82
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X
Salah satu fenomena alam yang kita rasakan sehari-hari adalah dinamika cuaca, seperti suhu, kelembapan udara, angin, dan curah
hujan. Sering kali kita merasakan perubahan kondisi atmosfer dalam periode yang cepat. Sebagai contoh, kondisi udara pagi sampai
siang hari udara cerah, tiba-tiba menjelang sore udara berawan dan terjadi hujan dengan intensitas lebat. Selain itu sering kita lihat
dalam tayangan di televisi atau media surat kabar, di beberapa daerah terjadi angin ribut atau angin puting beliung, bahkan badai
yang disertai hujan lebat. Angin ribut disertai dengan hujan lebat ini tidak jarang dapat memporak-porandakan rumah penduduk,
bahkan dapat merenggut jiwa manusia. Dinamika cuaca dan iklim juga sangat bermanfaat bagi manusia, misalnya bagi sektor pertanian,
dan perhubungan.
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi planet Bumi, dengan ketebalan rata-rata diperkirakan mencapai 100 km dari
permukaan Bumi. Selubung udara ini terdiri atas berbagai macam gas dengan persentase volume dan tingkat kepadatan density yang
berbeda-beda di berbagai tempat.
Berdasarkan hasil pengamatan para ahli meteorologi dan geofisika, hampir 50 dari total massa udara berada pada ketinggian
5.500 meter 5,5 km dari permukaan Bumi, sedangkan para ahli lain mengemukakan bahwa sekitar 99 dari total massa udara berada
pada ketinggian tidak lebih dari 30 kilometer dari muka Bumi. Tingkat kepadatan massa udara ini terus mengalami penurunan
seiring dengan perubahan elevasi ketinggian dari permukaan Bumi sampai pada ketinggian tertentu yang kita namakan daerah
hampa udara.
Beberapa macam gas yang kandungannya paling banyak di atmosfer, antara lain Nitrogen, Oksigen, Argon, dan Karbon dioksida.
Jenis gas lain yang walaupun kandungannya sangat sedikit di udara tetapi sangat bermanfaat bagi kelangsungan makhluk hidup di
muka Bumi adalah Ozon. Gas ini banyak terakumulasi di lapisan stratosfer, pada ketinggian sekitar 12–50 kilometer di atas permukaan
Bumi. Ozon yang terdapat di stratosfer berfungsi sebagai penyaring filter sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar Matahari sebelum
sampai di Bumi. Sinar ultraviolet yang jumlahnya sangat sedikit ini sangat bermanfaat bagi kehidupan di muka bumi seperti membantu
fotosintesis bagi dunia tetumbuhan serta membantu mengubah provitamin D menjadi vitamin D bagi manusia. Namun sebaliknya,
jika sinar ini tidak disaring terlebih dahulu oleh lapisan ozon, dapat menimbulkan bencana bagi kehidupan di muka Bumi.
1. Lapisan Atmosfer
Secara umum pembagian lapisan atmosfer secara vertikal dapat dibedakan atas dasar perbedaan karakter suhu. Berdasarkan
parameter ini, atmosfer dibedakan menjadi empat lapisan utama, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan thermosfer.
a. Troposfer
Lapisan paling bawah dari atmosfer dinamakan troposfer, yaitu
pada rata-rata ketinggian sekitar 0–12 km dari permukaan Bumi. Ketebalan troposfer ini berbeda-beda di berbagai tempat. Sebagai
Perhatikan kondisi cuaca setempat dan perubahannya. Faktor apa
saja yang dapat mempengaruhi perubahan tersebut? Lakukan
pengamatan harian di lingkungan sekolah Anda. Catatlah dalam buku
tugas setiap perubahan cuaca yang terjadi. untuk memudahkan kerja
Anda, sebaiknya dibuat terlebih dahulu lembaran pengamatan cuaca
dengan mengisikan parameter pengukuran dalam bentuk tabel.
Mintalah bantuan guru Anda untuk menentukan parameter pengukuran
dengan teknik sederhana.
Barometer
A
Atmosfer
1. Ozon 2. Density
3. Meteorologi dan Geofisika
Z
oom
Di unduh dari : Bukupaket.com
Cuaca dan Iklim
83
contoh, di kawasan kutub diperkirakan sekitar 8 km, sedangkan di sekitar khatulistiwa mencapai 16 km. Sekitar ¾ dari seluruh massa
atmosfer terakumulasi pada lapisan ini. Troposfer merupakan lapisan yang langsung mempengaruhi kehidupan di muka Bumi, sebab selain
merupakan lapisan terbawah, semua peristiwa cuaca seperti angin, pengawanan, hujan, dan badai terjadi di lapisan troposfer.
Dilihat dari parameter suhu, troposfer memiliki kekhasan yang
dikenal dengan istilah gradien thermometrik. Gradien thermo metrik adalah penurunan suhu udara seiring dengan peningkatan ketinggian
dari muka Bumi. Berdasarkan hasil pengamatan, penurunan suhu ini berkisar antara 0,5°C–0,6°C setiap kenaikan 100 meter dari
permukaan Bumi. Puncak lapisan ini dinamakan Tropopause memiliki suhu udara sangat rendah, yaitu berkisar antara 50°C–60°C.
b. Stratosfer
Lapisan kedua atmosfer dinamakan stratosfer, memiliki
ketinggian 12–25 km dari permukaan Bumi. Seperti halnya troposfer, ketebalan lapisan ini berbeda-beda di berbagai wilayah. Kawasan
stratosfer yang paling tebal terletak di atas kutub, sedangkan di atas khatulistiwa sangat tipis. Jenis gas yang banyak terkonsentrasi
di stratosfer adalah partikel sulfat terutama di wilayah terbawah sekitar batas dengan tropopause dan Ozon terutama di wilayah
batas paling tinggi.
Dinamika perubahan suhu udara di stratosfer kecil sekali bahkan cenderung konstan. Hanya di beberapa wilayah saja terjadi kenaikan
suhu yang sangat kecil seiring dengan peningkatan ketinggian. Gejala-gejala cuaca, seperti angin, pengawanan, dan curah
hujan tidak terjadi lagi di lapisan stratosfer. Oleh karena itu, untuk menghindari gangguan cuaca, stratosfer dimanfaatkan manusia
sebagai jalur penerbangan pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet.
c. Mesosfer