RUANG LINGKUP Modul GP Bhs Inggris SMA KK J1 Profesional

4 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional J 4. Guru pembelajar diharapkan mampu berpikir kritis dan kreatif dalam memanfaatkan dan mengembangkan hasil pembelajaran pada modul ini dan menyesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran di sekolah. 5 KEGIATAN BELAJAR 1 TINDAKAN REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN A. TUJUAN Kegiatan belajar ini bertujuan agar Guru Pembelajarmampu melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan pembelajaran

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Indikator pencapaian kompetensi pada kegiatan pembelajaran 1 adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan konsep dan definisi tindakan reflektif dalam pembelajaran 2. Menjelaskan prinsip tindakan reflektif dalam pembelajaran 3. Menjelaskan tujuan dan sasaran tindakan reflektif dalam pembelajaran 4. Menjelaskan teknik-teknik tindakan reflektif dalam pembelajaran 5. Mempraktekkan salah satu teknik tindakan reflektif dalam pembelajaran

C. URAIAN MATERI Konsep Tindakan Reflektif dalam Pembelajaran

Sesuai dengan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik, pendidik harus melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Keharusan pelaksanaan refleksi pendidikan merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dilakukan oleh pendidik yang professional. Pendidik dituntut untuk dapat melaksanakan kegiatan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas, dan memanfaatkan hasil refleksi tersebut untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing pendidik. Ada banyak pengertian refleksi yang dikemukan oleh para ahli. Menurut Knowles Cole 1994“reflection in the teaching context refers to the process of inquiring any habitbehavior critically and continuously refining it”. Ini berarti dalam refleksi terjadi proses inquiri yang dilakukan secara kritis 6 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional J dan terus menerus terhadap suatu kebiasan atau prilaku pendidik dalam pembelajaran yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukannya. Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Reid 1995. Menurut Reid “Reflection is a process of reviewing an experience of practice in order to describe, analyse, evaluate and so inform learning about practice”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep refleksi berkaitan dengan suatu proses mereviuw pengalaman pembelajaran oleh pendidik. Cara pelaksanaannya antara lain dengan mendeskripsikan, menganalisis, serta mengevaluasi pelaksanaan pembembelajaran yang telah dilakukan oleh seorang pendidik. Menurut Osterman Kottkamp 2000 dipandang kegiatan reflektif sebagai dasar untuk pengembangan kompetensi professional yang tertinggi dalam praktik pengajaran yang kompleks. Pemikiran refleksi tersebut sangat penting bagi guru dalam mengontrol pengajaran mereka dan menjadi pengambil keputusan yang memiliki kekuatan. Pengertian atau konsep refleksi yang sangat singkat dan agak berbeda dikemukakan oleh Chruickshank 1987. Menurut Chruickshark refleksi tidak lain sebagai metode pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan pengertian tersebut di muka, dapat disimpulkan bahwa refleksi merupakan suatu proses reviuw terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pendidik. Dilaksanakan secara kritis dan terus-menerus untuk mendapatkan deskripsi, hasil analisis, dan evaluasi suatu pembelajar-an yang dilaksanakan oleh pendidik.Pelaksanaan reviuw tidak terlepas dari tujuan pencapaian hasil pembelajaran. Aspek yang menjadi objek dalam pelaksanaan refleksi dapat berupa metode atau model pembelajaran yang sudah digunakan, bahkan dapat juga materi ajar yang disampaikan, media yang digunakan, evaluasi pembelajaran yang diberikan oleh pendidik. Pelaksanaan refleksi dilakukan pada saat kegiatan