DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

38

BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang guru di SLB-B Karnnamanohara Yogyakarta. Subjek merupakan guru pengajar siswa tunarungu yang tidak pernah menempuh pendidikan secara formal di jurusan atau program studi Pendidikan Luar Biasa PLB. Latar belakang pendidikan subjek adalah lulusan program studi psikologi dengan jenjang pendidikannya adalah strata 1 atau sarjana. Subjek berjenis kelamin perempuan dan berusia 36 tahun. Subjek bergabung menjadi guru untuk mengajar di SLB-B Karnnamanohara sejak tahun 2005. Setelah lulus kuliah di tahun 2004, subjek sempat mendaftarkan diri untuk bekerja di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat LSM di Yogyakarta. Namun, sebelum ada panggilan kerja dari LSM tersebut, subjek ditawari oleh salah satu wali murid dari siswa SLB-B Karnnamanohara untuk mencoba mendaftar menjadi guru di sekolah tersebut. Subjek kemudian mencoba memasukkan lamaran ke sekolah dan akhirnya diterima bekerja sebagai guru sampai dengan sekarang. Di SLB-B Karnnamanohara, subjek mendapatkan tugas untuk mengajar di kelas kecil atau kelas persiapan. Penugasan tersebut dimulai setelah subjek mengikuti proses tahapan observasi dan penentuan kelas. Sebelum mengajar di kelas kecil, subjek mendapatkan tugas sebagai guru kelas taman. Di kelas ini, subjek menjadi guru pendamping. Menurut penuturan subjek, guru pendamping bertugas membantu guru kelas untuk mendampingi siswa saat menempuh pelajaran bersama guru kelas. Tugas guru pendamping adalah membantu guru kelas untuk mengarahkan siswa agar tetap fokus pada pelajaran. Guru pendamping diperlukan karena seringkali siswa-siswa tunarungu ini tidak memperhatikan guru kelas yang sedang mengajar. Disinilah guru pendamping berperan mendampingi siswa agar kembali fokus yaitu dengan cara mengarahkan siswa untuk kembali duduk dan memberitahu sikap yang benar. Setelah masa observasi selesai, subjek ditempatkan di kelas kecil dengan siswa berusia 2 hingga 7 tahun. Di kelas ini subjek tidak lagi menjadi guru pendamping melainkan guru kelas. Namun, subjek tetap didampingi guru senior di kelas, masa pendampingannya hanya berlangsung kurang lebih 2 tahun. Saat ini subjek bertanggungjawab untuk mengajar 17 siswa di kelas kecil. Subjek dibantu oleh 3 orang guru pendamping. Guru kelas bertugas mengajarkan mata pelajaran tematik atau berbahasa. Bagi kelas kecil seperti yang diampu oleh subjek, pelajaran berbahasa menjadi sangat penting karena biasanya siswa baru yang masuk masih belum bisa berbahasa sama sekali atau istilahnya “nol bahasa”. Oleh karena itu, guru kelas kecil mendapatkan porsi guru pendamping yang lebih banyak dibandingkan dengan kelas yang diatasnya. Di SLB-B Karnnamanohara sendiri menerapkan metode pembelajaran MMR Metode Maternal Reflektif. Subjek menjelaskan bahwa metode MMR ini memiliki cukup banyak cakupan dan biasanya spontan dari anak, jadi apa yang dibawa oleh anak bisa dikembangkan sebagai bahan pembelajaran di kelas. Sekolah hanya memberikan metode pengajarannya saja dan biasanya guru yang mengembangkan. Metode ini diajarkan hingga sekarang, subjek menuturkan bahwa sekolah masih memberikan bimbingan rutin kepada guru. Bimbingan ini silaksanakan dengan jadwal tertentu, antara 2 minggu atau 3 minggu sekali. SLB-B Karnnamanohara juga memfasilitasi guru untuk mendapatkan pelatihan MMR dari sekolah yang juga sudah menerapkan metode ini, biasanya mereka mengundang dari SLB-B Santi Rama Jakarta. Selain bimbingan tersebut, sekolah juga menyediakan buku-buku serta video pengajaran MMR yang bisa dipelajari oleh guru, termasuk subjek. Di sekolah, subjek termasuk salah satu guru yang tidak menempuh pendidikan PLB secara formal sehingga jika ada pelatihan atau diklat dari Dinas PLB, maka subjek diikutsertakan. Subjek pernah mengikuti pelatihan tersebut di tahun 2010. Pelatihan tersebut membahas mengenai hal-hal apa saja yang terkait dengan bidang ke-PLB-an.

B. PELAKSANAAN PENELITIAN