Dinamika Hidrosfer
117
b. Pola Pinnate
Pola pinnate yaitu sistem pola pengaliran sungai dalam suatu DAS di mana anak-anak sungai yang bermuara ke sungai utamanya membentuk
sudut lancip. Pola pengaliran semacam ini banyak dijumpai di daerah- daerah yang memiliki kemiringan lereng tinggi atau curam.
c. Pola Trellis
Pola trellis yaitu sistem pola pengaliran sungai yang relatif sejajar dengan anak-anak sungai membentuk sudut hampir tegak lurus
terhadap sungai utama. Pola trellis banyak dijumpai di kawasan kompleks pegunungan lipatan atau patahan.
d. Pola Paralel
Pola paralel, yaitu sistem pengaliran sungai dalam suatu DAS di mana sungai-sungai yang mengalir di wilayah tersebut relatif
sejajar satu sama lain. Pola pengaliran semacam ini banyak dijumpai di wilayah pegunungan atau perbukitan yang memanjang dengan
kemiringan lereng yang sangat curam.
e. Pola Radial
Pola radial yaitu sistem pola pengaliran sungai-sungai yang menyebar dari suatu puncak ke arah lereng-lereng lembahnya.
Pola semacam ini banyak kita jumpai di wilayah gunung api yang berbentuk kerucut.
f. Pola Sentripetal
Pola sentripetal, yaitu sistem pengaliran sungai yang memusat ke daerah depresi atau basin cekungan.
g. Pola Annular
Pola annular yaitu sistem pola pengaliran sungai yang melingkar. Pola pengaliran annular banyak dijumpai di kawasan morfologi
kubah domes.
3. Manfaat Sungai bagi Kehidupan
Sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang disediakan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk lain
di muka Bumi. Namun pada saat ini, manfaat sungai sudah banyak berkurang, hal ini disebabkan banyak sungai sudah mulai tercemar
oleh tangan-tangan manusia.
Pada zaman dahulu, ketika air sungai belum terkena polusi, masyarakat di wilayah sekitar sungai biasa menggunakan sumber
daya sungai untuk keperluan sehari-hari, seperti dalam pemenuhan
Tipe sungai pada daerah gunungapi adalah ....
a. obsekuen b. rectangular
c. dendritik d. radial
e. antisedan
JAWABAN
Tipe sungai pada daerah gunungapi adalah pola radial merupakan pola
pengaliran sungai yang menyebar dari suatu puncak ke arah lereng-
lereng lembahnya. Pola ini pada umumnya terdapat di daerah
gunungapi yang berbentuk kerucut.
Jawab: d
Soal SPMB 2004
Gambar 5.6 Pola Aliran Sungai
Pola aliran sungai. a Pola
Annular b Pola Dendritik
c Pola Trellis
d Pola Paralel
Sumber: Concise Encyclopedia Earth, 1994
a b
c d
Di unduh dari : Bukupaket.com
118
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X
kebutuhan air bersih untuk minum, mandi, dan mencuci. Selain itu sungai juga merupakan sumber perikanan air tawar. Oleh karena
itu, banyak kita jumpai perkampungan-perkampungan penduduk tradisional sepanjang aliran sungai.
Pada saat ini sudah jarang kita temui masyarakat yang meman- faatkan air sungai untuk kebutuhan hidup, kecuali di daerah-daerah
tertentu seperti Sumatra dan Kalimantan. Hal tersebut terkadang terpaksa dilakukan karena sulitnya memenuhi kebutuhan sarana air
bersih. Untuk mengatasi permasalahan polusi air sungai, pemerintah sudah mengupayakan melalui Program Kali Bersih Prokasih,
dengan maksud untuk mengembalikan kualitas air sungai, seperti telah dilakukan di sepanjang kali Ciliwung DKI Jakarta, dan DAS
Citarum. Namun program pemerintah ini tidak mungkin berhasil dengan optimal jika tidak didukung oleh kesadaran masyarakat
untuk turut menjaga kelestariannya.
Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah yang memiliki sungai-sungai besar seperti di Sumatra, Kalimantan, dan Papua,
sungai biasa dimanfaatkan sebagai prasarana transportasi. Beberapa sungai yang biasa dimanfaatkan untuk jalur lalu lintas air antara lain
sungai Kapuas, Barito, Musi, Batang Hari, dan Kahayan.
Eksplorasi Kelompok 5.1
Diskusikan dalam kelompok belajar Anda, bencana banjir yang dewasa ini menjadi sebuah fenomena umum yang terjadi pada musim hujan. Analisis berbagai permasalahan yang
ditimbulkan oleh berbagai kejadian alam dan lingkungan sosial. Tulislah hasil diskusi yang dilakukan dalam bentuk laporan analisis. Kemudian presentasikan secara bergantian.
Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, beberapa sungai di negara kita yang memenuhi persyaratan telah dimanfaatkan
dalam bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA, melalui pembuatan bendungan atau waduk. Contoh bendungan-bendungan
yang berhasil dibangun pemerintah antara lain sebagai berikut. a. Waduk Jatiluhur, Saguling, dan Cirata Jawa Barat, dengan
membendung Citarum. b. Waduk Gajah Mungkur Jawa Tengah yang membendung Kali
Serayu. c. Waduk Cacaban Jawa Tengah dengan membendung Kali
Cacaban. d. Waduk Wlingi dan Karangkates Jawa Timur yang mem-
bendung Kali Brantas. e. Waduk Asahan Sumatra Utara, dengan membendung Sungai
Asahan. f. Waduk Melahayu Jawa Tengah yang membendung Kali
Kabuyutan.
Gambar 5.7 Sungai Mahakam
Sungai Mahakam dimanfaatkan sebagai prasarana transportasi antarwilayah di
Kalimantan.
Sumber: Kalimantan Indonesia, Borneo, 2001
Tabel 5.1: Beberapa Sungai di Indonesia yang Digunakan sebagai Jalur Lalu Lintas Nama Sungai
Kapuas Barito
Membramo Digul
Musi Batang Hari
Indragiri Kahayan
Mahakam 998 km
704 km 684 km
546 km 507 km
485 km 415 km
343 km 334 km
Kalimantan Barat Kalimantan
Papua Papua
Sumatra Selatan Sumatra
Sumatra Kalimantan
Kalimantan
Lokasi Panjang Sungai
Sumber: Geografi Regional Indonesia, 1987
Di unduh dari : Bukupaket.com
Dinamika Hidrosfer
119
Bentang perairan darat yang juga banyak kita jumpai adalah
danau. Secara sederhana, danau dapat diartikan sebagai suatu cekungan muka Bumi yang secara alamiah terisi oleh massa air
umumnya air tawar dalam jumlah relatif besar. Sebagian besar sumber air yang mengisi cekungan danau berasal dari air hujan dan
aliran sungai yang bermuara ke danau yang bersangkutan. Pada beberapa wilayah yang memiliki tingkat penguapan sangat tinggi,
kita jumpai danau yang airnya memiliki kadar garam atau salinitas tinggi. Contoh danau air asin, antara lain Great Salt Lake, Laut Kaspia,
dan Laut Mati.
Berdasarkan proses terbentuknya, danau dibedakan menjadi tujuh macam, yaitu sebagai berikut.
a. Danau Tektonik yaitu danau yang terjadi akibat adanya proses
tektonik yang mengakibatkan dislokasi lapisan batuan, seperti lipatan, dan patahan. Pada bagian muka Bumi yang mengalami
pemerosotan diisi oleh air. Contoh danau tektonik yang terdapat di Indonesia antara lain Danau Poso, Towuti, Singkarak, Tempe,
dan Takengon.
b. Danau Vulkanik yaitu jenis danau yang terletak pada bekas
lubang kepundan kawah sebuah gunungapi, seperti Danau Kelimutu, Kerinci, Rinjani, Telaga Warna, dan Danau Batur.
c. Danau Tekto-vulkanik merupakan jenis danau yang terbentuk dari
gabungan proses tektonik dan vulkanik, misalnya Danau Toba.
D
Danau dan Pemanfaatannya
Gambar 5.8 Danau Toba
Danau Toba menjadi potensi wisata. Termasuk jenis danau tekto-vulkanik
dengan fenomena alam yang indah.
Sumber: www.ac-lyon
d. Danau Karst Dolina yaitu danau yang biasa dijumpai di
wilayah berbatu gamping sebagai akibat pelarutan batu kapur yang membentuk cekungan-cekungan yang terisi air.
e. Danau Glasial yaitu jenis danau yang terbentuk akibat erosi
oleh gletser. Jenis danau glasial banyak dijumpai di wilayah sekitar kawasan iklim kutub. Contoh danau glasial antara lain
Danau Ontario, Danau Superior, Danau Mc. Kanzie, Danau Michigan, dan Danau St. Laurence di sekitar Amerika Serikat
dan Kanada.
f. Cirques yaitu danau yang airnya berasal dari pencairan es.
Cirques banyak dijumpai di wilayah pegunungan tinggi yang sebagian tubuhnya tertutup massa es.
g. Danau Buatan atau sering disebut Bendungan Waduk.