3. Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri
Schneiders 1964 menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri, antara lain:
a. Keadaan fisik
Faktor fisik tidak dapat dipisahkan dengan proses penyesuaian diri seseorang. Sistem tubuh ini berkaitan
langsung dengan individu, seperti syaraf , kelenjar, otot dan lain-lain. Keadaan fisik secara umum seperti
kesehatan dan penyakit juga memiliki kaitan erat dengan proses penyesuaian diri yang terjadi.
b. Perkembangan dan kematangan
Perkembangan dan kematangan setiap individu berbeda-beda. Kematangan disini adalah kematangan
secara intelektual,
sosial dan
emosi. Pola-pola
penyesuaian diri individu juga mengalami perubahan seiring
dengan tingkat
perkembangan dan
kematangannya. c.
Faktor psikologis Faktor psikologis tersebut meliputi pengalaman,
pembelajaran, latihan dan pendidikan, frustasi dan konflik. Pengalaman bisa mempengaruhi penyesuaian
diri seseorang, ketika pengalaman tersebut bermanfaat
maka bisa memberikan pengaruh yang positif terhadap proses penyesuaian diri dan begitu pula sebaliknya.
Faktor pembelajaran merupakan dasar yang paling penting pada penyesuaian diri. Seseorang bisa
mempelajari berbagai
pola atau
cara untuk
menyesuaikan diri dari lingkungannya. Kemampuan penyesuaian diri juga diperoleh dari pelatihan dan
pendidikan. Pelatihan lebih kepada mendapatkan kebiasaan atau
ketrampilan khusus yang dibutuhkan untuk penyesuaian yang efektif. Pendidikan lebih kepada mendapatkan
pengetahuan yang lebih luas yang menyediakan nilai, prinsip, sikap yang berkontribusi terhadap kehidupan
yang sehat. d.
Keadaan lingkungan Manusia tidak dapat dilepaskan dari keterikatan
dengan sesamanya. Hal ini juga banyak mempengaruhi proses penyesuaian diri seseorang. Relasi antar manusia
membantu terciptanya penyesuaian diri. Lingkungan adalah tempat terpenting bagi perkembangan diri
individu.
e. Faktor kebudayaan
Individu dapat mencerminkan ciri pikiran dan perilaku mereka sesuai dengan konteks budaya dan adat
istiadat yang mereka miliki. Agama juga tidak dapat dipisahkan dari bagian budaya tersebut. Adat dan agama
menjadi salah satu bagian penting pada proses penyesuaian diri individu.
Calhoun dan Acocella dalam Ratna, 2007 menyatakan bahwa penyesuaian diri dipengaruhi oleh:
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah segala hal yang menyangkut diri individu itu sendiri pikiran, perasaan, sikap, kondisi
fisiologis, nilai, ideologi, pengalaman, determinasi diri, serta kecemasan pribadi yang dapat mempengaruhi
individu dalam menyesuaikan diri. b.
Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan segala hal yang berasal
dari luar individu yang mampu mempengaruhi proses penyesuaian dirinya. Faktor eksternal ini bisa berupa
faktor eksternal-fisik keadaan fisik di luar individu, seperti cuaca, lingkungan alam, iklim dan sebagainya
dan faktor eksternal-sosial kondisi sosial di lingkungan, seperti norma sosial, budaya dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penyesuaian diri, antara lain: a.
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, seperti faktor kondisi fisiologis,
kematangan diri, kondisi psikologis, nilai yang dianut dan berbagai sikap yang muncul.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar
individu, baik dari lingkungan tempat bekerja maupun keluarga, seperti budaya lingkungan, norma-norma yang
ada dan kondisi sosial yang muncul.
4. Kriteria Penyesuaian Diri