Kredibilitas Dependabilitas Konfirmabilitas KEABSAHAN DATA

menampilkan diri. Dengan kata lain, data-data mengenai fakta-fakta khusus yang diperoleh digeneralisasikan ke fakta-fakta atau peristiwa yang lebih umum. Analisisi induktif diberlakukan untuk data kualitatif hasil dari wawancara verbatim tema-tema, kategori-kategori dan pola hubungan antara kategori yang satu dengan kategori yang lain. Langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data adalah sebagai berikut Poerwandari, 1998: 1. Memindahkan setiap data yang diperoleh dari wawancara ke dalam transkrip verbatim. 2. Membaca, mempelajari, dan menelaah data dengan seksama. 3. Mereduksi data dengan cara membuat abstraksi yaitu usaha untuk membuat rangkuman inti atau tema yang berkaitan dengan topik penelitian. 4. Menyusun hasil reduksi data ke dalam pola-pola. 5. Membuat kategorisasi. 6. Melakukan interpretasi dan pembahasan.

F. KEABSAHAN DATA

1. Kredibilitas

Kredibilitas dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud eksplorasi masalah atau mendeskripsikan proses, setting, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks. Pada penelitian kualitatif, validitas tidak dicapai dengan memanipulasi variabel melainkan dengan menggunakan metode yang paling sesuai untuk memperoleh dan menganalisis data Poerwandari, 1998. Kredibilitas penelitian dicapai melalui: a. Peneliti melakukan penelitian awal berupa pendekatan personal kepada subyek untuk mengetahui latar belakang subyek secara detail supaya tidak salah memilih subyek. b. Konfirmasi data dan analisisnya pada subyek penelitian. Setelah wawancara, peneliti mengkonfirmasikan data yang didapat kepada subyek untuk memastikan bahwa tidak ada salah pengertian atau salah paham terhadap data yang telah dikumpulkan peneliti. c. Presentasi temuan dan kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan rasionalitasnya serta dapat dibuktikan dengan kembali melihat data mentahnya validitas argumentatif. Setiap data yang menjadi pokok pembahasan dapat dicek validitasnya dalam data mentah verbatim sehingga pembahasan yang disajikan bukan merupakan subyektivitas peneliti. d. Penelitian dilakukan pada kondisi alamiah dari subyek yang diteliti validitas ekologis. Peneliti tidak melakukan eksperimen apapun kepada subyek sehingga kondisi subyek saat diteliti adalah kondisi yang alamiah.

2. Dependabilitas

Dependabilitas yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada tingkat konsistensi dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik sebuah kesimpulan.

3. Konfirmabilitas

Konfirmasi data hasil penelitian pada responden disebut juga dengan validasi komunikatif Poerwandari, 1998. Data-data yang dihasilkan dalam penelitian dikonfirmasikan atau ditanyakan langsung kebenarannya kepada subjek penelitian. 4. Objektifitas Objektifitas bermakna sebagai proses kerja yang dilakukan untuk mencapai kondisi objektif. Adapun kriteria objektifitas sebagai berikut: a. Desain penelitian dibuat secara baik dan benar b. Fokus penelitian tepat c. Kajian literatur yang relevan d. Instrumen dan cara pendataan yang akurat e. Teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti f. Analisis data dilakukan secara benar g. Hasil penelitian bermanfaat Peneliti melakukan ketiga hal tersebut saat penyusunan skripsi dan penganalisisan data hasil penelitian. 38

BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang guru di SLB-B Karnnamanohara Yogyakarta. Subjek merupakan guru pengajar siswa tunarungu yang tidak pernah menempuh pendidikan secara formal di jurusan atau program studi Pendidikan Luar Biasa PLB. Latar belakang pendidikan subjek adalah lulusan program studi psikologi dengan jenjang pendidikannya adalah strata 1 atau sarjana. Subjek berjenis kelamin perempuan dan berusia 36 tahun. Subjek bergabung menjadi guru untuk mengajar di SLB-B Karnnamanohara sejak tahun 2005. Setelah lulus kuliah di tahun 2004, subjek sempat mendaftarkan diri untuk bekerja di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat LSM di Yogyakarta. Namun, sebelum ada panggilan kerja dari LSM tersebut, subjek ditawari oleh salah satu wali murid dari siswa SLB-B Karnnamanohara untuk mencoba mendaftar menjadi guru di sekolah tersebut. Subjek kemudian mencoba memasukkan lamaran ke sekolah dan akhirnya diterima bekerja sebagai guru sampai dengan sekarang. Di SLB-B Karnnamanohara, subjek mendapatkan tugas untuk mengajar di kelas kecil atau kelas persiapan. Penugasan tersebut dimulai setelah subjek mengikuti proses tahapan observasi dan penentuan kelas. Sebelum mengajar di kelas kecil, subjek mendapatkan tugas sebagai guru