai berikut. 1 Laut Pedalaman, yaitu laut yang letak atau posisinya di tengah- tengah benua atau dikelilingi daratan. Contohnya Laut Hitam, Laut Baltik, Laut Kaspia, dan Laut Mati. 2 Laut Tepi, yaitu laut-laut yang letaknya di tepian benua yang memisahkan benua tersebut dengan Samudra. Contohnya antara lain Laut Jepang, Laut Korea, Laut Arab, Teluk Benggala, dan laut-laut tepi di sekitar pantai Benua Amerika. 3 Laut Tengah, yaitu laut yang memisahkan dua benua atau dengan kata lain yang terletak di antara dua benua. Contoh laut tengah, antara lain Laut Mediteran, Selat Gibraltar, laut-laut di perairan Indonesia, dan laut-laut di kawasan Karibia. 4 Samudra, yaitu lautan luas dan dalam yang memisahkan berbagai benua di muka bumi. Terdapat empat Samudra yang menutupi planet Bumi, yaitu Pasifik 179,7 juta km 2 , Atlantik 93,4 juta km 2 , Hindia 74,9 juta km 2 , dan Arktik 13,1 juta km 2 . F Bentang Perairan Laut Kedalaman rata-rata laut sekitar 3.800 m, sedangkan ketinggian rata- rata pulau hanya 840 m. Terdapat 300 kali lebih banyak ruang hidup yang tersedia dalam lautan daripada di darat dan udara jika digabungkan. Geografika Laut merupakan habitat hidup bagi beranekaragam bentuk kehidupan, yaitu kehidupan hewan dan tumbuhan yang dipengaruhi berbagai tingkat salinitas, suhu, kerapatan, tekanan, dan aliran arus. Organisme laut hidup dalam tiga kelompok utama yaitu bentos, nekton, dan plankton. Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2000 Geografia Di unduh dari : Bukupaket.com 122 Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X

c. Berdasarkan Kedalamannya

Klasifikasi laut dilihat dari zonasi kedalamannya adalah sebagai berikut. 1 Zone Litoral zone pasang–surut yaitu wilayah pantai yang pada saat air laut pasang wilayah ini tertutup air laut, sedangkan saat surut menjadi wilayah daratan. 2 Zone Neritik wilayah laut dangkal yaitu wilayah laut mulai dari zone pasang surut sampai kedalaman sekitar 150 meter. Zone neritik merupakan wilayah yang paling kaya dengan organisme laut sebab kawasannya masih dapat ditembus oleh sinar matahari. 3 Zone Bathial wilayah laut dalam yaitu wilayah laut mulai dari kedalaman 150 meter sampai sekitar 1.800 meter. 4 Zone Abyssal wilayah laut yang sangat dalam yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1.800 meter. Zone abyssal umumnya merupakan dasar Samudra atau berupa palung maupun lubuk laut yang sangat dalam. Suhu air di wilayah ini sangat dingin, dan bentuk-bentuk kehidupan sangat sedikit karena sinar matahari sama sekali tidak sampai. Laut merupakan habitat bagi kehidupan hewan dan jenis tumbuhan yang dipengaruhi tingkat salinitas, suhu, kerapatan, tekanan, dan aliran arus. Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2000 Geografia Gambar 5.10 Pembagian Zona Laut Pembagian zona laut berdasarkan zonasi kedalaman laut.

2. Relief Dasar Laut

Pada pembahasan mengenai dinamika litosfer telah disinggung bahwa dasar laut bukanlah merupakan hamparan yang rata, melainkan memperlihatkan bentukan-bentukan yang sangat bervariasi. Ada bagian-bagian dasar laut berupa cekungan, lereng yang curam, ngarai yang sangat dalam, maupun punggungan atau pegunungan. Bentukan relief dasar laut tersebut tersebar di empat wilayah utama, yaitu Continental Shelf, Continental Slope, Ocean Floor, dan The Deep.

a. Paparan Benua Continental Shelf

Landas kontinen atau paparan benua adalah wilayah laut dangkal dengan topografi relatif datar atau landai. Kemiringan lereng paparan benua berkisar antara 0°–1°. Kedalaman landas kontinen umumnya tidak lebih dari 200 meter. Menurut para ahli oseanografi, landas kontinen sebetulnya merupakan wilayah kelan jut an benua yang tertutup air laut. Sumber: Keanekaragaman Hayati Laut, 2003 Air pasang Batial Pelagik Neratik Oseanik Epilagik Fotik Air surut Litorat Sublitoral atau paparan Mesopelagik Batipelagik Bentik Abisal pelagik Abisal Hadal Pelagik hadal 700 to 1000 m 6000 m 2000 to 4000 m Afotik 10.000 m Di unduh dari : Bukupaket.com Dinamika Hidrosfer 123 Contoh landas kontinen yang terdapat di negara kita, antara lain landas kontinen Asia Paparan Sunda dan landas kontinen Australia Paparan Sahul.

b. Lereng Samudra Continental Slope