JENIS PENELITIAN SUBJEK PENELITIAN METODE PENGAMBILAN DATA

29

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif deskriptif. Dimana peneliti mengumpulkan data berupa hasil wawancara dengan subjek. Menurut Moleong 2007, laporan penelitian kualitatif deskriptif akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Jadi, peneliti tidak melakukan pengukuran dengan angka-angka melainkan berdasarkan pemahaman terhadap gambaran yang apa adanya mengenai penyesuaian diri guru non-plb dalam mengajar siswa penyandang tunarungu. Gambaran ini akan diperoleh berdasarkan aspek pribadi dan sosial dalam penyesuaian diri guru non-plb dan faktor-faktor yang mempengaruhinya proses penyesuaian diri tersebut. Proses penyesuaian diri guru non-plb disini berdasarkan periode waktunya, yaitu pada proses penyesuaian diri di awal masa mengajar dan di masa mengajar saat ini. Masa awal mengajar adalah masa mengajar awal selama 3 bulan pertama, sedangkan masa mengajar saat ini adalah periode waktu mengajar subjek setelah masa observasi hingga sekarang, yaitu 8 tahun masa kerja.

B. SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah guru Sekolah Luar Biasa yang mengajar khusus siswa tunarungu SLB-B tetapi tidak pernah menempuh pendidikan formal program studi pendidikan luar biasa non-plb. Latar belakang pendidikan para guru tersebut biasanya di luar program studi Pendidikan Luar Biasa, seperti lulusan jenjang SMASMK, Diploma dan Sarjana dengan jurusan di luar PLB Psikologi, Sejarah, PGSD, dan lain- lain. Subjek mengajar di sekolah yang dikhususkan bagi anak-anak tunarungu, bukan sekolah luar biasa yang umum berbagai ketunaan.

C. DEFINISI VARIABEL PENELITIAN

1. Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri dalam penelitian ini merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seorang individu untuk menyeimbangkan berbagai komponen dari dalam dirinya sendiri dengan berbagai tuntutan yang ada di lingkungan sekitar sehingga bisa menciptakan kondisi yang seimbang di antara keduanya. Penyesuaian diri memiliki dua aspek: a. Aspek pribadi, yang lebih ditekankan lebih ditekankan pada kemampuan individu untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri. Dalam hal ini, aspek yang dimaksud seperti mengetahui kekurangan dan kelebihan diri, penerimaan diri, memiliki wawasan diri dan mampu mengambil keputusan sendiri. b. Aspek sosial, dalam hal ini terkait dengan kemampuan individu dalam menjalankan aktivitas di lingkungannya dengan tetap memperhatikan kenyamanan diri. Adanya keseimbangan diantara keduanya memunculkan kenyamanan dalam bekerja, kemantapan, kesediaan untuk bekerjasama, munculnya sikap toleransi, empati, kerjasama dan adanya keterbukaan dalam mengenal lingkungan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri, antara lain: a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, seperti faktor kondisi fisiologis, kematangan diri, kondisi psikologis, nilai yang dianut dan berbagai sikap yang muncul. b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar individu, baik dari lingkungan tempat bekerja maupun keluarga, seperti budaya lingkungan, norma-norma yang ada dan kondisi sosial yang muncul. Penyesuaian diri dalam penelitian ini ditinjau dari periode masa mengajar guru non-plb yaitu masa awal mengajar periode 3 bulan pertama dan masa mengajar saat ini 8 tahun masa kerja.

2. Guru Non-PLB

Guru non-pendidikan luar biasa non-plb adalah guru pengajar di Sekolah Luar Biasa yang tidak menempuh pendidikan secara formal di jurusan atau program studi Pendidikan Luar Biasa.

3. Siswa Sekolah Luar Biasa bagian B Tunarungu

Siswa sekolah dalam penelitian ini adalah anak-anak tunarungu yang terdaftar dan menempuh pendidikan di Sekolah luar Biasa bagian B tunarungu.

4. Sekolah Luar Biasa bagian B Tunarungu

Sekolah yang dikhususkan bagi anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran atau tunarungu.

D. METODE PENGAMBILAN DATA

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara interaksi lisan dan tatap muka face to face. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara semi ter-struktur. Wawancara ini dipilih agar bisa mengeksplorasi berbagai hal sehingga dapat diperoleh data yang lengkap. Ketika melakukan wawancara semi-terstruktur, penyelidik memiliki seperangkat panduan pertanyaan, tetapi wawancara tidak didikte oleh panduan tersebut Smith, 2009. Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan utama yang akan diungkap peneliti melalui wawancara semi-terstruktur. 1. Pertanyaan untuk mengungkap hal-hal apa yang muncul dalam aspek penyesuaian diri guru non-plb a. Bagaimana persiapan guru non-plb secara pribadi di masa awal mengajar? Dan bagaimana dengan di masa mengajar sekarang? b. Bagaimana relasi sosial yang terjalin antara guru non- plb dengan warga sekolah di masa awal mengajar? Dan bagaimana dengan di masa mengajar sekarang? 2. Pertanyaan untuk mengungkap faktor-faktor apa yang muncul dalam proses penyesuaian diri guru non-plb a. Bagaimana kondisi fisik guru non-plb di masa awal mengajar dan masa mengajar sekarang? b. Bagaimana kondisi psikis guru non-plb di masa awal mengajar dan masa mengajar sekarang? c. Bagaimana kondisi lingkungan di tempat mengajar guru non-plb? d. Bagaimana budaya sekolah tempat guru non-plb mengajar?

E. METODE ANALISIS DATA