100
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X
Huruf kedua menunjukkan tingkat kelembapan, tingkat kekeringan, atau kebekuan wilayah. Untuk tipe iklim A, C, dan D
huruf keduanya antara lain: a. huruf f menunjukkan lembap, ditandai dengan curah hujan
cukup setiap bulan dan tidak terdapat musim kering;
b. huruf w menandai periode musim kering jatuh pada musim
dingin winter;
c. huruf s menandai periode musim kering jatuh pada musim
panas summer;
d. huruf m menunjukkan muson, ditandai dengan adanya musim
kering yang jelas walaupun periodenya pendek. Khusus untuk tipe iklim B, huruf keduanya adalah:
a. huruf s steppa atau semi arid, ditandai dengan rata-rata curah
hujan tahunan berkisar antara 380 mm - 760 mm, dan
b. huruf w gurun atau arid, ditandai dengan rata-rata curah hujan
tahunan kurang dari 250 mm. Khusus untuk tipe iklim E, huruf keduanya adalah:
a. huruf t artinya tundra; b. huruf f artinya salju abadi senantiasa tertutup es;
c. huruf h artinya iklim salju pegunungan tinggi.
Kombinasi dari kedua kelompok huruf dalam sistem penggolongan iklim Koppen adalah sebagai berikut.
a. Af artinya iklim hutan hujan tropis. b. Aw artinya iklim savana tropis.
c. Am artinya pertengahan antara iklim hutan hujan tropis dan
savana.
d. BS artinya iklim steppa. e. BW artinya iklim gurun.
f.
Cw artinya iklim mesothermal lembap iklim hujan sedang dengan winter yang kering.
g. Cs artinya iklim mesothermal lembap iklim hujan sedang
dengan summer yang kering.
h. Cf artinya iklim mesothermal lembap iklim hujan sedang dan
lembap sepanjang tahun. i.
Df artinya iklim mikrothermal lembap iklim hutan salju dingin dan lembap sepanjang tahun.
j. Dw artinya iklim mikrothermal lembap iklim hutan salju dingin
dengan winter yang kering.
k. ET artinya iklim tundra. l.
EF artinya iklim kutub senantiasa beku. m. EH artinya iklim salju pegunungan tinggi.
3. Iklim Schmidt-Ferguson
Khusus untuk keperluan dalam bidang pertanian dan
perkebunan, Schmidt dan Ferguson membuat penggolongan iklim khusus daerah tropis. Dasar pengklasifikasian iklim ini adalah jumlah
curah hujan yang jatuh setiap bulan sehingga diketahui rata-rata bulan basah, lembap, dan bulan kering.
Bulan kering adalah bulan-bulan yang memiliki tebal curah hujan kurang dari 60 mm, bulan lembap adalah bulan-bulan yang
memiliki tebal curah hujan antara 60 mm–100 mm. Bulan basah adalah bulan-bulan yang memiliki tebal curah hujan lebih dari 100
mm.
Seperti halnya klasifikasi iklim menurut Vladimir Koppen,
sistem klasifikasi penggolongan iklim menurut Schmidt-Ferguson menggunakan sistem huruf yang didasarkan atas nilai Q, yaitu
Apa perbedaaan mendasar antara klasifikasi iklim Matahari dan Kopen?
Analisislah oleh Anda.
Barometer
Di unduh dari : Bukupaket.com
Cuaca dan Iklim
101
persentase perbandingan rata-rata jumlah bulan basah dan bulan kering. Untuk menentukan tipe iklim Schmidt-Ferguson digunakan
rumus sebagai berikut.
Q = Q = perbandingan bulan kering dan bulan basah
Md = mean rata-rata bulan kering, yaitu perbandingan antara jumlah bulan kering dibagi dengan jumlah tahun pengamatan
Mw = mean rata-rata bulan basah, yaitu perbandingan antara jumlah bulan basah dibagi dengan jumlah tahun pengamatan
Gambar 4.18 Gambar Nilai Q dan R, Iklim
Schmidt-Ferguson Gambar nilai Q dan R, dalam perhitungan
iklim Schmidt-Ferguson.
Ketentuan dari sistem klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson adalah sebagai berikut.
1. Tipe Iklim A sangat basah, jika nilai Q antara 0–14,33. 2. Tipe Iklim B basah, jika nilai Q antara 14,33–33,3.
3. Tipe Iklim C agak basah, jika nilai Q antara 33,3–60. 4. Tipe Iklim D sedang, jika nilai Q antara 60–100.
5. Tipe Iklim E agak kering, jika nilai Q antara 100–167. 6. Tipe Iklim F kering, jika nilai Q antara 167–300.
7. Tipe Iklim G sangat kering, jika nilai Q antara 300–700. 8. Tipe Iklim H kering sangat ekstrim, jika nilai Q lebih dari
700. Misalnya, kita ingin menentukan tipe iklim kota Jakarta. Dari
Dinas Meteorologi dan Geofisika didapat data curah hujan selama lima tahun seperti pada Tabel 4.3.
Jumlah rata-rata bulan kering
Jumlah rata-rata bulan basah
Di unduh dari : Bukupaket.com
102
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X
Dari data tersebut diketahui, a. Jumlah pengamatan adalh 5 taun 2000 - 2004.
b. nilai mean blan kerng adalah: Md
= Md
= = 2,0 c. Nilai mean bulan basah adalah:
Mw =
Mw =
= 7,0 d. Nilai Q adalah:
Q =
Q =
e. Maka tipe iklim Jakarta adalah B iklim basah, karena nilai Q-nya berkisar antara 14,33–33,3.
4. Iklim Junghuhn